Sigap dan Cepat Tanggap, Aparat Keamanan Gabungan Balas Serangan KST Papua di Beoga
Oleh : Maria Pariri Hurlatu
Aparat keamanan dari pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan sigap dan sangat cepat tanggap membalas serangan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua di Beoga.
Diketahui bahwa KST Papua kembali melancarkan serangan mereka di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Jumat tanggal 16 Februari 2024. Kebiadaban dari gerombolan separatis Bumi Cenderawasih itu kali ini menyasar pada Pesawat Asia One Air PK-LTF.
Untungnya, keberadaan aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Polri yang sedang berada di lokasi saat itu dengan sangat sigap mampu langsung membalas serangan tersebut, bahkan aparat juga memuntahkan tembakan ke arah gerombolan teroris itu.
Mengenai hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan bahwa tembakan yang dilakukan oleh aparat keamanan itu sebagai bentuk tindakan hukum kepada KST yang terlebih dahulu menembaki pesawat.
Lebih lanjut, diketahui pula bahwa dalam serangan gerombolan separatis itu kali ini sama sekali tidak menimbulkan korban jiwa, karena tembakan mereka hanya mengenai badan belakang pesawat bagian kanan dan menembus ke arah pintu belakang pesawat.
Karena sampai saat ini pihak aparat keamanan personel gabungan terus melangsungkan proses penyelidikan, maka kepada seluruh masyarakat diimbau agar mereka bisa tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh adanya berbagai macam isu yang bisa saja menimbulkan kepanikan sehingga situasi dan kondisi tetap aman serta damai.
Bagaimana tindak cepat dan sigap yang dilakukan oleh aparat keamanan pasukan gabungan dalam melakukan penyisiran secara langsung sesaat mengetahui pesawat tersebut ditembak merupakan bukti dari mereka terus tidak kenal lelah menjaga keamanan seluruh masyarakat Indonesia termasuk di Papua dari segala ancaman meski nyawa menjadi taruhan.
Investigasi akan kejadian itu terus dilakukan dengan koordinasi yang baik antara pihak Kepala OBU Wilayah X Merauke berserta dengan jajatan aparat keamanan gabungan TNI dan Polri hingga Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk melakukan pemantauan lebih lanjut serta mengidentifikasi apakah ada potensi ancaman terhadap penerbangan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Mathius D Fakhiri menambahkan bahwa pesawat Asian One PK-LTF yang hendak melakukan pendaratan di Bandar Udara (Bandara) Milawak Beoga itu ditembaki oleh KST Papua dari arah kanan pesawat dan meraka berada di Kampung Ambobra hingga menuruni ke Kampung Julukoma Distrik Beoga.
Kejadian tersebut ternyata sama sekali bukan aksi gangguan keamanan yang biasa dilakukan oleh KST Papua, melainkan hal itu ternyata masih ada kaitannya dengan proses pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.
Serangan yang dilakukan oleh gerombolan separatis Bumi Cenderawasih kali ini berkaitan dengan bagaimana perolehan suara Pileg. Meski begitu, aparat keamanan memastikan bahwa penembakan itu bukan untuk hal yang lain, melainkan hanya sebagian dari upaya KST Papua untuk mengganggu proses Pemilu yang sedang berjalan di sana.
Bagaimana tidak, pasalnya memang metode sistem noken yang masih digunakan di sejumlah wilayah hukum Polda Papua itu sejauh ini memang selalu saja memunculkan masalah terkait dengan keamanan, begitu pula apa yang terjadi di Beoga belakangan ini karena sebagai tindak lanjut dari hasil pemungutan suara yang dilakukan di wilayah terseut.
Terdapat beberapa pihak saudara dari Calon Legislatif (Caleg) yang bersangkutan, yang kemudian keluarganya kebetulan memgang peralatan senjata sehingga mereka terus berupaya untuk mengganggu jalannya proses Pemilu itu sendiri.
Terkait dengan bagaimana kondisi terkini setelah dilakukannya penembakan oleh KST Papua itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), M. Kristi Endah Murni mengungkapkan bahwa seluruh awak pesawat mulai dari pilot hingga penumpang dikonfirmasi dalam kondisi selamat.
Meski ditembaki, namun pesawat berhasil mendarat dengan normal dan kondisi dari sembilan orang yang menjadi penumpaangnya seluruhnya selamat. Namun demikian, karena adanya insiden penembakan sehingga membuat area cargo pod section D sebelah kanan pesawat terdapat lubang bekas tembakan yang menembus hingga ke lantai pesawat.
Untuk kronologi dari penembakan itu sendiri, pesawat PK-LTF tersebut sedang melakukan penerbangan kedua dari Timika menuju ke Beoga pada pukul 23:59 UTC atau 08:59 WIT. Ketika pesawat berada di posisi final sebelum mendarat atau tepatnya pada ketinggian kurang lebih 300 kaki menuju landasan pacu, tiba-tiba terdengar letusan tembakan dari arah belakang pesawat. Lalu pesawat berhasil mendarat dengan normal di Distirik Beoga pada pukul 00:53 UTC atau 09:53 WIT.
Serangan balasan yang langsung dilakukan oleh aparat keamanan pesonel gabungan menanggapi adanya serangan tembakan atas aksi KST Papua kepada pesawat Asia One Air demi menindak tegas gerombolan separatis itu patut diapresiasi dengan sangat tinggi karena aparat bergerak sangat sigap, dan cepat tanggap sehingga meminimalisasi risiko kejadian yang tidak diinginkan lainnya.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Bali