Beranda Nasional Masyarakat Buktikan Kedewasaan Demokrasi pada Pemungutan Suara Ulang

Masyarakat Buktikan Kedewasaan Demokrasi pada Pemungutan Suara Ulang

0
4 views

Masyarakat Buktikan Kedewasaan Demokrasi pada Pemungutan Suara Ulang

 

 

 

 

Oleh: Rian Febri

 

 

 

 

Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang diselenggarakan di berbagai daerah pasca putusan Mahkamah Konstitusi menunjukkan wajah demokrasi Indonesia yang semakin matang. Bukan hanya penyelenggara yang mendapat sorotan, tetapi peran serta masyarakat luas dalam memastikan pelaksanaan PSU berjalan damai, tertib, dan penuh tanggung jawab patut mendapatkan apresiasi tinggi. Dukungan publik terhadap proses demokrasi ini menjadi bukti bahwa kedewasaan politik bukan hanya milik elit, melainkan telah meresap ke akar rumput.

 

 

 

 

Masyarakat di berbagai wilayah menunjukkan bahwa mereka tidak sekadar menjadi objek dalam proses pemilu, tetapi juga subjek penting yang berperan aktif dalam menjaga kualitas demokrasi. Komitmen untuk ikut serta, menjaga ketertiban, dan menerima hasil pemilihan secara dewasa menjadi indikator penting bahwa demokrasi Indonesia sedang mengalami penguatan struktural dan kultural sekaligus. Kesadaran publik bahwa pemilihan umum bukan hanya ajang kompetisi, melainkan mekanisme penentuan kepemimpinan yang sah, menjadi fondasi utama keberhasilan PSU.

 

 

 

 

Di Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, dukungan terhadap pelaksanaan PSU datang langsung dari Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila, Yasser Paturusi. Meski baru menjabat dalam waktu singkat, ia menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas keamanan selama tahapan PSU berlangsung. Yasser menyadari bahwa keberhasilan demokrasi bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana seluruh elemen masyarakat menjaga prosesnya tetap berjalan damai dan jujur.

 

 

 

 

Ia turut menggerakkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam praktik yang merusak demokrasi, seperti politik uang, hoaks, dan provokasi. Kepemimpinan Yasser dalam mendorong deklarasi damai Pilkada Kukar 2025 menjadi contoh bagaimana tokoh lokal bisa menjadi motor penggerak stabilitas sosial-politik. Langkah ini turut memperkuat peran organisasi masyarakat dalam merawat demokrasi dari bawah, seiring dengan kerja keras penyelenggara dan pengawas pemilu di daerah.

 

 

 

 

Hal serupa juga terlihat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, di mana Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) menyerukan agar seluruh elemen masyarakat bersatu untuk mendukung hasil PSU Pilkada yang telah berlangsung. Koordinator GMPD Banjarbaru, Rachmadi, mengungkapkan apresiasi terhadap pasangan kepala daerah terpilih yang menunjukkan sikap dewasa dalam menyikapi hasil PSU tanpa berlebihan.

 

 

 

 

Rachmadi juga memberikan penghargaan kepada KPU, TNI, Polri, serta semua pihak yang terlibat dalam memastikan kelancaran PSU, yang berjalan dengan tertib dan aman. Rachmadi menekankan bahwa kedewasaan politik yang ditunjukkan oleh semua pihak menjadi contoh baik dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi.

 

 

 

 

Di Kabupaten Empat Lawang, Ketua PC NU, Muhammad Syaifullah, turut mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung PSU yang berlangsung dengan aman dan damai. Bersama dengan 11 tokoh agama dan pemuda lainnya, Syaifullah menyatakan pentingnya menjaga kondusivitas selama dan setelah PSU.

 

 

 

 

Syaifullah menegaskan bahwa setiap pihak, baik yang terpilih maupun yang tidak terpilih, harus menerima hasil pemilihan dengan lapang dada dan menjaga kedamaian di masyarakat. Ia menyatakan bahwa dukungan untuk PSU yang aman dan damai harus datang dari seluruh lapisan masyarakat, karena itulah yang akan memastikan berjalannya demokrasi yang sehat dan menghormati hasil pilihan rakyat.

 

 

 

 

Proses Pemungutan Suara Ulang ini, meskipun merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi, menunjukkan betapa besarnya tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap individu dalam menjalankan hak pilihnya. Dalam situasi seperti ini, masyarakat bukan hanya bertindak sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penjaga stabilitas dan kedamaian dalam demokrasi. Dukungan yang datang dari berbagai elemen masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh dari Marang Kayu, Banjarbaru, dan Empat Lawang, menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, semua pihak menyadari bahwa keamanan, kedamaian, dan kejujuran dalam pelaksanaan PSU adalah hal yang harus dijaga bersama.

 

 

 

 

Kedewasaan politik yang ditunjukkan oleh masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat dalam PSU ini menjadi contoh penting bagi perkembangan demokrasi Indonesia. Sebagai negara dengan sistem pemerintahan yang demokratis, setiap warga negara memiliki kewajiban untuk menghormati proses pemilu, termasuk dalam pelaksanaan PSU, yang berfungsi sebagai mekanisme untuk memastikan bahwa hasil Pemilihan Kepala Daerah mencerminkan pilihan rakyat secara adil dan sah.

 

 

 

 

Pemungutan Suara Ulang ini tidak hanya menjadi momen penting dalam proses demokrasi, tetapi juga sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam menghadapi tantangan politik. Ini adalah langkah maju dalam mewujudkan demokrasi yang sehat, yang tidak hanya bergantung pada keputusan lembaga-lembaga negara, tetapi juga pada partisipasi aktif dan kesadaran politik masyarakat yang semakin berkembang. Ke depannya, diharapkan setiap pelaksanaan PSU dapat berjalan dengan lebih baik, dan demokrasi Indonesia semakin matang dalam memberikan ruang bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan nasional.

 

 

 

 

Antusiasme publik terhadap PSU juga menggambarkan keberhasilan berbagai elemen dalam melakukan edukasi politik secara berkelanjutan. Sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, tokoh masyarakat, dan organisasi sipil berhasil menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga integritas proses demokrasi.

 

 

 

 

Masyarakat kini tidak lagi melihat pemilu hanya sebagai ajang seremonial, tetapi sebagai pilar utama kehidupan berbangsa yang membutuhkan partisipasi aktif dan tanggung jawab bersama. Bahkan di wilayah yang sebelumnya rawan konflik, pelaksanaan PSU dapat berlangsung damai berkat keterlibatan semua pihak dalam menciptakan suasana yang kondusif.

 

 

 

 

)* Pemerhati Politik