Masyarakat Aceh Apresiasi Distribusi Bantuan Pemerintah Pascabanjir

Masyarakat Aceh Apresiasi Distribusi Bantuan Pemerintah Pascabanjir

BANDA ACEH — Masyarakat Aceh menyambut positif distribusi bantuan pemerintah pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa waktu terakhir. Bantuan dari pemerintah pusat dinilai mampu meringankan beban warga terdampak sekaligus mempercepat proses pemulihan di berbagai sektor, mulai dari kebutuhan dasar hingga infrastruktur.

 

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menerima langsung bantuan pascabencana banjir dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Penyerahan bantuan tersebut menjadi wujud nyata perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap Aceh yang tengah menghadapi dampak bencana. Bantuan itu diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendesak masyarakat sekaligus mendukung percepatan pemulihan pascabencana.

 

Fadhlullah menyampaikan apresiasi atas respons cepat pemerintah pusat. Ia menegaskan Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta kementerian dan lembaga terkait agar penanganan bencana berjalan cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan. “Sinergi ini penting agar bantuan benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan dan pemulihan dapat segera dirasakan,” ujarnya.

 

Upaya penanganan bencana juga diperkuat dengan dukungan personel dan peralatan dari pemerintah pusat. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa pemerintah bersama TNI dan instansi terkait telah menambah satu batalyon zeni tempur dan satu batalyon pembangunan TNI lengkap dengan alat berat. Dukungan tersebut difokuskan untuk pembersihan fasilitas publik, pusat pemerintahan, serta permukiman warga.

 

“RSUD di 18 kabupaten/kota terdampak di Aceh sudah mulai beroperasi, meski beberapa layanan masih bersifat dasar. Pemenuhan alat kesehatan dan bahan medis habis pakai terus dilakukan,” kata Abdul Muhari. Selain itu, pembersihan masif juga dilakukan di pesantren, puskesmas, rumah sakit, dan sport center agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan.

 

Pemulihan infrastruktur menjadi fokus penting lainnya. Normalisasi sungai, perbaikan jembatan, dan revitalisasi saluran air utama terus berlangsung di sejumlah wilayah, termasuk Kuala Simpang, Nagan Raya, dan Aceh Utara. Seiring upaya tersebut, jalur transportasi dari wilayah timur dan barat menuju Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues kini mulai dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

 

Distribusi logistik dilakukan melalui jalur darat, udara, dan laut. Bantuan dari Lanud Halim didrop ke posko kabupaten untuk kemudian disalurkan kepada warga melalui camat, aparatur desa, dan Babinsa. Untuk daerah yang sulit dijangkau, distribusi dilakukan menggunakan helikopter, motor trail, hingga personel yang berjalan kaki guna memastikan kebutuhan logistik harian sampai ke titik-titik pengungsian. Langkah ini mendapat respons positif dari masyarakat yang merasakan kehadiran negara di tengah situasi sulit. (*)