spot_img
BerandaUncategorizedKunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi...

Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi dan Posisi Indonesia di Dunia

Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi dan Posisi Indonesia di Dunia

Oleh: Nurul Janida

Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, ke China dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menjadi sorotan utama dalam diplomasi internasional Indonesia. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin proaktif dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara besar dunia. Lawatan ini bukan hanya mempererat hubungan bilateral dengan China dan AS, tetapi juga menggarisbawahi komitmen Indonesia dalam memainkan peran penting dalam percaturan geopolitik global.

Kunjungan Presiden Prabowo ke China, sebagai negara sahabat pertama yang dikunjungi, memiliki makna yang mendalam. Kunjungan ini tidak hanya menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis, tetapi juga mencerminkan pengakuan China terhadap Indonesia sebagai kekuatan utama di kawasan Asia-Pasifik. China, sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, tentu memiliki kepentingan besar dalam menjalin hubungan erat dengan Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan potensi pasar besar dan sumber daya alam melimpah.

Pada saat yang sama, kunjungan ke Amerika Serikat memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra penting dalam percaturan politik dan ekonomi global. Dalam hubungan internasional, AS memiliki peran yang sangat signifikan sebagai kekuatan superpower dengan pengaruh yang luas di berbagai sektor, dari ekonomi hingga militer. Indonesia, dengan kebijakan luar negeri yang mengutamakan kerja sama strategis, semakin diperhitungkan dalam forum internasional.

Pengamat hubungan internasional menilai bahwa kedua kunjungan ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan global. Fredy Buhama Lumban Tobing, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, mengatakan kedekatan Indonesia dengan China, yang merupakan negara sahabat pertama yang dikunjungi Presiden Prabowo, menunjukkan posisi strategis Indonesia di peta geopolitik dunia. Penguatan hubungan dengan China, yang juga merupakan mitra dagang utama Indonesia, diharapkan dapat mendorong peningkatan perdagangan dan investasi.

Tidak kalah pentingnya, kunjungan ke AS juga memiliki dampak yang signifikan. AS selama ini dikenal sebagai mitra ekonomi utama Indonesia di kawasan Amerika dan memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan Indonesia. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan teknologi. AS juga membuka peluang besar bagi Indonesia dalam meningkatkan ekspor produk unggulan dan memperluas investasi di berbagai sektor.

Secara keseluruhan, lawatan Presiden Prabowo ke kedua negara besar ini mencerminkan kebijakan luar negeri Indonesia yang semakin aktif dan proaktif. Indonesia tidak hanya berfokus pada hubungan dengan negara-negara besar, tetapi juga berusaha memainkan peran yang lebih besar di kancah internasional dengan menjembatani kepentingan negara-negara berkembang dan negara maju.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa kunjungan ini menjadi bukti konkret dari peran Indonesia yang semakin dihormati di dunia internasional. Indonesia, dengan kebijakan luar negeri yang mengutamakan hubungan baik dan kerjasama strategis, semakin dipandang sebagai negara yang dapat menjadi jembatan antara negara-negara berkembang dan negara maju. Hal ini sesuai dengan prinsip good neighbor policy yang diusung oleh Indonesia, yang mengedepankan kerja sama yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

Kunjungan ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Dalam bidang perdagangan, hubungan yang semakin erat dengan China membuka peluang untuk peningkatan ekspor barang-barang Indonesia ke pasar terbesar kedua di dunia. Selain itu, China juga merupakan salah satu negara yang memiliki investasi besar di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur dan energi.

Sementara itu, hubungan Indonesia dengan AS, yang telah terjalin sejak lama, juga terus berkembang. AS merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi. Kunjungan Presiden Prabowo diharapkan dapat memperkuat sektor-sektor strategis seperti teknologi, manufaktur, dan pertahanan. Selain itu, AS juga berperan penting dalam membantu Indonesia dalam hal bantuan pembangunan dan pemecahan masalah-masalah global seperti perubahan iklim dan pandemi.

Di sisi lain, kunjungan Presiden Prabowo juga memberikan sinyal positif kepada investor global. Indonesia, dengan kestabilan politik dan kebijakan ekonomi yang terus berkembang, semakin menjadi tujuan investasi yang menarik. Hal ini diperkuat oleh kemajuan yang dicapai Indonesia dalam berbagai sektor, mulai dari sektor digital, energi terbarukan, hingga infrastruktur.

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun dialog antara negara-negara besar dan negara-negara berkembang. Kunjungan Presiden Prabowo ke China dan AS mempertegas posisi Indonesia sebagai pemimpin yang mampu menjalin hubungan dengan negara-negara besar sekaligus menjaga hubungan baik dengan negara-negara berkembang.

Dalam jangka panjang, hubungan yang semakin erat dengan China dan AS akan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia, baik di bidang ekonomi, politik, maupun sosial. Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat daya saing di pasar global dan meningkatkan posisi tawar di forum internasional.

Sebagai penutup, kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China dan AS menandai dimulainya babak baru dalam diplomasi Indonesia. Dengan kebijakan luar negeri yang lebih proaktif dan jangkauan hubungan yang semakin luas, Indonesia siap menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang-peluang baru di dunia internasional. Kunjungan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah geopolitik, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

)* Penulis adalah mahasiswa Malang tinggal di Jakarta