spot_img
BerandaUncategorizedPembangunan Trans Papua Ruas Wamena Wujud Komitmen Negara Sejahterakan...

Pembangunan Trans Papua Ruas Wamena Wujud Komitmen Negara Sejahterakan OAP

Pembangunan Trans Papua Ruas Wamena Wujud Komitmen Negara Sejahterakan OAP

Oleh: Recky Rumbiak

Pembangunan infrastruktur telah menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia untuk memperkuat konektivitas antar daerah, mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, memacu pertumbuhan ekonomi nasional, serta menyejahterakan Orang Asli Papua (OAP).

Salah satu proyek besar yang tengah dikerjakan adalah Trans Papua, sebuah proyek yang bertujuan untuk menghubungkan berbagai wilayah terpencil di Papua dengan jalan yang layak dan dapat diakses sepanjang tahun. Khususnya, pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena adalah salah satu bagian penting dari proyek ini yang mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat Papua.

Ruas jalan Wamena merupakan bagian penting dari jaringan jalan Trans Papua yang diharapkan dapat membuka akses ke berbagai wilayah terpencil di sekitar Pegunungan Tengah. Dengan adanya jalan ini, mobilitas penduduk akan meningkat, akses ke layanan kesehatan dan pendidikan akan menjadi lebih mudah, dan kegiatan ekonomi dapat tumbuh lebih cepat. Selain itu, jalan ini juga diharapkan dapat memudahkan distribusi barang dan jasa, yang pada gilirannya akan mengurangi disparitas harga antara Papua dan daerah lain di Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun jalan segmen Memberamo-Elelim, sebagai bagian Trans Papua. Proyek jalan nasional senilai Rp 3,3 triliun tersebut dirancang untuk menghubungkan Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan, Wamena, dengan Ibu Kota Provinsi Papua, Jayapura.
Proyek tersebut dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Perusahaan yang akan membangun jalan itu adalah PT Hutama Mambelim Trans Papua. Skema pengembalian investasi yang dipakai, yaitu pembayaran ketersediaan layanan (availability payment) selama 15 tahun masa konsesi hingga 2039. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pihaknya yakin dengan (sistem) KPBU jalan ini akan segera terwujud, sehingga tingkat kemahalan barang dan jasa di Wamena dapat diturunkan.
Basuki mengatakan, jalan tersebut memiliki panjang 50,14 kilometer dan bagian dari ruas Jayapura-Wamena. Lingkup proyeknya termasuk pembangunan jembatan, satu unit pelaksana penimbangan bermotor, penanganan lereng dan tebing, serta operasi dan perawatan selama masa pelayanan.
Pembangunan jalan Trans Papua, khususnya ruas Wamena, diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Papua. Salah satu manfaat utama adalah peningkatan aksesibilitas dan mobilitas. Dengan adanya jalan yang layak, masyarakat dapat lebih mudah melakukan perjalanan untuk bekerja, bersekolah, atau mendapatkan layanan kesehatan. Ini akan berdampak positif pada kualitas hidup mereka.
Dari segi ekonomi, jalan Trans Papua akan membuka akses ke pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal. Masyarakat di daerah-daerah terpencil akan lebih mudah menjual hasil pertanian, kerajinan tangan, dan produk lainnya ke pasar yang lebih besar, sehingga pendapatan mereka dapat meningkat. Selain itu, biaya logistik yang lebih rendah akan mengurangi disparitas harga antara Papua dan daerah lain, sehingga harga barang dan jasa di Papua dapat menjadi lebih terjangkau.
Pembangunan infrastruktur ini juga diharapkan dapat menarik investasi ke Papua. Dengan adanya jalan yang baik, investor akan lebih tertarik untuk membuka usaha di Papua, baik di sektor pertanian, pariwisata, maupun industri lainnya. Ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu, pembangunan jalan juga akan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Papua, yang memiliki potensi besar dengan keindahan alam dan keunikan budaya yang dimilikinya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas soal percepatan pembangunan Papua bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta pada 8 Mei lalu. Rapat tersebut menyepakati perlu adanya peningkatan laju mutu pendidikan, kesehatan dan keamanan di Papua.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan pihaknya akan mengakselerasi dan meningkatkan program kesejahteraan di Papua. Suharso juga mengatakan pihaknya akan melakukan semua pendekatan kesejahteraan, termasuk pendidikan, kesehatan yang anggarannya sudah dimasukkan ke dalam kementerian dan lembaga terkait.
Komitmen pemerintah ini tidak hanya terlihat dari alokasi anggaran yang besar untuk proyek ini, tetapi juga dari upaya-upaya untuk melibatkan berbagai pihak dalam proses pembangunan. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai lembaga, baik di tingkat nasional maupun daerah, untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan, sehingga mereka merasa memiliki dan mendukung proyek ini.
Untuk memastikan bahwa proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik, pemerintah melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaannya. Setiap tahap pembangunan dipantau dengan cermat, dan berbagai permasalahan yang muncul di lapangan segera ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan proyek ini sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur di Papua setelah jalan Trans Papua selesai dibangun. Pemeliharaan jalan dan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya, seperti jembatan, pelabuhan, dan bandara, akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa Papua dapat terus berkembang dan masyarakatnya dapat menikmati hasil pembangunan ini dalam jangka panjang.

)* Penulis adalah Editor Media Pemuda Papua Berjaya