Side Event KTT G20 Titik Awal Pulihnya Ekonomi Indonesia
Oleh : Dian Ahadi
Pemulihan perekonomian Indonesia akan segera terwujud. Salah satu momentum terbaik adalah mulai dari penyelenggaraan side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 hingga berlangsungnya puncak acara nanti.
Pada tahun 2022 ini, Indonesia akan menjadi Presidensi KTT G20. Kemudian untuk memeriahkan acara tersebut, Sandiaga Uno selaku Menparekraf akan melaksanakan pula side event dengan tiga pilar utama yang tentunya ingin disampaikan kepada seluruh dunia.
Rencananya penyelenggaraan side event tersebut akan dilakukan pada pertengahan tahun ini dan diproyeksikan bahwa agenda itu akan memiliki dampak yang begitu luas bagi masyarakat.
Tentunya dengan diselengarakannya KTT G20 di Indonesia, menjadikan momentum terbaik bagi bangsa kita saat ini.
Pasalnya setelah selama 2 tahun kita berjuang dan berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik, maka saatnya sekarang untuk melangkah dan menatap jauh ke depan.
Sandiaga Uno menyatakan bahwa titik ini merupakan penentuan untuk kita mampu menata kembali perekonomian kita.
Tiga pilar utama yang sempat disinggung adalah mengenai ekonomi hijau.
Tentunya apabila kita membicarakan proyek ekonomi hijau, maka tidak bisa dilepaskan dari yang namanya pembangunan berkelanjutan, selain itu diperlukan pula arsitektur kesehatan yang baru supaya kita juga mampu untuk membantu seluruh negara peserta G20 nanti. Kemudian pilar ketiga adalah mengenai transformasi digital.
Peluncuran side event tersebut juga merupakan salah satu kesiapan yang berhasil ditunjukkan oleh Indonesia di mata dunia bahwa kita memang telah siap untuk menyelenggarakan berbagai macam event internasional. Termasuk salah satunya adalah event G20 sendiri, di samping itu kita juga akan menunjukkan bahwa Indonesia telah siap menyongsong kebangkitan ekonomi dengan pemulihan berbagai macam sektor yang mampu membuka lapangan pekerjaan dengan luas.
Selain menunjukkan kesiapan yang begitu meyakinkan, adanya side event tersebut juga akan membangun citra positif Indonesia serta mampu untuk menjadi ajang promosi berbagai macam keragaman budaya dan pariwisata yang kita miliki. Dengan mengusung tema besar yang bertajuk “Recover Together, Recover Stronger” Indonesia selaku tuan rumah ingin mengajak dunia secara bersama-sama mampu untuk melakukan pemulihan ekonomi menjadi lebih kuat dan juga supaya menjadi pemulihan yang berkelanjutan.
Hal tersebut dikarenakan saat ini seolah seluruh negara sudah tidak memiliki batasan lagi, dalam artian seluruh negara seolah sudah semakin terintegrasi menjadi satu dalam perekonomian global. Terlebih, bisa dikatakan pula bahwa hampir seluruh dunia telah mengalami pandemi Covid-19 sehingga tentunya kita tidak akan mampu bertahan apabila tidak bangkit secara bersama-sama.
Maka dari itu pada forum G20 nanti, Indonesia memiliki tekad kuat untuk bisa terus mendorong upaya kolektif dari seluruh dunia dalam mewujudkan kebijakan yang memang akan berdampak pada pemulihan ekonomi global secara inklusif. Keterpilihan Indonesia sebagai Presidensi dalam KTT G20 tentu akan juga memberikan banyak manfaat bagi tanah air.
Terutama dalam bidang ekonomi, dikatakan oleh Menko Airlangga Hartarto bahwa apabila pertemuan memang dilakukan secara langsung dalam bentuk kehadiran fisik, maka setidaknya konsumsi domestik kita akan langsung mengalami peningkatan Rp 1,7 tiriliun, PDB Nasional akan bertambah hingga Rp 7,4 triliun serta penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh UMKM bisa mencapai 33 ribu.
Penyelenggaraan KTT G20 tentunya akan banyak menguntungkan kita dan merupakan momentum terbaik untuk bisa segera bangkit, terutama dalam sektor ekonomi. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan penuh masyarakat agar acara tersebut berjalan aman dan lancar.
)* Penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute