spot_img
BerandaUncategorizedUEA Sepakat Jalani Kerjasama Tangani Limbah di IKN Nusantara

UEA Sepakat Jalani Kerjasama Tangani Limbah di IKN Nusantara

UEA Sepakat Jalani Kerjasama Tangani Limbah di IKN Nusantara

Oleh : Haikal Fathan Akbar

IKN Nusantara dikonsep sebagai ibu kota yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, tak hanya membuat pembibitan pohon, pemerintah juga menangani permasalahan limbah dengan serius. Untuk menangani limbah maka ada kerjasama dengan UEA (Uni Emirat Arab). Dengan kerjasama ini maka diharap penanganan limbah akan makin bagus dan tidak merusak alam Kalimantan.

IKN Nusantara akan jadi ibu kota baru yang modern dan tetap ramah lingkungan. Dalam mendukung IKN yang dijadikan green city sekaligus minim sampah maka pengolahan limbahnya dikelola dengan profesional. Tempat pengolahan sampah juga besar dan menjadikan IKN sebagai ibu kota yang hijau dan tidak dipenuhi oleh sampah dan limbah yang mengesankan kekumuhan.

Untuk mengatasi permasalahan limbah maka pemerintah bekerja sama dengan Uni Emirat Arab. Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menyatakan bahwa perusahaan asal Dubai Alserkal Group-Envirol menandatangani Non Disclose Agreement (NDA) dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) dalam bidang pengelolaan limbah, terutama limbah fat, oil, and grease (FOG).

Kesepakatan ini didapat dalam kunjungan kerja sama internasional yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab untuk mendorong program kota pintar dan kota hijau (smart and green city) di IKN Nusantara.
Alserkal Group telah menandatangani NDA dengan Otorita IKN untuk menetapkan standar pembuangan FOG. Metode pembuangan limbah minyak goreng dan lemak makanan yang tepat, diharapkan mampu melestarikan infrastruktur lingkungan di IKN Nusantara.
Anggota Board of Directors Alserkal Group Maher Al Kaabi mengatakan, dengan menyoroti bahaya limbah di Nusantara, secara langsung perusahaannya telah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dalam artian, pengolahan dan pembuangan limbah tidak main-main. Apalagi bagi IKN Nusantara yang jadi ibu kota Indonesia. Ibu kota harus bersih dari segala sampah dan limbah dan tidak boleh ada yang kotor sampai membuat warga IKN jadi sakit akibat kurangnya sanitasi lingkungan.
Datangnya UEA sebagai investor pengolah limbah tentu amat bagus. Penyebabnya karena para investor asing yang datang tak hanya fokus pada pembangunan fisik di IKN Nusantara. Namun juga ada yang peduli pada pengolahan limbah sehingga IKN akan jadi kota yang bersih dan santasinya baik.
Sementara itu, Bobby Gafur Umar, pengelola perseroan yang mengurus limbah dan sampah di IKN, menyatakan bahwa pihaknya membuat proyek pengelolaan limbah di IKN dan diperikirakan selesai tahun 2026. Selain pengolahan limbah, juga ada proyek bio energi dan bio industri.
Bobby menambahkan, nanti di IKN akan ada tempat pengelolaan sampah terpadu. Tempat ini istimewa karena berada dalam 1 kawasan inti, di dekat pusat pemerintahan IKN, yang dijamin ramah lingkungan. Kapasitasnya 89 ton sampah per hari yang terdiri dari 30 ton sampah organik dan 44 ton sampah non organik, sedangkan sisanya adalah sampah sludge. Tempat ini ditunjang dengan alat pengelolaan sampah yang berteknologi tinggi.
Dalam artian, pemerintah memikirkan IKN agar jadi green city yang sangat minim sampah dan memiliki pengelolaan sampah serta limbah yang baik. Masyarakat tak suah khawatir karena IKN tidak akan seperti DKI Jakarta yang berkesan kumuh karena sungainya tercemar dan jalanannya kotor. Penyebabnya sebelum kota ini diresmikan, sudah ada planning pengelolaan sampah dan limbah yang profesional.
Pengelolaan sampah dibangun dengan prinsip 3R (reduce reuse, recycle). Tempatnya di kawasan penyangga lingkungan dan ketahanan pangan. Diharap dengan pengelolaan ini maka akan meminimalisir sampah, karena akan diolah dan di-recycle menjadi barang lain yang lebih berguna. Misalnya sampah plastik akan diolah jadi keset.
Adanya pengelolaan sampah dan limbah sangat penting karena IKN adalah ibu kota sehingga harus bersih dan sangat minim sampah. Apalagi konsep kota ini adalah green city yang berada di dalm hutan. IKN tidak akan mengotori Borneo, justru akan makin mengokohkan pulau tersebut yang hijau dan pengelolaan sampahnya baik sekali.
Dengan bantuan perusahaan dari UEA maka penanganan sampah dan limbah akan sangat terbantu. IKN Nusantara akan bersih dari semua kotoran, sampah, dan limbah. Ibu kota memang harus bersih dan terjaga sanitasinya, serta memiliki pengaturan limbah yang baik.

)* Penulis adalah kontributor Kontributor Vimedia Pratama Institute