Labuan Bajo Siap Sambut Delegasi KTT ASEAN 2023
Manggarai Barat — Labuan Bajo sudah sangat siap untuk menyambut seluruh delegasi KTT ASEAN 2023, mulai dari infrastruktur hingga keamanan terus ditingkatkan.
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi meninjau sejumlah persiapan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ditemani oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, orang nomor satu di Indonesia itu melakukan memantau sejumlah lokasi di Labuan Bajo yang rencananya akan digunakan untuk beberapa kegiatan KTT ASEAN, yakni ruang plenary, retret, hingga spouse program.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi yang turut mendampingi Jokowi mengatakan bahwa peninjauan sejumlah persiapan yang dilakukan sudah berjalan dengan tepat.
“Semua persiapan baik substansi maupun non substansi kita lakukan pengecekan pada hari ini secara detail langsung oleh Bapak Presiden dan per hari ini kita dapat sampaikan bahwa semua persiapan on the right track,” kata Retno.
Kesiapan bukan hanya pada segi infrastruktur saja, melainkan pihak Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT mengungkapkan bahwa pengawasan pada orang asing perlu ditingkatkan.
“Pengawasan terhadap orang asing pada masa persiapan menjelang KTT ASEAN Summit perlu ditingkatkan khususnya pada perlintasan keluar dan masuk WNA melalui udara ataupun laut,” kata Kepala Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Jaya Mahendra.
Jaya Mahendra juga menambahkan bahwa di Labuan Bahi memang sangat berpotensi untuk menjadi lokasi pariwisata yang akan ramai dikunjungi wisatawan asing.
Maka dari itu, menurutnya menjadi sangat perlu adanya pengawasan kepada orang asing, bahkan segala sisi untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kasi Inteldakim, Christian Prantigo menyatakan bahwa KTT ASEAN akan dihadiri oleh 11 negara ASEAN termasuk Sekjen ASEAN, dengan perkiraan jumlah delegasi hingga 1.000 sampai 1.500 orang.
Lantaran banyaknya kemungkinan delegasi yang datang, maka sangat penting untuk melakukan pengetatan pengawasan keimigrasian dan meningkatkan koordinasi dengan semua instansi.
“Dengan jumlah delegasi yang cukup banyak tersebut, maka kita perlu memperketat pengawasan keimigrasian serta meningkatkan koordinasi dengan semua instansi,” ucapnya.
Peningkatan keamanan tersebut untuk mengantisipasi adanya potensi ancaman dan gangguan.
“Terkait dalam rangka mengantisipasi perlintasan bagi orang asing atau pihak-pihak tendensius yang dapat berpotensi menimbulkan ancaman dan gangguan khususnya dalam penyelenggaraan ASEAN Summit di Labuan Bajo,” pungkasnya.
*
Manggarai Barat — Labuan Bajo sudah sangat siap untuk menyambut seluruh delegasi KTT ASEAN 2023, mulai dari infrastruktur hingga keamanan terus ditingkatkan.
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi meninjau sejumlah persiapan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ditemani oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, orang nomor satu di Indonesia itu melakukan memantau sejumlah lokasi di Labuan Bajo yang rencananya akan digunakan untuk beberapa kegiatan KTT ASEAN, yakni ruang plenary, retret, hingga spouse program.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi yang turut mendampingi Jokowi mengatakan bahwa peninjauan sejumlah persiapan yang dilakukan sudah berjalan dengan tepat.
“Semua persiapan baik substansi maupun non substansi kita lakukan pengecekan pada hari ini secara detail langsung oleh Bapak Presiden dan per hari ini kita dapat sampaikan bahwa semua persiapan on the right track,” kata Retno.
Kesiapan bukan hanya pada segi infrastruktur saja, melainkan pihak Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT mengungkapkan bahwa pengawasan pada orang asing perlu ditingkatkan.
“Pengawasan terhadap orang asing pada masa persiapan menjelang KTT ASEAN Summit perlu ditingkatkan khususnya pada perlintasan keluar dan masuk WNA melalui udara ataupun laut,” kata Kepala Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Jaya Mahendra.
Jaya Mahendra juga menambahkan bahwa di Labuan Bahi memang sangat berpotensi untuk menjadi lokasi pariwisata yang akan ramai dikunjungi wisatawan asing.
Maka dari itu, menurutnya menjadi sangat perlu adanya pengawasan kepada orang asing, bahkan segala sisi untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kasi Inteldakim, Christian Prantigo menyatakan bahwa KTT ASEAN akan dihadiri oleh 11 negara ASEAN termasuk Sekjen ASEAN, dengan perkiraan jumlah delegasi hingga 1.000 sampai 1.500 orang.
Lantaran banyaknya kemungkinan delegasi yang datang, maka sangat penting untuk melakukan pengetatan pengawasan keimigrasian dan meningkatkan koordinasi dengan semua instansi.
“Dengan jumlah delegasi yang cukup banyak tersebut, maka kita perlu memperketat pengawasan keimigrasian serta meningkatkan koordinasi dengan semua instansi,” ucapnya.
Peningkatan keamanan tersebut untuk mengantisipasi adanya potensi ancaman dan gangguan.
“Terkait dalam rangka mengantisipasi perlintasan bagi orang asing atau pihak-pihak tendensius yang dapat berpotensi menimbulkan ancaman dan gangguan khususnya dalam penyelenggaraan ASEAN Summit di Labuan Bajo,” pungkasnya.
*