spot_img
BerandaNasionalPerekonomian Masyarakat Tumbuh Berkat Program Makan Bergizi Gratis

Perekonomian Masyarakat Tumbuh Berkat Program Makan Bergizi Gratis

Perekonomian Masyarakat Tumbuh Berkat Program Makan Bergizi Gratis

 

Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu kebijakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terbukti memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal dengan perputaran uang yang lebih merata di tingkat desa dan kecamatan.

 

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa MBG mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena anggaran yang dialokasikan beredar langsung di masyarakat.

 

“Program MBG diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan di seluruh daerah. Karena uang berputar di desa, kecamatan, kabupaten,” ujarnya.

 

Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa perekonomian nasional saat ini dalam kondisi terkendali dengan tingkat inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang tetap berada di atas rata-rata dunia.

 

“Inflasi kita salah satu terendah saat ini di dunia, pertumbuhan kita juga diperkirakan tetap di atas rata-rata dunia. Hampir semua sektor berjalan dengan terkendali,” kata Presiden.

 

Dampak positif dari MBG juga disampaikan oleh Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo. Menurutnya, penambahan anggaran pada program ini berpotensi menambah pertumbuhan ekonomi nasional hingga dua persen.

 

“Dengan pengeluaran Rp71 triliun untuk makanan gratis, itu akan menambah 0,83 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan tambahan Rp100 triliun, prognosis mereka (Bappenas) adalah pertumbuhan tambahan dua persen,” jelas Hashim di Jakarta.

 

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar, turut menyoroti bagaimana MBG mampu meningkatkan perekonomian desa melalui peredaran uang yang lebih merata. Menurutnya, belanja kebutuhan MBG seharusnya dilakukan melalui badan usaha milik desa (Bumdes) guna memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.

 

“Program ini selain dapat meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak bangsa, juga secara langsung meningkatkan kualitas ekonomi daerah, terutama masyarakat pedesaan,” ujarnya di sela sosialisasi program MBG di Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

 

Program MBG telah memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal dengan meningkatnya permintaan terhadap bahan pangan. Setiap harinya, program ini membutuhkan sekitar 82 juta butir telur, daging ayam, beras, serta bahan makanan lainnya yang diperoleh dari produsen dalam negeri. Dengan demikian, petani, peternak, dan pelaku usaha kecil di daerah merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini.

 

Selain mendorong perputaran ekonomi, MBG juga membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Dengan kewajiban pemerintah desa untuk mendukung program ini melalui alokasi 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), keterlibatan semua pihak menjadi kunci keberhasilan MBG dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Dengan manfaat yang begitu luas, Program MBG diharapkan tidak hanya menjadi solusi terhadap permasalahan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam memperkuat ekonomi rakyat serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. {}