Program Magang Pemerintah adalah Solusi Cerdas Atasi Pengangguran Muda
Program Magang Pemerintah adalah Solusi Cerdas Atasi Pengangguran Muda
Oleh : Rivka Mayangsari
Pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran, terutama di kalangan muda. Salah satu langkah strategis yang kini dijalankan adalah Program Magang Nasional 2025, sebuah terobosan besar yang dirancang untuk memperkuat kompetensi tenaga kerja muda sekaligus memperluas kesempatan kerja di berbagai sektor industri. Program ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, produktif, dan siap bersaing di era modern.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menjelaskan bahwa program magang nasional akan membuka peluang bagi 20 ribu lulusan baru dari berbagai jenjang pendidikan untuk memperoleh pengalaman kerja sekaligus dukungan insentif dari negara. Program ini, kata dia, merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya percepatan penyerapan tenaga kerja muda melalui mekanisme magang terstruktur dan terukur.
Kementerian Ketenagakerjaan berperan sebagai fasilitator yang menjembatani para lulusan dengan perusahaan swasta di berbagai bidang keahlian. Melalui pola kemitraan ini, peserta magang akan ditempatkan di sektor-sektor yang relevan dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan mereka. Negara pun memberikan dukungan berupa insentif setara upah minimum kabupaten atau kota selama enam bulan bagi setiap peserta magang yang ditempatkan di perusahaan swasta yang bersedia menjadi mitra.
Afriansyah menuturkan bahwa sistem magang nasional ini dirancang untuk menjamin efisiensi dan keadilan. Peserta magang akan ditempatkan di wilayah asalnya masing-masing agar tidak terbebani oleh biaya tambahan seperti tempat tinggal dan transportasi. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga memastikan kesejahteraan peserta selama menjalani masa magang.
Wamenaker menambahkan, program magang nasional diharapkan menjadi jembatan penting bagi generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kompetensi, memperluas jejaring industri, serta mempercepat transisi menuju pekerjaan tetap yang produktif.
Langkah pemerintah ini disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk para pakar ketenagakerjaan. Profesor Hadi Subhan dari Universitas Airlangga menilai bahwa program magang nasional bergaji bagi lulusan baru merupakan solusi cerdas untuk mengatasi pengangguran terdidik yang masih menjadi tantangan nasional. Menurutnya, keberadaan program ini membawa manfaat besar, terutama dalam memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Hadi menekankan bahwa selama ini banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan memperoleh pekerjaan karena belum memiliki pengalaman kerja. Dengan adanya program magang nasional yang memberikan insentif, para lulusan akan lebih siap memasuki dunia kerja dan memiliki nilai tambah di mata perusahaan. Ia juga menyebut bahwa inisiatif ini sejalan dengan semangat link and match, yaitu kesesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja.
Selain memberikan manfaat bagi peserta, program ini juga membawa keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya tenaga magang yang sudah dibekali keterampilan dasar dan semangat kerja tinggi, perusahaan dapat mempercepat proses adaptasi dan produktivitas. Pemerintah berharap, melalui program ini, akan tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara tenaga kerja muda dan dunia usaha.
Sementara itu, Pengamat Ketenagakerjaan Profesor Payaman Simanjuntak menilai bahwa keberhasilan program magang nasional sangat bergantung pada tindak lanjut perusahaan setelah masa magang berakhir. Ia berharap perusahaan yang menjadi tempat magang dapat langsung merekrut peserta terbaik sebagai karyawan tetap. Bagi peserta yang belum tertampung, pemerintah perlu memastikan adanya penyaluran ke perusahaan kecil dan menengah yang membutuhkan tenaga terampil, tetapi belum memiliki kapasitas untuk menyelenggarakan program magang secara mandiri.
Payaman juga mengingatkan bahwa jumlah perusahaan yang mampu menyelenggarakan magang masih terbatas dan cenderung terkonsentrasi di sektor industri besar. Karena itu, menurutnya, perlu ada langkah konkret untuk memperluas cakupan program ke sektor lain seperti pertanian modern, pariwisata, ekonomi kreatif, dan teknologi digital. Dengan demikian, manfaat program ini dapat dirasakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Program Magang Nasional 2025 juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat daya saing tenaga kerja nasional menghadapi tantangan global. Di tengah perubahan cepat akibat disrupsi teknologi dan ekonomi digital, kemampuan adaptasi dan pengalaman kerja menjadi kunci utama bagi tenaga kerja muda. Melalui magang terstruktur, peserta akan belajar langsung dari dunia kerja nyata mulai dari kedisiplinan, etika kerja, hingga keterampilan teknis dan manajerial yang tidak selalu diperoleh di bangku kuliah.
Lebih jauh, pemerintah meyakini bahwa program ini akan menjadi fondasi penting dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang sehat dan berkelanjutan. Selain mengurangi angka pengangguran, program magang nasional juga akan membantu memperkuat produktivitas nasional, mengurangi kesenjangan keterampilan, serta mendorong pemerataan kesempatan kerja di berbagai daerah.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah, dukungan dunia usaha, serta semangat generasi muda yang tinggi, Program Magang Nasional 2025 bukan hanya menjadi proyek kebijakan semata, tetapi juga gerakan nasional untuk menyiapkan masa depan tenaga kerja Indonesia yang lebih mandiri, kompeten, dan berdaya saing. Program ini membuktikan bahwa negara hadir secara nyata dalam memberikan solusi cerdas untuk mengatasi pengangguran muda dan mempercepat pembangunan ekonomi bangsa.
*) Pemerhati Ketenagakerjaan