Pengamat Politik Nilai Ganjar Bukan Penjilat Kekuasaan, Berani Kritik Kebijakan Pemerintah
JAKARTA — Pengamat Politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas Sitorus menilai bahwa Ganjar Pranowo bukan merupakan sosok penjilat kekuasaan lantaran dirinya berani memberikan kritik pada kebijakan Pemerintah RI saat ini.
Diketahui bahwa memang Capres yang diusung oleh koalisi PDI Perjuangan itu kerap kali memberikan kritik dari bagaimana kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa diantaranya adalah mengenai soal poros maritim hingga kebijakan food estate.
Lebih lanjut, pengamat tersebut juga mengatakan bahwa kritikan yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo bukan sebuah wujud kerenggangan antara Kepala Negara dengan Parpol yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
Selain itu, menurut Fernando juga adanya kritik yang diberikan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu merupakan bukti bahwa sosoknya bukanlah merupakan pemimpin yang anti kritik.
“Saya melihat ini sesuatu yang wajar saja, ini bagian yang menunjukkan Pak Ganjar siap untuk menjadi pemimpin yang akan datang,” katanya.
“Karena bagaimanapun juga, Pak Ganjar juga bahwa beliau itu tidak anti kritik, karena apa? Pada saat sekarang beliau bisa mengkritik, tentunya ketika beliau menjadi pemimpin nanti, siap untuk dikritik oleh siapapun termasuk internalnya,” sambung Fernando.
Dirinya pun menilai bahwa kritik yang disampaikan oleh Ganjar itu bukan hanya sekedar kritik, namun sebagai wujud kesiapannya untuk semakin memperbaiki kebijakan sebelumnya.
Direktur Rumah Politik Indonesia itu juga menilai bahwa bagaimana kritik yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo kepada Presiden Jokowi merupakan wujud bahwa dirinya bukanlah sosok yang menjilat kekuasaan demi mampu meraih dukungan masyarakat dalam Pilpres 2024.
“Jadi bukan menjadi capres yang siap menjilat presiden yang sekarang hanya untuk sekedar mendapat dukungan, karpet merah demi bisa melenggang ke depan,” tutur Fernando.
Sebelumnya, pemimpin berambut putih itu melontarkan beberapa kritik akan kebijakan Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah mengenai program poros maritim dunia pada 2045 yang menurutnya kebijakan itu masih stagnan selama hampir 10 tahun terakhir ini.
Sementara itu, Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan menyebutkan bahwa adanya kritik dari Ganjar Pranowo pada Presiden Jokowi menunjukkan bahwa partainya akan melakukan percepatan pada berbagai program yang stagnan itu di bawah kepemimpinan Ganjar-Mahfud.
“Jadi apa yang dilakukan Pak Jokowi itu akan kami bawa, akan kami lakukan, bedanya kami akan melakukan percepatan,” ujarnya