spot_img
BerandaEnergiKualitas BBM Terjamin dan Aman sampai ke Masyarakat

Kualitas BBM Terjamin dan Aman sampai ke Masyarakat

Kualitas BBM Terjamin dan Aman sampai ke Masyarakat

Oleh Arya Duta Pratama

Kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang beredar di masyarakat saat ini terjamin keamanannya. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menegaskan bahwa BBM yang tersedia di pasaran bukanlah hasil oplosan dan tidak terkait dengan kasus hukum yang sedang diusut. Pernyataan ini memberikan kepastian hukum bahwa masyarakat dapat menggunakan BBM tanpa khawatir akan kualitas dan keamanannya.

 

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerapkan uji sampling berkala terhadap BBM yang beredar di pasaran. PT Pertamina Patra Niaga (PPN), sebagai subholding PT Pertamina (Persero), juga memastikan ketersediaan BBM yang cukup dalam menghadapi momen Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Pelaksana Tugas Harian (Pth.) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega, menyatakan bahwa PPN mengoperasikan lebih dari 15.000 outlet BBM di seluruh Indonesia yang telah terintegrasi dengan sistem digitalisasi. Sistem ini memungkinkan pengawasan distribusi BBM secara ketat dan transparan, sehingga kualitas dan ketersediaan BBM tetap terjaga.

 

Selain itu, stok BBM nasional berada dalam kondisi aman, didukung oleh pembentukan Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, yang mulai beroperasi efektif pada 17 Maret 2025. Satgas ini bertujuan untuk menjamin kelancaran pasokan BBM, terutama di masa puncak konsumsi selama Ramadan dan Lebaran, dengan koordinasi erat antara pemerintah, Pertamina, dan pemangku kepentingan terkait.

 

Dalam aspek kualitas, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa seluruh produk BBM yang dijual telah melalui uji sampling rutin oleh Kementerian ESDM melalui LEMIGAS. Mars Ega menegaskan bahwa pihaknya memberikan akses penuh kepada LEMIGAS untuk menguji produk yang dipasarkan, guna memastikan kualitasnya tetap sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjaga mutu BBM yang digunakan oleh masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lebih lanjut, Mars Ega juga mengklarifikasi bahwa Pertamina Patra Niaga tidak memiliki fasilitas untuk melakukan blending yang dapat mengubah angka Research Octane Number (RON) dari BBM yang dipasarkan. Pihaknya hanya melakukan penambahan warna dan zat aditif yang berfungsi untuk meningkatkan performa bahan bakar tanpa mengubah karakteristik utamanya. Pernyataan ini menegaskan bahwa produk BBM Pertamina tetap sesuai dengan standar pemerintah dan telah melewati pengawasan ketat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pimpinan SPBU swasta juga mendukung pernyataan ini. Presiden Direktur Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menjelaskan bahwa zat aditif yang ditambahkan pada BBM hanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan performa bahan bakar, bukan untuk mengubah angka oktan. Setiap badan usaha memiliki keunggulan masing-masing dalam formula aditif, tetapi nilai oktan BBM yang dipasarkan tetap sesuai dengan spesifikasi awal. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pelaku industri BBM di Indonesia berkomitmen menjaga standar tinggi dalam distribusi BBM.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di sisi legislatif, Anggota DPR Fraksi PAN, Aqib Ardiansyah, menegaskan pentingnya transparansi dalam distribusi BBM. Ia menyatakan keyakinannya bahwa produk yang diterima Terminal BBM Pertamina sudah sesuai dengan spesifikasi pemerintah. Untuk itu, edukasi kepada masyarakat harus diperkuat agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai kualitas BBM yang dijual di SPBU. Aqib menekankan bahwa jika ada campuran atau oplosan dalam BBM, maka dampaknya akan terasa pada mesin kendaraan yang cepat mengalami kerusakan. Namun, kenyataannya kendaraan yang menggunakan BBM di Indonesia tetap dalam kondisi baik, yang membuktikan bahwa kualitas BBM yang beredar sudah memenuhi standar pemerintah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam upaya menjaga kualitas BBM, berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah dan badan usaha terkait. Integrasi sistem digitalisasi dalam distribusi BBM memungkinkan pengawasan yang lebih akurat terhadap rantai pasok, mulai dari pengolahan hingga sampai ke tangan konsumen. Dengan sistem ini, setiap pergerakan stok BBM dapat dipantau secara real-time, sehingga risiko penyimpangan dalam distribusi dapat diminimalkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selain itu, adanya Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM selama periode tersebut. Satgas ini bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan BBM tetap stabil dan aman, terutama di jalur-jalur strategis seperti jalur mudik dan wilayah dengan aktivitas ekonomi tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jaminan kualitas BBM ini sangat penting bagi masyarakat, mengingat peran BBM yang vital dalam menunjang aktivitas sehari-hari, baik untuk transportasi, industri, maupun sektor lainnya. Dengan adanya kepastian dari berbagai pihak, mulai dari Kejaksaan Agung, Pertamina, SPBU swasta, hingga legislatif, masyarakat tidak perlu ragu terhadap mutu BBM yang mereka gunakan. Edukasi kepada masyarakat juga menjadi bagian penting untuk memastikan pemahaman yang tepat mengenai kualitas BBM, sehingga tidak ada kekhawatiran yang tidak berdasar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebagai pengguna BBM, masyarakat diharapkan tetap bijak dalam memilih bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kendaraannya dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dengan pengawasan ketat yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak, kualitas BBM di Indonesia tetap terjaga, aman, dan terjamin untuk digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Ke depan, sinergi antara pemerintah, perusahaan energi, dan masyarakat harus terus diperkuat guna memastikan bahwa distribusi dan kualitas BBM tetap berada dalam standar terbaik demi kepentingan bersama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

)* penulis merupakan pengamat kebijakan energi