Selama 1 Tahun, Pemerintahan Prabowo-Gibran Tunai Janji Stimulus yang Tepat Sasaran
Selama 1 Tahun, Pemerintahan Prabowo-Gibran Tunai Janji Stimulus yang Tepat Sasaran
Oleh: Rivka Mayangsari
Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi bukti nyata bahwa janji kampanye untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat bukan sekadar retorika. Dalam waktu singkat, pemerintah berhasil menata ulang arah kebijakan ekonomi nasional melalui berbagai stimulus dan program strategis yang tepat sasaran. Langkah-langkah konkret tersebut menandai babak baru dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang berkeadilan serta tangguh menghadapi tantangan global.
Presiden Prabowo diketahui telah memutuskan sejumlah stimulus ekonomi baru yang akan segera dilaksanakan mulai pekan ini. Kebijakan tersebut tidak hanya difokuskan pada peningkatan daya beli masyarakat, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional agar mampu tumbuh secara berkelanjutan. Pembahasan internal kabinet juga menitikberatkan pada upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan nasional, termasuk mengevaluasi kebijakan pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) agar tetap sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Dengan pendekatan yang terukur dan berpihak pada kepentingan nasional, langkah tersebut dinilai mampu memperkokoh ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang terus berubah.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memiliki optimisme terhadap arah perekonomian nasional. Ia menilai indikator ekonomi sejauh ini menunjukkan tren yang positif, seiring dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja, menguatnya sektor riil, dan membaiknya daya beli masyarakat. Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan melalui pelaksanaan berbagai program strategis yang menyentuh langsung kehidupan rakyat kecil.
Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Selama setahun pertama masa pemerintahan, berbagai capaian konkret telah berhasil direalisasikan. Program-program prioritas yang dijalankan pemerintah telah menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di berbagai daerah. Peningkatan konsumsi rumah tangga, pertumbuhan UMKM, serta ekspansi sektor pertanian dan industri menjadi bukti bahwa kebijakan yang dijalankan telah mampu memulihkan sekaligus memperkuat struktur ekonomi nasional pasca pandemi.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa capaian positif kabinet selama satu tahun terakhir cukup signifikan, meskipun pemerintah menyadari masih terdapat sejumlah hal yang perlu diperbaiki. Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah memusatkan perhatian pada pelaksanaan program prioritas guna memperkuat fondasi ekonomi nasional. Di antara program tersebut, tercatat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan lebih dari sebelas ribu dapur yang tersebar di seluruh Indonesia, pembangunan tiga ratus lima puluh ribu rumah subsidi, pembukaan lahan pertanian baru, serta penguatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor.
Prasetyo menilai bahwa program-program tersebut bukan sekadar kebijakan jangka pendek, melainkan investasi sosial dan ekonomi jangka panjang. Program MBG dinilai tidak hanya berperan dalam memenuhi gizi anak-anak sekolah, tetapi juga mampu menggerakkan rantai pasok pangan lokal melalui pemberdayaan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil. Adapun pembangunan rumah subsidi dianggap sebagai dorongan kuat bagi industri konstruksi dan bahan bangunan, sedangkan pembukaan lahan pertanian baru diharapkan memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produksi dalam negeri.
Ia menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan setiap program dengan pengawasan ketat agar seluruhnya berjalan tepat sasaran. Menurutnya, setiap rupiah anggaran yang dikeluarkan harus menghasilkan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat luas. Pemerintah disebut tidak ingin program hanya sebatas seremoni, melainkan benar-benar memberi manfaat langsung bagi rakyat kecil.
Pemerintah menegaskan bahwa stimulus ekonomi yang diberikan tidak bersifat konsumtif, melainkan produktif dan berorientasi pada keberlanjutan. Dengan memperkuat sektor-sektor utama seperti pertanian, industri, dan jasa, pemerintah menargetkan terciptanya efek berganda (*multiplier effect*) yang mampu menghidupkan ekonomi daerah. Upaya tersebut turut didukung dengan peningkatan akses ke pasar domestik dan ekspor, serta penguatan kualitas produksi melalui pelatihan dan teknologi tepat guna.
Seskab Teddy menilai bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki komitmen kuat dalam melanjutkan kebijakan ekonomi yang pro-rakyat dan berbasis kemandirian nasional. Ia menilai keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, menekan tingkat pengangguran, serta memperluas lapangan kerja menjadi bukti bahwa pemerintahan ini bekerja nyata untuk kepentingan rakyat.
Sementara itu, Mensesneg Prasetyo memandang bahwa sinergi antar kementerian, lembaga, dan dunia usaha menjadi kunci agar seluruh kebijakan dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Ia menyebut kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta harus terus diperkuat agar pertumbuhan ekonomi benar-benar inklusif dan berkeadilan.
Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi tonggak penting dalam sejarah pembangunan nasional. Pemerintah dinilai tidak hanya berhasil menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan global, tetapi juga mampu membuktikan bahwa kebijakan yang berpihak kepada rakyat dapat berjalan efektif bila dilandasi visi besar dan keberanian mengambil keputusan.
Dengan berbagai langkah konkret, mulai dari stimulus ekonomi, peningkatan daya beli, pemberdayaan masyarakat, hingga penguatan sektor produktif, pemerintahan Prabowo-Gibran menegaskan komitmennya untuk terus bekerja demi kesejahteraan rakyat. Satu tahun berjalan, janji itu mulai terbukti: stimulus ekonomi yang tepat sasaran telah menyalakan kembali mesin ekonomi Indonesia dari desa hingga kota, dari rakyat kecil hingga pelaku industri menuju Indonesia Maju yang mandiri, berdaulat, dan sejahtera.
*) Pemerhati ekonomi