spot_img
BerandaUncategorizedPanen Raya di Berbagai Daerah Optimal Jaga Ketersediaan Pangan

Panen Raya di Berbagai Daerah Optimal Jaga Ketersediaan Pangan

Panen Raya di Berbagai Daerah Optimal Jaga Ketersediaan Pangan

Oleh: Billy Manalu

Sejumlah daerah di Indonesia saat ini merayakan hasil panen yang melimpah, yang dipandang sebagai hasil dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Dengan adanya panen raya tersebut, maka diharapkan ketersediaan pangan nasional dapat terus terjaga khususnya selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.

Ketahanan pangan menjadi sorotan utama dalam dinamika pembangunan di sejumlah wilayah, terutama Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang mengalami momentum panen raya melimpah pada tahun 2024. Kabar baik datang dari sektor pertanian PPU, di mana estimasi panen padi tahun ini diprediksi mampu memenuhi kebutuhan beras hingga beberapa bulan ke depan.

Data dari Dinas Pertanian PPU mencatat bahwa panen padi telah dilakukan di area seluas 149 hektare, menghasilkan 536.4 ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 321,84 ton beras. Proyeksi untuk bulan Maret menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi padi, dengan prediksi luas panen mencapai 3.233 hektare dan hasil mencapai 10.345.6 ton GKP atau setara dengan 6.207 ton beras.

Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja keras petani didukung oleh kebijakan dan program pemerintah daerah. Dukungan tersebut mencakup bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, dan pembangunan infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi. Upaya intensifikasi petani padi juga digagas untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

DIY juga tidak ketinggalan dalam memproyeksikan panen raya pada bulan April dan Mei 2024. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, R. Hery Sulistio Hermawan, memperkirakan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 305.369 ton dengan produksi beras diperkirakan mencapai 192.993 ton. Tren panen diperkirakan akan terus meningkat hingga Mei 2024.

Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan, termasuk investasi dalam infrastruktur irigasi, subsidi pupuk, bantuan benih unggul, serta pendampingan teknis bagi petani. Selain itu, program-program pemerintah yang mendorong diversifikasi tanaman dan penggunaan teknologi pertanian modern juga telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas pertanian.

Dalam menghadapi tantangan ini, peran sektor pertanian, khususnya komoditas padi, diakui sebagai kunci penting dalam membangun perekonomian daerah. Pengembangan pertanian perlu terus diupayakan untuk menjaga ketahanan pangan, menyediakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Faktor-faktor seperti kesuburan tanah, pemakaian pupuk, benih, cara bercocok tanam, dan perubahan iklim menjadi fokus dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Melalui kerja sama antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait, diharapkan hasil positif dapat tercapai dalam peningkatan produksi padi dan kesejahteraan petani.

Upaya penyuluhan dan pembinaan kepada petani juga dianggap penting dalam menghadapi tantangan dalam pertanian. Para penyuluh pertanian dihimbau untuk terus memberikan bimbingan kepada petani dalam meningkatkan produksi serta diversifikasi tanaman pangan. Hal ini diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan secara menyeluruh. Dengan demikian, melalui kolaborasi antara berbagai pihak dan upaya yang terus menerus, diharapkan ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik, dan kesejahteraan masyarakat pertanian dapat meningkat secara berkelanjutan.

Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Dr (Cand). Billy Mambrasar mengatakan, Presiden Jokowi mendukung program penyiapan SDM Muda Indonesia di sektor pertanian, dan memberikan perintah kepada berbagai pihak agar dapat ikut mendukung penyiapan petani-petani muda lewat program petani milenial ini di seluruh Indonesia. Bersama Kementan, program ini juga berhasil mendata petani muda di berbagai provinsi di Indonesia, menggandeng sektor privat maupun BUMN untuk mengambil bagian dalam pemberdayaan anak muda di bidang pertanian.

Tak hanya itu, kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan juga diterapkan untuk menjaga keberlanjutan produksi pertanian. Program-program konservasi tanah dan air serta pengendalian polusi dilakukan untuk memastikan bahwa lahan pertanian tetap subur dan produktif dalam jangka panjang.

Selain upaya pemerintah dalam mendukung produksi pangan, kebijakan terkait harga dan distribusi juga memiliki dampak yang signifikan. Pemerintah melakukan langkah-langkah untuk menjaga harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat, seperti subsidi untuk pupuk dan pengendalian harga bahan pokok. Selain itu, sistem distribusi yang efisien juga diperlukan untuk memastikan bahwa hasil panen dapat tersalurkan dengan baik ke pasar-pasar lokal maupun nasional.

Dengan terus mengimplementasikan kebijakan yang progresif dan inovatif, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk petani dan ahli pertanian, pemerintah dapat memastikan bahwa upaya untuk menjaga ketahanan pangan tetap berkelanjutan. Panen raya yang terjadi saat ini harus dijadikan momentum untuk terus meningkatkan upaya dalam membangun ketahanan pangan yang kokoh, sehingga Indonesia dapat tetap menjadi negara agraris yang produktif dan berdaulat pangan.

Melalui sinergi antara berbagai stakeholder dan implementasi kebijakan yang terencana dengan baik, diharapkan ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik, dan panen raya dapat tercapai secara berkelanjutan di berbagai daerah.

*Penulis merupakan mahasiswa Teknik pertanian asal Sumatera Utara