PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menjadi acuan Tanzania Electricity Supply Co. Ltd. (TANESCO) dalam pengelolaan energi panas bumi _(geothermal)_, hal ini menjadi salah satu upaya untuk mencapai cita-cita bersama menuju _Net Zero Emission (NZE).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha mengatakan fasilitas pengembangan energi panas bumi di PLTP Gunung Salak yang dimiliki PLN Indonesia Power ini ditetapkan menjadi lokasi _benchmarking_ Tanzania Electricity Supply Co. Ltd. (TANESCO) yang merupakan bagian dari kerjasama dengan PT PLN (Persero).
“_Benchmarking_ fasilitas pengembangan panas bumi Indonesia Power ini sebagai tindaklanjut dari kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan TANESCO dalam bisnis kelistrikan yang _reliable_ dan _sustainable_ di Tanzania,” kata Edwin.
Menurut Edwin, TANESCO akan mempelajari langkah transformasi bisnis yang dilakukan PLN Indonesia Power, sehingga bisa diadopsi oleh TANESCO untuk membuat sistem kelistrikan di Afrika Timur, khususnya Tanzania lebih _reliable dan sustainable._
Selain itu, Edwin mengungkapkan PLTP Gunung Salak ini menjadi tujuan _benchmarking_ TANESCO tentunya karena keunggulan dari Unit Pembangkit yang mensuport sistem kelistrikan Istana Presidenan di Bogor. Selain telah mendapatkan Penghargaan Proper Emas, PLTP Gunung Salak juga menjalankan program _beyond kWh_ melalui perdagangan karbon menggunakan VCUs atau _Voluntary Carbon Unit._
Untuk diketahui TANESCO merupakan badan usaha milik negara (BUMN) Tanzania, perusahaan utilitas publik yang bertanggung jawab atas pembangkitan, transmisi, distribusi, dan penjualan listrik di Tanzania.
Perusahaan ini menggunakan berbagai sumber energi, termasuk pembangkit listrik tenaga air, panas, dan gas.
“Ditetapkannya PLN Indonesia Power sebagai acuan TANESCO menjadi suatu kebanggaan tersendiri sebagai salah satu subholding PT PLN (Persero) terbesar dengan kapasitas 21.08 GW _(gigawatt)_,” tutur Edwin.
Edwin menambahkan, kerja sama ini juga untuk mencapai cita-cita bersama menuju _Net Zero Emission (NZE)_, dalam hal _continuous improvement and the adoption of best practices_ berkontribusi pada keberlanjutan produksi energi panas bumi.
PLN Indonesia Power senantiasa menunjukkan wujud komitmennya dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Hal itu terbukti melalui pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang mencapai 575 MW di Indonesia yang secara andal dikelola oleh Unit PLN IP UBP Kamojang.
Dari jumlah 575 MW tersebut, PLN Indonesia Power berkontribusi sebesar 24% dari total energi Panas Bumi dalam sistem kelistrikan Indonesia.
Melalui Managing Director – Eng. TANESCO Boniface Gissima Nyamohanga Yang mengaku takjub dengan sistem pengoperasian yang dilakukan oleh PLN khususnya PLN Indonesia Power. Terlebih dengan adanya _Virtual Power Plant_ (VIRPOP) yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran Pembangkit Listrik Panas Bumi secara digital.
“saya sangat senang dan puas sudah berkunjung kesini, kedepannya kami juga akan mengembangkan sistem yang serupa di Tanzania serta kami juga ingin bertukar _expertise_ dalam pengembangan sistem ini. Selain itu kami mengucapkan terima kasih karena sudah diajak untuk berkeliling di pembangkit yang hijau dan bersih ini,” tutup Boniface.