spot_img
BerandaEkonomiPemerintah Fokus pada Transisi Energi Berkelanjutan melalui CCS untuk...

Pemerintah Fokus pada Transisi Energi Berkelanjutan melalui CCS untuk Ekonomi Hijau

Pemerintah Fokus pada Transisi Energi Berkelanjutan melalui CCS untuk Ekonomi Hijau

Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transisi energi berkelanjutan dan pengembangan ekonomi hijau. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penyelenggaraan workshop bertajuk “Peluang dan Tantangan Implementasi Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) di Indonesia” oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta. Acara ini membahas aspek regulasi, teknologi, serta investasi dalam implementasi CCS guna mempercepat dekarbonisasi industri nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8% harus tetap selaras dengan prinsip keberlanjutan.

“Inovasi teknologi seperti CCS menjadi solusi strategis dalam mengurangi emisi karbon tanpa menghambat pembangunan industri. Dengan kapasitas penyimpanan geologi yang luas, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan CCS di Asia,” ujar Deputi Elen.

CCS tidak hanya mendukung target dekarbonisasi, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap perekonomian. Dengan pertumbuhan ekonomi yang solid sebesar 5,02% (yoy) pada kuartal IV 2024, implementasi CCS diharapkan dapat menarik investasi baru, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing industri nasional.

Dalam workshop ini, berbagai topik strategis dibahas, termasuk kerja sama lintas batas dengan Singapura, regulasi pendukung, dan insentif kebijakan untuk mempercepat adopsi CCS. Pemerintah juga menyoroti pentingnya pendanaan yang berkelanjutan serta skema perdagangan karbon untuk mengoptimalkan manfaat CCS bagi perekonomian Indonesia.

Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Ary Sudijanto, menekankan bahwa CCS bukan hanya langkah mitigasi emisi, tetapi juga peluang ekonomi bagi Indonesia.

“CCS mendukung nilai tambah ekonomi melalui pengelolaan potensi sumber daya geologi Indonesia, meningkatkan daya tarik investasi domestik dan internasional. Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk menyiapkan Roadmap Implementasi CCS-Cross Border di Indonesia,” jelas Ary.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Ekonomi Dewan Ekonomi Nasional, Tubagus Negara, menyoroti tiga prioritas utama dalam pengembangan CCS.

“Kita perlu membangun pasar domestik dan internasional guna mencapai harga keekonomian, mempercepat regulasi, serta menunjuk CCS Champion di lembaga pemerintahan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global,” ungkapnya.

Workshop ini dihadiri oleh perwakilan kementerian terkait, perusahaan energi seperti Pertamina dan ExxonMobil, serta delegasi dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura. Pemerintah berharap kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat mempercepat pengembangan CCS, menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi karbon yang kompetitif secara global.

Dengan adanya kebijakan yang lebih kuat dan sinergi lintas sektor, CCS diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi bersih, mencapai target netralitas karbon, serta memperkokoh posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi hijau dunia.