Pemerintah Gencarkan Proyek Infrastruktur Labuan Bajo untuk KTT ASEAN 2023
Oleh : Dina Kahyang Putri
Pemerintah RI terus menggencarkan berbagai macam proyek akan pembangunan dan perbaikan atau peningkatan kualitas mengenai seluruh infrastruktur di Labuan Bajo, khususnya untuk penyelenggaraan KTT ASEAN Summit 2023.
Diketahui bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada tahun 2023 ini kembali dipercayakan kepada Indonesia untuk bisa menjadi ketua sekaligus tuan rumahnya. Event internasional yang akan dilangsungkan pada tanggal 9 hingga 11 Mei 2023 tersebut akan dilaksanakan di Kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mengenai penyelenggaraan pertemuan antar kepala negara dan juga pejabat tinggi negara dari seluruh negara kawasan di ASEAN tersebut, kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus berupaya untuk melakukan berbagai macam upaya peningkatan terkait beberapa infrastruktur fasilitas penunjang, khususnya di lokasi yang akan menjadi venue, yakni di Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tanamori.
Peningkatan fasilitas penunjang di KEK Tana Mori dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Direktorat Jenderal Bina Marga.
Sejauh ini, progres pelaksanaan peningkatan fasilitas untuk terus menunjang kesuksesan penyelenggaraan KTT ASEAN Summit 2023 tersebut, khususnya di Kawasan Labuan Bajo hingga sebesar 72,26% (persen). Kemudian, untuk progres pelaksanaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Tanamori sendiri bahkan kini sudah mencapai hingga sebesar 93,88% (persen).
Lingkup pekerjaan yang sedang dilakukan di Kawasan Labuan Bajo sendiri adalah meliputi adanya pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, kemudian dilakukannya penataan pada Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, dilanjut dengan peningkatan kualitas lansekap koridor jalan Labuan Bajo.
Tidak hanya sampai di sana, namun Pemerintah Republik Indonesia (RI) juga melakukan penataan atas lahan parkir VVIP di Kantor Bupati Manggarai Barat, selanjutnya terdapat penataan di jalan dan trotoar Sp. Binongko hingga Sp. Sylvia (Jl. Waecicu) dan juga penataan median Jalan Yohanes Sehadun yang terletak di depan bandar udara (Bandara) Komodo.
Kemudian, untuk progres pekerjaan yang dilakukan di lingkup Kawasan Tanamori sendiri adalah meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, Shelter Dermaga, pemasangan geomat di koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC. Terjadi pula perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman di sepanjang ruas jalan Labuan Bajo hingga Tanamori yang sebelumnya telah diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 14 Maret 2023 lalu.
Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tanamori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159.481,10 meter kubik dan luas genangan 4,5 hektar. Fungsi utamanya adalah untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka pelaksanaan ASEAN Summit.
Adanya peningkatan fasilitas yang terus dilakukan dan diupayakan oleh Pemerintah RI melalui pembangunan dan penghijauan infrastruktur di lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 sendiri memang jelas sekali menunjukkan bahwa betapa keseriusan komitmen yang dimiliki oleh Indonesia untuk terus membawa seluruh negara di kawasan ASEAN sendiri mampu menjadi kawasan yang memiliki peranan sangat penting bagi rakyat, bagi kawasan sendiri hingga bagi dunia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti menyatakan bahwa sejauh ini pembangunan di seluruh Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tana Mori memang bukan hanya berperan untuk sekedar mendukung akan penyelenggaraan KTT ASEAN Summit 2023 saja.
Melainkan lebih dari itu, karena mampu untuk turut meningkatkan terus kualitas yang dimiliki oleh kedua kawasan tersebut, khususnya dalam sektor pariwisata, lingkungan hingga ekonomi kawasan yang berkelanjutan. Dirinya juga menambahkan bahwa sangat penting untuk terus terjadi peningkatan kualitas pada sektor pariwisata lantaran pada setiap momen liburan, termasuk pada momen libur Idul Fitri 2023 seperti ini, masyarakat lokal terus memanfaatkan kawasan waterfrot Labuan Bajo untuk berwisata dan juga digunakan untuk sholat Iead pada hari Raya.
Pasalnya, dengan adanya peningkatan kualitas tersebut tersebut sendiri juga telah sangat sesuai dengan semangat dan tema besar yang diangkat oleh Indonesia selaku Keketuaan KTT ASEAN Summit 2023, yakni dengan membawakan tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Sehingga bertekad untuk terus membawa nama baik kawasan ASEAN untuk menjadi terus relevan di mata dunia dan menjadikan ASEAN sendiri menjadi kawasan pusat yang terus mendorong adanya pertumbuhan meski di tengah ketidakpastian global seperti sekarang ini.
Perhelatan KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo terus membuat pemerintah untuk semakin menggencarkan pembangunan akan fasilitas pendukung di kawasan venue lantaran untuk memastikan kesiapan dan juga semakin mendukung kesuksesan acara.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute