Presiden Prabowo Tegaskan Perang Melawan Narkoba Jadi Prioritas Nasional

Presiden Prabowo Tegaskan Perang Melawan Narkoba Jadi Prioritas Nasional

Oleh : Nancy Dora

Perang melawan narkoba kembali mendapatkan penegasan kuat dari Presiden Prabowo Subianto sebagai prioritas nasional yang harus dijalankan secara menyeluruh, sistematis, dan berkelanjutan. Dalam momentum satu tahun pemerintahannya, Prabowo menunjukkan komitmen nyata dengan turun langsung menghadiri pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta. Langkah ini menjadi simbol kuat bahwa negara benar-benar hadir melindungi rakyat dari ancaman laten yang berpotensi menghancurkan masa depan bangsa.

 

 

 

Presiden Prabowo memandang bahwa narkoba bukan sekadar persoalan hukum, melainkan ancaman strategis terhadap ketahanan nasional, moralitas generasi, serta cita-cita besar Indonesia menuju negara maju. Dalam pandangannya, jika peredaran narkoba tidak dicegah secara masif, maka generasi penerus bangsa akan kehilangan arah dan produktivitas. Karena itu, ia menegaskan bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan seluruh elemen negara, mulai dari aparat penegak hukum, lembaga intelijen, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas.

 

 

 

Presiden juga menilai bahwa masalah narkoba kini telah menjelma menjadi kejahatan transnasional dengan modus yang kian canggih. Jaringan internasional memanfaatkan perkembangan teknologi dan lemahnya sistem pengawasan untuk menyusup ke berbagai lini kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga, mulai dari Kepolisian, BNN, Bea Cukai, Kejaksaan, hingga Badan Intelijen Negara, agar pemberantasan bisa dilakukan dengan pendekatan terpadu, tidak hanya menindak tetapi juga mencegah dan merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.

 

 

 

Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara pendekatan represif dan rehabilitatif. Menurutnya, pemberantasan narkoba harus diiringi dengan program rehabilitasi yang efektif dan tepat sasaran. Upaya pemulihan bagi para korban penyalahgunaan perlu diperkuat agar mereka bisa kembali produktif dan tidak terjerumus dalam lingkaran yang sama. Pendekatan ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya menegakkan hukum dengan tegas, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam menjaga masa depan generasi bangsa.

 

 

 

Lebih jauh, Prabowo menilai bahwa pencegahan harus dimulai dari akar, yakni melalui pendidikan dan pembinaan karakter sejak dini. Ia menggarisbawahi peran penting lembaga pendidikan, organisasi kepemudaan, hingga gerakan pramuka dalam membangun ketahanan moral anak muda. Melalui pembentukan mental, disiplin, dan nasionalisme yang kuat, generasi muda akan menjadi benteng utama melawan godaan narkoba. Pendidikan karakter dan kegiatan positif seperti olahraga, kegiatan sosial, serta pengembangan bakat pemuda dinilai dapat menjadi strategi efektif mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

 

 

 

Langkah tegas Presiden Prabowo dalam memimpin langsung kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba juga menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, kehadiran Presiden dalam acara tersebut mengirimkan pesan moral dan politik yang sangat kuat. Tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya sebatas membuat kebijakan di atas kertas, tetapi juga hadir langsung dalam pelaksanaan di lapangan. Hal tersebut menjadi simbol keberanian dan keseriusan negara dalam menindak kejahatan narkotika yang telah merusak jutaan kehidupan di Indonesia.

 

 

 

Iwan menambahkan bahwa para bandar narkoba kini akan merasa gentar melihat keseriusan pemerintah yang dipimpin langsung oleh kepala negara. Dalam satu tahun pemerintahan saja, aparat berhasil menyita lebih dari 214 ton narkoba dan menangkap 65 ribu tersangka, menunjukkan keberhasilan nyata dari kebijakan tegas yang diterapkan. Selain itu, tindakan Presiden Prabowo ini juga menggambarkan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada ketegasan moral dan disiplin hukum. Ia menilai, komitmen seperti ini sangat penting untuk membangun arah pemerintahan yang kuat, tidak hanya dalam bidang keamanan, tetapi juga dalam menjaga integritas moral bangsa.

 

 

 

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI, Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah, turut menyampaikan apresiasi atas langkah Presiden Prabowo yang memimpin langsung kegiatan tersebut. Menurutnya, kehadiran Presiden di tengah aparat penegak hukum menjadi bentuk dukungan moral yang luar biasa bagi seluruh pihak yang terlibat dalam perang melawan narkoba. Gus Falah menilai, aksi tersebut mempertegas komitmen pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang bersih dari narkoba.

 

 

 

Ia juga menekankan bahwa dukungan penuh dari pimpinan tertinggi negara seperti ini akan menjadi motivasi besar bagi aparat di lapangan. Dengan dukungan moral dan politik dari Presiden, diharapkan aparat penegak hukum semakin bersemangat dalam mengungkap jaringan besar narkoba yang selama ini beroperasi secara tersembunyi. Gus Falah bahkan menyerukan agar Indonesia menjadi “kuburan” bagi para pengedar narkoba, di mana setiap upaya peredaran dan penyalahgunaan bisa diberantas hingga ke akarnya.

 

 

 

Ketegasan Prabowo dalam memberantas narkoba sekaligus menjadi penegasan bahwa negara tidak akan tunduk terhadap kejahatan terorganisir. Dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor, memperkuat sistem pengawasan, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat, Indonesia diharapkan mampu memutus mata rantai peredaran narkoba secara berkelanjutan.

 

 

 

Perang melawan narkoba bukan sekadar kampanye, melainkan perjuangan moral yang membutuhkan konsistensi, ketegasan, dan kebersamaan seluruh elemen bangsa. Melalui kepemimpinan yang tegas dan berani, Presiden Prabowo Subianto menempatkan perang melawan narkoba sebagai prioritas nasional, memastikan bahwa masa depan generasi Indonesia terbebas dari ancaman yang menggerogoti moral dan potensi bangsa. Dalam arah kebijakan seperti inilah, Indonesia melangkah pasti menuju cita-cita besar menjadi bangsa yang kuat, sehat, dan bermartabat di mata dunia.

 

 

 

)* Penulis adalah Pengamat Sosial