Sebarkan Teror di Papua, KST Wajib Ditumpas
Oleh : Hendrik Pattipawae
KST (Kelompok Separatis dan Teroris) mengadakan serangan teror di Yahukimo, Papua. Akibatnya ada korban dari pihak aparat keamanan. Warga Yahukimo juga mengungsi karena mereka takut serangan KST. Kelompok separatis tersebut wajib ditumpas agar tidak lagi mengganggu keselamatan masyarakat Papua.
Kelompok Separatis dan Teroris adalah bagian dari Organisasi Papua Merdeka. Mereka menggunakan senjata untuk menakut-nakuti rakyat serta melawan aparat keamanan. Keberadaan KST tentu meresahkan, karena mereka merajalela, dengan menyerang dan menimbulkan korban jiwa.
Pada bulan Agustus 2023, KST melakukan serangan di Yahukimo, Papua. Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan informasi serangan bermula sekitar pukul 11.20 WIT. KST yang melancarkan tembakan dibalas oleh prajurit yang bertugas di Pos Satgas Yonif 7 Marinir di Jalan Yahuli, Paradiso Bawah Km 6, Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.
Letkol Inf Tommy Yudistyo melanjutkan, serangan KST mengakibatkan prajurit Marinir Pratu Agung Pramudi Laksono (27) gugur tertembak. Penyebab serangan diduga karena KST di Yahukimo tak ingin ada Pos TNI-Polri di sana.
Aparat TNI bersama personel Satgas Damai Cartenz pun turun ke lokasi untuk mengevakuasi Pratu Agung yang dilaporkan mengalami luka saat kontak tembak terjadi. Pratu Agung pun berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.25 WIT.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk mendapatkan perawatan. Namun Pratu Agung dilaporkan meninggal pada pukul 12.40 WIT. Sementara Kapolda Irjen Mathius D Fakhiri menuturkan Pratu Agung meninggal sebelum dirawat. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
KST wajib ditumpas karena bukan kali ini saja mereka melakukan penyerangan. Pada tanggal 8 Maret 2023 KST menyerang warga di Jalan Poros Logpond, Distrik Dekai, Yahukimo. Dalam peristiwa itu ada 2 korban jiwa yang merupakan masyarakat Papua.
Ketika KST menyerang pos keamanan tentu sangat merugikan karena aparat hadir untuk melindungi rakyat. Namun sayang mereka membenci aparat karena merasa prajurit adalah musuh. Kemudian KST melakukan penyerangan dan mengobarkan peperangan.
Kemudian, ketika KST menyerang masyarakat Papua, tentu amat disesalkan. Warga yang tidak bersalah menjadi korban, bahkan mereka kehilangan nyawa. Mereka selalu dituduh sebagai mata-mata aparat, padahal hanya rakyat biasa, dan aksi KST sudah terlalu keji, sehingga perlu ditumpas. Membunuh warga asli Papua adalah kejahatan besar dan mereka tega mengambil nyawa saudara sesukunya sendiri.
Gara-gara ulah KST masyarakat Yahukimo ketakutan. Sebanyak 40 KK warga mengungsi ke Distrik Dekai, Ibu Kota Yahukimo. Mereka memilih mengungsi ke kota lantaran khawatir keselamatan diri keluarganya.
Warga yang mengamankan diri, tersebar di empat titik penampungan, yaitu di Kompleks SMKN 1 Dekai, Kompleks Pasema Sosial KM 2, Perumahan Sosial KM 4 dan Kompleks Silimo Kali Merah.Untuk keperluan warga, aparat keamanan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar ada bantuan selama mereka mengamankan diri.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan bahwa Kasat Intel, Kasat Binmas membantu Wakapolres untuk segera bagaimana bisa menjembatani dengan masyarakat supaya masyarakat tidak merasa ditinggalkan. Aparat keamanan sedang berusaha mengendalikan situasi keamanan di Yahukimo agar seluruh masyarakat bisa kembali beraktifitas normal tanpa harus khawatir mereka akan menjdi korban dari aksi KST.
Fakhiri pun menginginkan agar masyarakat tidak mengambil risiko dengan beraktifitas di luar kawasan yang diawasi aparat.
KST melakukan serangan yang menyebabkan korban jiwa baik dari pihak aparat maupun sipil. Gara-gara KST masyarakat sampai mengungsi. Oleh karena itu pemberantasan KST harus dilakukan dengan serius. Politisi Ahmad Sahroni pun menyatakan bahwa KST sudah sangat tidak bisa ditolerir. Aparat harus segera menindak tegas dan keras para pemberontak.
Aparat terus melakukan pengamanan dan pengejaran dalam rangka misi pemberantasan KST. Dalam rangka pemberantasan KST maka TNI memutuskan untuk mengadakan operasi siaga tempur. TNI meningkatkan operasi militer dari pendekatan halus (soft approach) menjadi operasi siaga tempur di beberapa daerah yang dianggap rawan aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KST) di Papua.
Apa arti operasi siaga tempur? Siaga tempur adalah status operasi militer yang menuntut seorang prajurit untuk waspada atas ancaman serangan musuh. Diharap dengan operasi ini maka upaya pemberantasan KST akan berlangsung lebih cepat.
Sementara itu, masyarakat mendukung aparat dalam rangka misi pemberantasan KST. Pasalnya mereka terlalu sering melakukan teror sehingga warga Papua ketakutan. Jangan sampai ada korban selanjutnya, baik dari pihak sipil maupun aparat. Oleh karena itu pengejaran KST terus dilakukan.
KST meneror masyarakat Papua dan menyerang pos keamanan sampai menimbulkan korban jiwa dari pihak aparat keamanan. Warga Yahukimo jadi ketakutan dan mengungsi beramai-ramai. Namun mereka terus dibujuk dan diamankan agar tidak merasa terteror. Sementara aparat terus mengejar KST agar misi pemberantasan kelompok separatis tersebut berhasil.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Bal