spot_img
BerandaEkonomiTokoh Intelektual Mendukung DOB Papua

Tokoh Intelektual Mendukung DOB Papua

Tokoh Intelektual Mendukung DOB Papua

Oleh : Alfred Jigibalom

Pembentukan DOB (Daerah Otonomi Baru) berupa kabupaten baru sangat didukung oleh tokoh intelektual. Dengan hadirnya DOB tersebut maka masyarakatnya akan makin maju. Jika ada kabupaten baru maka ada dana APBD tambahan sehingga bisa menambah anggaran untuk pembangunan di Papua, sehingga warganya makin makmur.

Penambahan provinsi di Papua adalah permintaan rakyat dang dikabulkan pemerintah tahun 2022. Pemerintah menilai bahwa Papua memang butuh provinsi baru agar mempermudah pelayanan publik dan mendorong kesejahteraan rakyat. Setelah itu, masyarakat meminta DOB baru berupa kabupaten, agar pembangunan di sana lebih masif lagi.

Kedua kabupaten yang diusulkan adalah Kabupaten Mare dan Kabupaten Maybrat Sau, yang terletak di Provinsi Papua Barat Daya. Tokoh intelektual Mare, Agustinus Semunya, S.H. menyatakan bahwa ia memberi apresiasi kepada Komisi II DPR RI dalam usulan DOB Maybrat Sau dan Mare. DOB itu sangat membantu untuk segala kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Agustinus melanjutkan, sebagai tokoh muda Mare, ia mendukung penuh atas DOB Maybrat Sau dan Mare. Ia mengimbau tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh agama untuk bersatu menjemput DOB baru untuk perubahan positif. Masyarakat akar rumput di Mare mendukung penuh DOB Mare. Hal ini akan berdampak dan membantu masyarakat dalam rentang kendali dan pelayanan pembangunan di Mare.

Dalam artian, penambahan kabupaten baru juga berpengaruh positif terhadap masyarakat, tak hanya penambahan provinsi baru. Penyebabnya karena saat ada kabupaten baru maka jarak antara kantor bupati dengan masyarakat sehingga ia bisa lebih mendengar suara rakyatnya, yang ingin pembangunan dilaksanakan dengan maksimal.

Saat ini Kabupaten Maybrat memiliki luas 5.461 km2. Dengan wilayah sebesar itu maka wajar jika masyarakatnya meminta pemekaran wilayah. Ketika ada 2 kabupaten baru yang merupakan pemekaran dari Maybrat maka jarak antara pemerintah kabupaten dengan rakyat makin dekat sehingga mempermudah pengaturannya.
Misi otonomi khusus (otsus) adalah untuk kesejahteraan rakyat Papua sehingga pemekaran wilayah juga berfungsi demi kemaslahatan masyarakat di Bumi Cendrawasih. Apresiasi diberikan kepada pemerintah, terutama Presiden Jokowi, karena beliau benar-benar ingin agar rakyat Papua makmur berkat pemekaran wilayah.
Selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, beliau sangat sering mengunjungi Papua, dan melihat sendiri realitanya. Untuk pemerataan pembangunan di Bumi Cendrawasih maka tidak ada cara lain kecuali pemekaran wilayah. Termasuk penambahan daerah otonomi baru berupa kabupaten baru di Mare, Maybrat.
Sementara itu, politisi Junimart Girsang menyatakan bahwa penambahan DOB adalah amanat dari Undang-Undang nomor 2 tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua. Pemekaran wilayah boleh dilakukan dengan memperhatikan sejumlah hal.
Pemekaran wilayah akan mendongkrak kemajuan perekonomian karena bisa memicu efek domino positif. Jika ada provinsi baru maka akan ditambah pula infrastrukturnya dan yang paling gencar dibangun adalah jalan raya. Selain itu, sebenarnya infrastruktur yang paling dibutuhkan adalah listrik.
Masih ada segelintir desa di Papua yang belum memiliki aliran listrik. Bukan karena tidak ada sentuhan dari PLN, tetapi masyarakat luar Papua perlu mengetahui bahwa di sana kondisi geografisnya beda jauh dengan di Jawa. Ketika ada wilayah perbukitan dan pegunungan, atau di ujung pantai, tentu agak sulit untuk menyalurkan listrik.
Oleh karena itu jika ada pemekaran wilayah dan kabupaten baru maka ada penambahan dana APBD untuk DOB baru tersebut. Dana tersebut bisa sebagian dirupakan jadi proyek pengadaan listrik, sehingga seluruh wilayah Papua bisa menikmatinya. Pemerintah ingin ada azas keadilan sehinga semua rakyat Papua wajib menikmati fasilitas berupa aliran listrik yang memadai.
Ketersediaan listrik akan memicu kenaikan ekonomi masyarakat karena mereka tak lagi tergantung akan genset. Jika ada pasokan listrik maka rakyat akan semangat untuk memproduksi olahan hasil bumi (misalnya sagu) yang diolah menggunakan alat elektronik. Dengan begitu maka kegiatan perekonomian akan makin semarak dan roda finansial berputar dengan cepat.
Saat roda ekonomi berputar maka rakyat akan makin sejahtera. Listrik juga mendukung kegiatan berjualan online karena masyarakat bisa memiliki smartphone dan ada sinyal operatornya. Mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dengan menguasai digital marketing. Dahsyat sekali efek dari pemekaran wilayah yang bisa memicu kenaikan ekonomi rakyat.
Efek dari kesejahteraan rakyat berkat ekonomi yang meningkat pesat pasca pemekaran wilayah, juga terjadi di bidang pendidikan. Ketika warga Papua memiliki taraf hidup yang lebih baik maka mereka dengan senang hati menyekolahkan anaknya sampai jenjang yang tinggi, bahkan sampai kuliah. Untuk biayanya juga mandiri dan tidak tergantung dari beasiswa.
Tokoh intelektual mendukung penambahan DOB Papua berupa dua kabupaten baru di wilayah Mare, Maybrat. Dengan berdirinya kabupaten tersebut maka akan mensejahterakan rakyatnya karena ada pembangunan infrastruktur yang masif. Papua akan lebih maju lagi karena masyarakatnya dimudahkan untuk bermobilitas dan berbisnis.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali