Percepatan Hirilisasi: Presiden Prabowo Luncurkan Proyek Kilang Minyak Baru
Jakarta – Dengan semangat asta cita yang mengedepankan kerja keras dan ketangguhan, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan proyek kilang minyak baru untuk memperkuat kemandirian energi nasional.
Proyek ini merupakan langkah nyata percepatan hirilisasi di sektor energi, guna mewujudkan ketahanan energi yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Pemerintah telah mengumumkan rencana pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas satu juta barel per hari sebagai bagian dari upaya percepatan hilirisasi yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
“Akan kita lakukan di beberapa tempat, baik di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku-Papua sehingga terjadi pemerataan,” ujar Bahlil.
Selain kilang minyak, pemerintah juga berencana membangun fasilitas penyimpanan (storage) dengan kapasitas yang sama, yaitu 1 juta barel per hari. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan kestabilan pasokan energi domestik yang lebih terjamin.
“Khusus untuk mineral batu bara, selain bauksit, kita juga akan mendorong persoalan nikel dan timah. Satu lagi, kita akan membangun solar panel dan pasir kuarsa yang akan kita tarik menjadi bagian dari mineral kritikal, karena ini menjadi potensi keunggulan komparatif bagi bangsa kita” lanjut Bahlil.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong investasi dalam proyek-proyek hilirisasi yang telah siap dijalankan. Ia juga menekankan bahwa pemerintah terbuka bagi investor asing dan dunia usaha nasional untuk berinvestasi di proyek-proyek hilirisasi ini.
“Pada intinya kita akan evaluasi secara independen dan kemudian kita lihat dari semua aspek, tentunya dari aspek return-nya berapa, keuntungannya berapa, dari aspek penurunan impor terutama, baik itu impor yang berhubungan dengan energi, dan juga yang terakhir adalah penciptaan lapangan pekerjaan,” kata Rosan.
Dengan adanya hirilisasi, pengelolaan kilang akan dilakukan dengan sistem yang lebih transparan dan terintegrasi, memungkinkan pemantauan real-time terhadap kinerja kilang, pemanfaatan energi yang lebih efisien, serta pengurangan risiko kebocoran atau kerusakan.