spot_img
BerandaEkonomiPenambahan Jenis Vaksin Mempercepat Tingkat Vaksinasi

Penambahan Jenis Vaksin Mempercepat Tingkat Vaksinasi

Penambahan Jenis Vaksin Mempercepat Tingkat Vaksinasi
Oleh : Abdul Hakim )*
Vaksin Sinopharm sudah keluar izinnya untuk digunakan pada vaksin suntikan ketiga. Penambahan ini diharap akan mempercepat tingkat vaksinasi sehingga terbentuk kekebalan kelompok.
Vaksinasi adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh tiap WNI berusia di atas 6 tahun. Semua diinjeksi vaksin agar mendapatkan imunitas tubuh yang tinggi, agar tidak mudah tertular corona, tentu juga harus disiplin protokol kesehatan. Vaksin diberikan 3 kali karena untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia, karena virus Covid-19 juga bermutasi sehingga lebih ganas.
Ada beberapa jenis vaksin yang beredar di Indonesia yakni vaksin Sinovac, Moderna, Astra Zaneca, Pfizer, dll. Semua berfungsi sama untuk menaikkan imunitas tubuh, jadi kita diharap untuk tidak pilih-pilih.
Juru bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wikuadisasmito menyatakan bahwa ada jenis vaksin baru yang ditambahkan untuk program vaksinasi nasional yakni Sinopharm. Izinnya sudah dikeluarkan oleh BPOM, sehingga secara resmi ia diperbolehkan untuk digunakan. Akan tetapi khusus untuk Sinopharm, izin diberikan untuk vaksin booster alias suntikan ketiga.
Penambahan ini ditujukan agar mempercepat tingkat vaksinasi dan terbentuknya kekebalan kelompok. Menurut data tim satgas penanganan Covid-19, saat ini baru 50% masyarakat yang mendapatkan 2 kali vaksin, sedangkan untuk vaksin booster belum mencapai angka tersebut. Penyebabnya karena program booster baru dimulai awal januari 2022.
Jika ada jenis vaksin baru maka diharap program vaksin booster akan lebih cepat selesai sehingga target pemerintah untuk 100% vaksinasi pada tahun 2002 bisa dipenuhi. Memang sejak awal program ini diberlakukan, Presiden Jokowi memberi target maksimal 18 bulan selesai vaksinasi, terhitung setelah injeksi pertama (bulan maret 2021). Sehingga hitungannya adalah pada september 2022 ini semua WNI sudah divaksin lengkap.
Ketika semua WNI sudah divaksin, atau cakupan vaksinasi minimal 75%, maka akan terbentuk herd imunnity. Keadaan ini yang dikejar oleh pemerintah karena kekebalan kelompok akan melindungi kekebalan personal, sehingga tiap orang tidak mudah tertular corona. Saat sudah ada herd immunity maka kondisi pandemi bisa diakhiri dan berubah jadi endemi, sehingga keadaan akan lebih aman.
Ketika pandemi berakhir maka yang diharapkan adalah pemulihan di bidang ekonomi dan kita bisa mengatasi kondisi finansial negara yang sempat agak oleng. Memang krisis terjadi secara global gara-gara corona, tetapi kita harus optimis bahwa bisa bangkit lagi dan mejadi macan asia.
Selama ini ada 3 vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster yakni Astra Zaneca, Pfizer, dan Sinovac. Jika ada vaksin Sinopharm tentu lebih baik lagi, karena stok vaksin booster akan bertambah banyak. Sehingga kita tidak usah takut kehabisan persediaan ketika diadakan vaksinasi booster.
Vaksin Sinopharm juga berkhasiat untuk memerangi virus Covid-19 seperti vaksin lain, jadi masyarakat tidak usah takut akan kehebatannya. Efikasi alias efek perlindungannya terhadap coroa mencapai 79,34%. Jika ia disuntikkan sebagai booster maka akan makin menyempurnakan khasiat vaksinasi dan memperkuat imunitas tubuh manusia.
Oleh karena itu jangan ragu untuk disuntik vaksin booster karena bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terkena corona. Terlebih di tengah gempuran omicron, booster amat baik agar tak tertular virus hasil mutasi tersebut. Vaksin booster diberikan 6 bulan setelah suntikan vaksin yang kedua.
Penambahan jenis vaksin pada vaksinasi booster alias suntikan ketiga diharap bisa meningkatkan kekebalan kelompok dan mempercepat tingkat vaksinasi. Sehingga target pemerintah bahwa seluruh WNI sudah divaksin pada akhir tahun 2022 akan lekas terwujud. Herd immunity akan terbentuk dan masa pandemi bisa diakhiri.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute