Kolaborasi TNI Polri Solid Pastikan Kondisi Aman dari Aksi Anarkis
Kolaborasi TNI Polri Solid Pastikan Kondisi Aman dari Aksi Anarkis
Jakarta – Dalam situasi dinamis yang terus berubah, kolaborasi TNI dan Polri kembali terbukti jitu dalam meredam potensi kerusuhan, menjaga stabilitas nasional, dan memastikan aspirasi masyarakat tersampaikan secara tertib.
Baru-baru ini, unjuk rasa terbaru yang mengusung tema #SelamatkanIndonesia kembali digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Jumat, 5 September 2025. Aksi ini merupakan puncak dari rangkaian gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” yang mendorong reformasi, termasuk transparansi anggaran, perlindungan HAM, dan penolakan revisi UU TNI yang kontroversial.
Sejumlah tuntutan mendesak disampaikan oleh Aliansi BEM SI dalam bentuk 17 tuntutan jangka pendek dan 8 agenda reformasi jangka panjang, mencakup isu luas dari reformasi TNI-Polri hingga transparansi parlemen.
Meski ribuan mahasiswa hadir dan menyuarakan aspirasi dengan lantang, situasi dapat dikendalikan dengan baik berkat langkah pengamanan yang terkoordinasi. Aparat gabungan berhasil menciptakan suasana yang relatif kondusif, sehingga hak menyampaikan pendapat tetap terjaga tanpa menimbulkan kerusuhan.
“Yang kami jaga adalah kepentingan masyarakat agar tidak terganggu,” menunjukkan komitmen menjaga keamanan sekaligus menghargai hak sipil,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pascademonstrasi.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya dialog damai.
“Kita selesaikan masalah dengan musyawarah, bukan kekerasan,” ujar Panglima TNI.
Pesan ini menegaskan komitmen aparat untuk selalu mengedepankan pendekatan persuasif, tanpa mengabaikan ketegasan bila situasi menuntut.
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo pun menambahkan bahwa sinergi TNI-Polri merupakan jaminan terbaik bagi masyarakat. Sebagaimana diberitakan, sinergi TNI-Polri menjadi jaminan keamanan bagi masyarakat.
Wakapolri menegaskan pihaknya menggunakan pendekatan humanis namun tegas dalam menangani aksi massa.
Dengan sinergi ini, kepercayaan publik terhadap aparat semakin menguat, karena rakyat melihat bahwa kepentingan mereka tetap menjadi prioritas.
Kecepatan dan kedisiplinan dalam pemulihan situasi pasca-demo menjadi sorotan. Media menyebutkan bagaimana TNI-Polri tak hanya siaga, tapi juga berhasil menjaga ketertiban dengan sigap dan terukur.
Kolaborasi solid antara TNI dan Polri dalam menekan potensi kericuhan membuktikan bahwa negara hadir secara sigap dan profesional. Sikap humanis mereka dalam menghadapi aspirasi publik menunjukkan kedewasaan aparat dalam menjaga stabilitas demokrasi. Dengan koordinasi yang kokoh, rakyat pun merasa dilindungi sekaligus didengar.
(*/rls)