Sumpah Pemuda Momentum Pemerintah Pragib Ciptakan Sumber Daya Manusia Unggul
Sumpah Pemuda Momentum Pemerintah Pragib Ciptakan Sumber Daya Manusia Unggul
Jakarta – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober menjadi momentum penting bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia unggul. Pemerintah terus melakukan akselerasi melalui program magang nasional guna menciptakan generasi muda yang tangguh dan mampu berkompetisi di tengah ketidakpastian situasi global.
Hari Senin (20/10/2025) adalah hari pertama dimulainya program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi Batch I alias magang kerja bergaji upah minimum kota/kabupaten. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, ada 1.668 perusahaan mendaftar dengan total usulan 26.181 posisi magang.
Menteri Tenaga Kerja Yassierli mengatakan pemerintah menciptakan program magang nasional sebagai bagian strategi dari peningkatan kualitas tenaga kerja muda Indonesia.
Pemerintah akan terus meningkatkan kualitas masyarakat melalui program-program yang tepat. Tenaga kerja muda merupakan usia produktif dan mampu berkopetisi. Magang nasional akan terus dilaksanakan untuk mencetak tenaga muda yang siap bersaing. Program magang nasional bergaji itu ditargetkan bisa dimulai pada pertengahan November 2025 nanti.
” Untuk Batch I ini, pemerintah membuka kuota bagi 20.000 peserta magang bergaji tersebut” katanya.
Dengan begitu, ujar Yassierli, target 100.000 peserta magang nasional dapat tercapai tahun 2025 ini.
Jelang hari Sumpah Pemuda Pemerintah, Kabupaten Nabire kembali memperluas layanan program Makan Bergizi (MBG) dengan meresmikan Dapur Sekolah Penggerak Pangan Gizi (SPPG) Siriwini 01 pada Senin, 13 Oktober 2025.
Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Nabire, Burhanuddin Pawennari, menandai dapur ketiga yang resmi beroperasi di wilayah tersebut. Dalam sambutannya, Burhanuddin menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya program yang menjadi bagian dari kebijakan nasional dalam pemenuhan gizi masyarakat, khususnya bagi anak usia sekolah. Ia menegaskan bahwa dapur SPPG bukan sekadar tempat penyedia makanan, melainkan wujud nyata investasi bagi masa depan generasi muda.
“Program makanan bergizi ini bukan sekadar bagi-bagi makanan, tetapi merupakan investasi masa depan bangsa. Anak-anak yang tumbuh dengan gizi yang cukup akan menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan pintar,” ungkapnya.
Program ini diharapkan mampu menjangkau lebih dari 870 siswa dari tiga sekolah penerima manfaat, yaitu TK Al Muhajirin (58 siswa), TK Raudhatul Athfal Smoker (135 siswa), dan SD Negeri Inpres Siriwini (677 siswa).
Ke depan, sejumlah program terus dioptimalkan guna meningkatkan kualitas hidup generasi muda di masa depan.***
