Peran Aktif Media Massa Mendukung Terwujudnya Pemilu Damai
Oleh : Dhita Karuniawati
Media massa berperan penting dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Media massa juga berperan mengawal proses Pemilu 2024 yakni meliputi radio, televisi, platform digital, media online, dan media cetak. Peran media massa sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai melalui penyebaran informasi yang positif dan edukatif.
Sebagai pilar keempat demokrasi, media berperan dalam mengawasi dan mengevaluasi jalannya pesta demokrasi. Media berperan menyebarkan pemahaman yang besar soal demokrasi. Media juga berperan penting dalam mendukung penyelenggara Pemilu melaksanakan pesta demokrasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, media perlu menyampaikan berita-berita yang mencerahkan untuk menjaga ruang publik agar tetap sehat melalui informasi yang benar dan terpercaya. Berita yang faktual dan berimbang kepada masyarakat adalah gawang yang harus dijaga oleh para awak media. Yang terpenting, media dituntut menjaga independensi.
Pj. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Hassanudin menyoroti peran media dalam mewujudkan Pemilu Damai. Dalam Dialog Interaktif Pemprov Sumut Bersama Pegiat Media, Hassanudin menekankan bahwa media bukan hanya membantu tetapi juga menjadi pilar utama dalam mendidik dan menyejukkan publik, serta menciptakan Pemilu yang substantif. Hassanudin juga mengapresiasi kontribusi pers melalui platform media mereka.
Peran media sangat vital dalam memberikan informasi yang benar kepada publik. Informasi yang benar memungkinkan masyarakat membuat pilihan yang tepat. Menghadapi era post-truth, diakui bahwa kekuatan media massa semakin sentral.
Berita palsu akan sangat berdampak sangat serius terhadap masyarakat yang belum memiliki kecerdasan literasi. Berita hoaks dapat merusak demokrasi dan tatanan masyarakat. Kebohongan akan menjadi kebenaran apabila diproduksi terus menerus.
Dalam konteks pemilu, media, konten kreator, dan influencer diminta untuk memberikan liputan yang obyektif, akurat, dan berimbang. Integritas, profesionalisme, dan peran mereka sebagai agen perubahan dalam mendukung demokrasi menjadi fokus utama.
Hasanudin mengatakan bahwa media pers, content creator, dan influencer adalah mitra kunci Pemerintah Provinsi Sumut dalam mewujudkan Pemilu yang damai.
Di tempat berbeda, Polda Jawa Timur menggandeng para pemimpin redaksi (Pemred) dan Kabiro media massa mendeklarasikan ‘Pemilu 2024 Damai’. Kegiatan yang dibalut ‘silaturahmi’ ini digelar di Gedung Patuh Lantai dua Mapolda Jatim, yang dihadiri Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim, pada Kabiro, dan puluhan pemred media cetak, elektronik dan online.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si, mengimbau agar silaturahmi dengan media harus terus diaktifkan ke depannya. Menurutnya akhir-akhir ini muncul fenomena di beberapa daerah di Jatim. Untuk itu, pihaknya memohon agar berita berita miring untuk tidak terburu-buru disebarluaskan, apalagi jika pelakunya belum teridentifikasi.
Kalangan media diharapkan untuk berkomitmen memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat dalam mewujudkan Pemilu yang aman, damai, dan kondusif. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dan sinergi dari beberapa pihak, salah satunya yaitu sinergitas dengan kalangan media.
Kapolda Jatim juga mengajak pemimpin redaksi, para Kabiro, dan wartawan Pokja Polda Jatim yang hadir, untuk ikut bersama-sama menjaga kondusivitas selama Pemilu 2024. Guna menggaungkan Pemilu Damai, media massa memiliki peran aktif terkait diseminasi informasi dalam tiga langkah yakni Pra-Pemilu, saat Pemilu, dan Pasca-Pemilu.
Diseminasi informasi pada periode Pra-Pemilu berfokus pada ajakan antigolput dan berpartisipasi dalam Pemilu untuk mendorong seluruh masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya. Sementara pesan pada saat Pemilu berfokus pada ajakan untuk bersama-sama menjaga situasi kondusif sampai proses pemungutan dan perhitungan suara selesai. Kemudian pesan pada periode Pasca-Pemilu berfokus pada ajakan untuk menjaga persatuan nasional dalam menyikapi hasil Pemilu.
Tanpa adanya media yang menyajikan informasi yang berkualitas, berimbang, dan akurat, maka publik berpotensi tidak mampu mengambil keputusan yang tepat. Oleh karena itu, media harus berani menyampaikan fakta-fakta para kontestan dari sisi terang atau mungkin gelap. Dengan demikian, bisa mendorong terpilihnya pemimpin yang berkualitas dan mumpuni untuk memimpin pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Media massa merupakan sumber informasi terpercaya yang berperan penting dalam menciptakan situasi yang kondusif jelang Pemilu 2024. Oleh karena itu, para jurnalis diajak untuk bisa berkolaborasi dalam menciptakan Pemilu 2024 Damai.
Penyajian informasi yang beragam di media massa terkait Pemilu, dapat menjadi preferensi publik untuk memilih orang tepat dan kredibel guna melanjutkan kepemimpinan nasional. Media massa juga perlu bersinergi mengimbau seluruh elemen masyarakat bahwa perbedaan pilihan politik bukan menjadi masalah yang bisa memicu kegaduhan publik. Tetapi, fenomena ini perlu disikapi dengan bijaksana dan diterima secara lapang dada sebagai hal yang wajar. Kandidat yang terpilih pasti adalah pilihan rakyat Indonesia yang terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai.
)* Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia