spot_img
BerandaUncategorizedBanyak Negara Dukung Presidensi G20 Indonesia

Banyak Negara Dukung Presidensi G20 Indonesia

Banyak Negara Dukung Presidensi G20 Indonesia


Oleh : Cindy Ramadhani 

Banyak negara seperti Jepang dan Australia mendukung penuh presidensi G20 Indonesia. Dukungan tersebut merupakan bentuk kepercayaan internasional terhadap Indonesia yang selalu sukses menyelenggarakan event berkelas dunia.


Indonesia menduduki tempat terhormat dalam pergaulan internasional. Selain karena terkenal sebagai negara yang aktif menyuarakan gerakan non blok, Presiden Jokowi juga dikenal sebagai figur yang disegani diantara pemimpin dunia lainnya.

Ketika Indonesia ditunjuk jadi Presidensi G20 maka amat membanggakan karena berstatus menjadi negara berkembang pertama yang jadi tuan rumah forum ini. Jabatan Presidensi G20 pun sangat bergengsi karena membawa banyak keuntungan, terutama dari segi ekonomi.
Saat Indonesia jadi Presidensi G20 yang sebelumnya dijabat oleh Italia, maka ada banyak negara yang mendukungnya. Negara pertama adalah Jepang yang sejak puluhan tahun lalu menjadi negara sahabat. Sekretaris Kabinet untuk Urusan Publik Kantor Perdana Menteri Jepang Shikata Noriyuki menyatakan bahwa Jepang mendukung penuh Presidensi Indonesia dalam KTT G20.
Shikata Noriyuki melanjutkan, ada 3 prioritas utama dalam dukungan Presidensi G20, pertama arsitektur kesehatan global, kedua transformasi ekonomi digital, dan ketiga transisi energi. Terutama dalam transisi ke energi hijau. Pemerintah Jepang mendukung penurunan tingkat emisi, kalau bisa ke 0%, tujuannya tentu agar makin cinta bumi.
Dukungan dari Jepang ini amat baik karena sebagai macan asia, mereka mendukung Presidensi Indonesia, dan mau bekerja sama. Buktinya pemerintah Jepang siap memberikan teknologi jika pemerintah Indonesia benar-benar beralih ke energi hijau dan mengurangi tingkat emisi. Bantuan ini tentu amat berharga karena Jepang punya teknologi pengolahan yang lebih baik.
Selain Jepang, dukungan juga datang dari Australia. Mereka menyetujui ketika Indonesia menjadi Presidensi G20. Juga siap untuk bekerja sama dalam mewujudkan motto G20 tahun 2022: Recover together, recover stronger. Terutama pada bidang ekonomi digital, karena di era teknologi informasi ini Indonesia butuh digitalisasi marketing dan perekonomian.
Ekonomi digital amat penting karena bisa memperluas pasaran suatu barang. Jika ada kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia maka akan lebih baik. Penyebabnya karena perekonomian digital di Indonesia bisa mendapat bantuan sehingga lebih canggih lagi. Diharap, ekspor barang-barang ke Australia juga dipermudah.
Dukungan dari negara-negara di dunia ini amat berarti karena mereka percaya akan kemampuan Indonesia sebagai Presidensi G20. Tidak semua negara anggota G20 mendapat kepercayaan sebagai Presidensi. Namun Indonesia berhasil membuktikan, walau berstatus sebagai negara berkembang, tetapi mampu jadi tuan rumah KTT dengan sebaik-baiknya.
Jika ada banyak negara yang mendukung Presidensi G20 maka amat baik karena mereka akan menawarkan kerjasama. Diharap pasca kerjasama ini akan lebih baik dan juga berkepanjangan, tidak hanya selama Presidensi berlangsung. Dengan kerjasama ini maka ada banyak proyek yang jelas saling menguntungkan.
Ketika ada tawaran kerjasama misalnya dari Australia maka akan ada alih teknologi sehingga orang Indonesia akan lebih melek IT. Dengan begitu Indonesia akan turut maju berkat adanya G20. Australia dan negara-negara lain juga berbaik hati dengan mendukung Presidensi ini, karena mereka yakin bahwa rakyat Indonesia punya banyak potensi.
Dengan didukung oleh negara-negara G20 maka kita optimis KTT akan berjalan dengan sukses pada akhir tahun ini. Apalagi pre meeting G20 juga sudah berlangsung dengan lancar, seperti sherpa meeting, W20, dan lain-lain, Sehingga dipastikan G20 juga akan berlangsung tanpa kendala.
Dukungan dari berbagai negara sahabat pada Presidensi G20 benar-benar menguntungkan karena Indonesia mendapat bantuan, mulai dari teknologi sampai koneksi. Dengan adanya beragam dukungan ini, pelaksanaan Forum G20 diharapkan dapat berjalan lancar.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini