Prabowo Gibran Prioritaskan Stabilitas Nasional dan Percepatan Pembangunan
Oleh: Jovan Mayvia
Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang terpilih dalam Pilpres 2024, telah menyampaikan berbagai program prioritas untuk lima tahun ke depan. Fokus utamanya adalah memberantas kemiskinan dan memperkuat stabilitas nasional melalui kebijakan ekonomi yang berkeadilan serta penguatan ketahanan pangan dan keamanan nasional yang menegaskan bahwa pilar tersebut merupakan fondasi yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
Prabowo Subianto, telah berulang kali menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi salah satu fokus utama dalam program pemerintah. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil akan berpihak pada rakyat kecil dan menciptakan keadilan sosial. Melalui program-program strategis, pasangan ini optimistis mampu mendorong percepatan pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan ketahanan pangan.
Dalam berbagai kesempatan, pihaknya menyoroti bahwa kebijakan yang telah diambil selama ini sering kali belum optimal menyentuh langsung masyarakat kecil, yang menjadi kelompok paling terdampak oleh ketidakstabilan ekonomi. Perwakilan dari Kaukus Kependudukan dan Pengentasan Kemiskinan, Lalu Sudarmadi, menjelaskan bahwa Prabowo menekankan pentingnya kebijakan ekonomi yang berfokus pada menciptakan kesejahteraan bagi rakyat kecil, terutama kelompok yang paling terdampak oleh situasi ekonomi tersebut.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Prabowo menerima usulan pembentukan kementerian khusus yang akan menangani masalah kependudukan dan kemiskinan. Usulan ini bertujuan agar upaya penanganan kemiskinan lebih terfokus dan terintegrasi dengan isu kependudukan. Salah satu lembaga yang diusulkan adalah transformasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang memiliki rekam jejak baik dalam pengelolaan data dan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah. Selain itu, upaya untuk menurunkan angka stunting juga akan menjadi bagian dari prioritas kebijakan kesehatan dan keluarga.
Pada aspek pendidikan, Prabowo dan Gibran berencana meluncurkan program beasiswa dan pelatihan keterampilan yang akan difokuskan pada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Keduanya memandang pendidikan sebagai kunci utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, menjelaskan bahwa Prabowo menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi muda untuk membuka peluang kerja yang lebih baik, sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan nasional.
Pemerintahan Prabowo nantinya juga menggarisbawahi pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu pilar untuk menciptakan stabilitas nasional. Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan memperkuat cadangan pangan nasional. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap kemungkinan krisis pangan yang dapat terjadi di masa depan, serta untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan.
Chief Economist PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Martin Daniel Siyaranamual, menjelaskan bahwa program perumahan yang dirancang presiden terpilih Prabowo tersebut tidak hanya berfokus pada penyediaan hunian, tetapi juga berperan dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Martin menekankan bahwa program ini memiliki dampak strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk memperkuat ketahanan nasional, Prabowo juga berkomitmen dalam meningkatkan kemandirian energi dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan. Langkah-langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatkan kemampuan dalam menjaga keamanan nasional. Prabowo akan merencanakan modernisasi peralatan militer serta memperkuat pelatihan bagi TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas nasional dalam jangka panjang.
Prabowo dan Gibran juga memiliki perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur, terutama di daerah-daerah terpencil. Pihaknya meyakini bahwa pembangunan infrastruktur yang merata akan membuka akses ekonomi baru bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan. Akses yang lebih baik akan mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja di daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di kota-kota besar.
Prabowo juga berencana melibatkan komunitas lokal dalam perumusan kebijakan ekonomi, dengan cara mendengarkan langsung aspirasi masyarakat guna memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Melalui pendekatan inklusif ini, Prabowo yakin bahwa program-program pemerintah dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Dalam bidang perumahan, pasangan ini telah merancang program besar, yaitu pembangunan 3 juta rumah di perkotaan dan pedesaan, yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintahan Prabowo optimis bahwa hunian yang layak merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan mengangkat kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Presiden dan Wapres terpilih Prabowo-Gibran berkomitmen untuk memprioritaskan program-program yang berdampak langsung pada masyarakat, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, keamanan nasional, dan pembangunan infrastruktur. Keduanya percaya bahwa stabilitas nasional dan percepatan pembangunan akan menciptakan fondasi yang kuat bagi Indonesia untuk bersaing di kancah global.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Prabowo optimistis mampu mewujudkan visi besar ini. Sinergi ini diharapkan akan mempercepat proses pembangunan dan menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera dan mandiri dalam jangka panjang.
*) Penulis merupakan pengamat kebijakan publik Fajar Sutera Independent Research Insitute