spot_img
BerandaUncategorizedLangkah Diplomasi Lebih Efektif dan Elegan Respon Kebijakan Tarif...

Langkah Diplomasi Lebih Efektif dan Elegan Respon Kebijakan Tarif Trump

Langkah Diplomasi Lebih Efektif dan Elegan Respon Kebijakan Tarif Trump

Jakarta — Di tengah dinamika perdagangan global yang semakin kompleks, kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor produk dari berbagai negara, termasuk Indonesia, mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Namun alih-alih merespons dengan tindakan balasan yang bisa memicu ketegangan baru, Presiden Prabowo Subianto justru memilih jalur diplomasi yang lebih elegan dan strategis.

 

Pilihan Presiden Prabowo untuk mengedepankan negosiasi dan dialog dinilai sebagai langkah yang bijak dan tepat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ekonom sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Hermanto Siregar, mengungkapkan bahwa strategi yang diterapkan pemerintah saat ini sudah cukup efektif. Pemerintah tidak terburu-buru mengambil langkah emosional seperti pembalasan tarif, melainkan berfokus pada upaya diplomasi, bahkan memberikan insentif berupa pengurangan pajak ekspor dan penghapusan biaya keluar untuk produk strategis seperti Crude Palm Oil (CPO).

 

“Dalam melakukan diplomasi untuk mendapatkan tarif yang lebih adil, Indonesia bisa menunjukkan data bahwa surplus perdagangan kita terutama berasal dari komoditas, bukan dari manufaktur. Selain itu, sangat penting untuk menjelaskan peran kritikal Indonesia dalam rantai pasokan global, khususnya dalam hal mineral strategis seperti nikel,” jelas Hermanto Siregar.

 

Hermanto menambahkan, ekspor nikel Indonesia berpotensi besar untuk mendukung rantai pasokan industri Amerika, terutama dalam pengembangan teknologi energi terbarukan dan kendaraan listrik. Fakta ini harus menjadi amunisi dalam setiap perundingan, untuk menunjukkan bahwa kerja sama dengan Indonesia adalah kepentingan strategis bagi kedua negara.

 

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, juga menyatakan dukungannya atas langkah negosiasi yang dipilih oleh Presiden Prabowo. Ia menilai bahwa inisiatif diplomasi ini tidak hanya menghindarkan Indonesia dari konflik dagang, tetapi juga membuka peluang bagi penyempurnaan kebijakan dalam negeri, terutama terkait regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

 

“Upaya negosiasi yang dilakukan pemerintah harus didukung penuh. Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia hadir dengan satu strategi dan satu komitmen — yakni melindungi kepentingan nasional lewat diplomasi yang cerdas dan kebijakan yang tepat sasaran,” tegas Charles.

 

Langkah diplomasi yang elegan ini diharapkan tidak hanya menjadi jawaban atas tantangan kebijakan Trump, tetapi juga memperkokoh posisi Indonesia sebagai mitra ekonomi global yang tangguh, bermartabat, dan berdaulat. [^]

 

 

 

 

[edRW]