Tokoh Agama Tegaskan Anarkisme Bertentangan dengan Nilai Luhur Bangsa

Tokoh Agama Tegaskan Anarkisme Bertentangan dengan Nilai Luhur Bangsa

Jakarta – Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi sejak akhir Agustus 2025 masih berlangsung di berbagai daerah. Ini berawal dari penolakan terhadap isu kenaikan gaji anggota DPR RI, namun kini melebar menjadi gerakan nasional dengan melibatkan ribuan mahasiswa, buruh, hingga komunitas ojek online.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan potensi gangguan terhadap stabilitas pemerintahan jika aksi tidak segera menemukan solusi.

Tokoh Agama Buddha, Bhante Kamsai Sumano, berpesan agar semua pihak menjaga kebijaksanaan demi ketenangan dan kebahagiaan bersama.

“Kita semua perlu menjaga kebijaksanaan demi ketenangan dan kebahagiaan bersama,” ujarnya.

Perwakilan GBIN, Pendeta Johnny Lokollo, mengungkapkan bahwa pertemuannya bersama para tokoh agama lainnya dan Presiden Prabowo menjadi momentum untuk mendoakan bangsa di tengah dinamika nasional yang belum sepenuhnya kondusif.

“Kita doakan supaya situasi negara kita bisa kondusif, rakyatnya bisa tenang, semua pejabat negara juga bisa mengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyat. Kita doakan supaya semuanya berjalan lancar, stabil, dan kita bisa hidup sejahtera di Indonesia yang kita cintai,” kata Pendeta Johnny Lokollo.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya mengajak seluruh masyarajat untuk bersatu dan percaya kepada tuhan.

“Kita selalu berdoa agar Indonesia tetap dan menuju damai. Kita selalu nyanyikan lagu Indonesia Raya, mari kita berseru Indonesia tetap bersatu. Mari kita mendoa Indonesia bahagia dan mari kita bernyanyi Indonesia tetap abadi,” tegasnya. ()