spot_img
BerandaUncategorizedTolak Klaim Sepihak 1 Juli sebagai HUT OPM, Dukung...

Tolak Klaim Sepihak 1 Juli sebagai HUT OPM, Dukung Pemerintah Percepat Pembangunan Papua

Tolak Klaim Sepihak 1 Juli sebagai HUT OPM, Dukung Pemerintah Percepat Pembangunan Papua

Oleh : Marthens Kossay

Seluruh pihak dari berbagai elemen secara bersama-sama kompak untuk menolak adanya klaim sepihak yang menyatakan bahwa seolah-olah setiap tanggal 1 Juli sebagai Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Tatkala semua pihak tersebut mampu saling bergandengan tangan dan bersama-sama, maka soliditas akan terwujud dan dukungan penuh kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan semakin nyata dalam upaya menggencarkan percepatan pembangunan di Papua.

Tentunya 1 Juli sebagai HUT OPM tersebut merupakan sebuah klaim sepihak saja, yang mana hal tersebut memiliki banyak motif atau tujuan demi kepentingan segelintir kelompok separatis musuh negara untuk terus berbuat kekacauan, yang mana apabila misal ada orang yang terjerumus dalam provokasi itu, maka sama saja dirinya menghambat upaya percepatan pembangunan yang pemerintah lakukan di Papua.

Terdapat sejumlah tokoh daerah berjuluk Bumi Cenderawasih tersebut yang menyatakan sikap tegas mereka dengan menolak keras adanya klaim sepihak dari gerombolan separatis musuh negara yang menyatakan bahwa seolah-olah pada tanggal 1 Juli adalah sebagai Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) mereka.

Yanto Eluay, selaku salah satu tokoh adat Papua mengungkapkan bahwa selama ini seluruh masyarakat di wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi tersebut sudah dengan sangat maksimal sekuat tenaga mengarahkan apapun demi menyebarkan semangat keindonesiaan.

Hal tersebut merespon bagaimana adanya klaim sepihak dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyatakan bahwa seolah-olah pada tanggal 1 Juli adalah merupakan Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) mereka.

Oleh karenanya, menjadi tidak mengherankan mengapa berbagai pihak langsung menolak keras adanya klaim sepihak tersebut. Alih-alih mengamini, justru para tokoh adat dan tokoh masyarakat Bumi Cenderawasih mengaku bahwa dia pada tanggal 1 Mei justru hendaknya mampu terus diperingati karena sebagai hari di mana secara resmi dan sah, Irian Barat (Papua kala itu) kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Senada, Kepala Suku Kampung Putali, Nulce Monim juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa dirinya menolak dengan sangat keras adanya klaim sepihak mengenai tanggal 1 Juli yang seolah menjadi Perayaan HUT OPM.

Kepada seluruh masyarakat Papua, hendaknya untuk mampu melihat bagaimana sejarah negara dan mampu belajar hidup berbangsa dari para pendiri Tanah Air terdahulu. Pasalnya, memang Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang terlahir dari perjuangan dan juga berdiri melalui tetesan darah serta pengorbanan besar dari jiwa dan raga oleh para pahlawan dari berbagai latar belakang agama, suku dan bahasa.

Mereka semua, para pendiri bangsa terdahulu telah menanggalkan berbagai perbedaan yang mereka miliki, terlebih egoisme kelompok, seluruhnya hanya demi membela dan mampu merebut kembali Bumi Pertiwi dari tangan para penjajah di masa itu.

Terlebih, para pahlawan bangsa juga tetap mampu saling hidup rukun berdampingan sesuai dengan agama, suku serta bahasanya masing-masing serta bisa saling menghargai dan menghormati sesuatu yang berada di luar mereka.

Bangsa ini memang terlahir tidak hanya dari satu agama dan suku tertentu saja. Oleh karenanya, sudah selayaknya seluruh warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di negeri ini, tanpa adanya sedikitpun perbedaan.

Dengan sangat tegas, para tokoh adat Papua tersebut kemudian menyerukan kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM), baik itu kelompok bersenjata ataupun kelompok politik agar bisa menghentikan segala aksi mereka dengan menyerukan kemerdekaan Bumi Cenderawasih.

Sebab, segala kegiatan atau aksi yang selama ini OPM lakukan merupakan sebuah tindak makar yang sangat nyata kepada negara, dan hal tersebut sama sekali tidak dapat menyejahterakan masyarakat Papua sebagaimana klaim mereka, namun justru hanya menimbulkan perpecahan saja bagi Bangsa Indonesia sekaligus rakyat Bumi Cenderawasih sendiri yang sudah damai berada di pangkuan NKRI.

Sementara itu, Kepala Suku Besar Doreri Gaad Rumbafe mengimbau kepada seluruh masyarakat di Papua untuk tetap menjaga kondisi yang kondusif mengenai keamanan dan ketertiban (kamtibmas) agar Bumi Cenderawasih senantiasa tetap dalam kondisi yang aman dan damai.

Menjaga kondisi yang senantiasa kondusif, utamanya kamtibmas agar terus berjalan dengan tertib memang menjadi sesuatu yang sangat penting, terlebih pasa saat menjelang 1 Juli yang biasanya menjadi tanggal klaim Perayaan HUT OPM.

Maka dari itu, hendaknya masyarakat jangan sampai mudah terbawa arus dan termakan oleh adanya provokasi serta hoaks yang terus gerombolan separatis musuh negara tersebut sebarkan melalui berbagai media mereka.

Secara bersama-sama, masyarakat mampu kuat bergandengan tangan untuk bisa saling menolak keras adanya klaim sepihak mengenai tanggal 1 Juli yang seolah-olah dianggap sebagai Perayaan HUT OPM. Kemudian dengan adanya penolakan besar tersebut, sekaligus juga mampu memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk melakukan percepatan pembangunan di Papua.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bali