Neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus US$5,09 miliar pada Juni tahun ini akan menjadi sumber penyelamat dari perlambatan ekonomi yang kini dialami beberapa negara, seperti Sri Lanka. Meski demikian, Indonesia harus waspada karena surplus perdagangan lewat komoditas mentah sangat rentan.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Muhammad Faisal mengatakan kondisi harga komoditas yang mengalami lonjakan menjadi berkah bagi Indonesia. Sebab, kondisi tersebut otomatis menjadi sumber devisa negara dan menjadi salah satu ukuran dari salah satu indikator makro mengenai kerentanan resesi.
“Ini menambah cadangan devisa menjadi salah satu ukuran dari salah satu indikator makro yang terkait dengan kerentanan resesi. Karena cadangan devisa terkait dengan kemampuan menstabilkan nilai tukar dan termasuk juga membiayai impor,” ujar Faisal kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).