Kemajuan Ekonomi Indonesia dalam 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi
Oleh: Farkhan Syahputra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan terakhirnya menyampaikan pencapaian ekonomi Indonesia selama 10 tahun masa kepemimpinannya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di kisaran 5% meskipun banyak negara lain mengalami stagnasi atau penurunan. Lebih menariknya lagi, wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku, mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6%, dengan Maluku Utara melesat hingga lebih dari 20%.
Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat dan terus bertumbuh dan inflasi juga terkendali pada level 2-3% di saat banyak negara lain mengalami lonjakan inflasi yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%.
Selain itu, keberhasilan pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024 juga patut diapresiasi.
Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya, mulai dari usia dini hingga lansia di seluruh Indonesia. Angka stunting juga berhasil ditekan dari 37% menjadi 21,5% pada 2023. Jokowi menilai capaian-capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen bangsa.
Dalam pidatonya, menyoroti peningkatan daya saing Indonesia di kancah global, yang melonjak dari posisi 44 menjadi peringkat 27 pada tahun 2024. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur, termasuk 366 ribu kilometer jalan desa dan 2.700 kilometer jalan tol baru, yang secara signifikan menurunkan biaya logistik dari 24% menjadi 14% pada 2023.
Di sektor energi dan industri hilir, pencapaian luar biasa dalam delapan tahun terakhir. Pengembangan industri hilir, seperti smelter untuk nikel, bauksit, dan tembaga, telah membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan menyumbangkan pendapatan negara lebih dari Rp158 triliun. Presiden menekankan bahwa keberhasilan ekonomi ini adalah hasil kerja keras seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2024, dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi menggarisbawahi capaian pembangunan selama 10 tahun terakhir serta visi ke depan untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan merata.
Keberhasilan pemerintah dalam membangun fondasi dan peradaban baru melalui pendekatan pembangunan yang Indonesiasentris. Selama 10 tahun pemerintah telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, dan membangun dari daerah terluar.
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Selama satu dekade terakhir, Indonesia berhasil membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa upaya ini berhasil meningkatkan daya saing global Indonesia, yang naik dari peringkat 44 menjadi peringkat 27 pada 2024.
Jokowi juga menyoroti bagaimana pembangunan yang merata dan berkeadilan telah memperkuat persatuan bangsa. Menurutnya, ketangguhan Indonesia sebagai bangsa terbukti dari daya tahan menghadapi pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik global. Di tengah tantangan global tersebut, ekonomi Indonesia terus bertumbuh stabil di atas 5 persen, bahkan beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, dengan Maluku Utara mencapai lebih dari 20 persen.
Terkait seluruh keberhasilan capaian kinerja yang luar biasa dari Kepala Negara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian pembangunan pemerintah dan mendukung penuh keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Untuk mencapai kemajuan bangsa demi menyongsong Indonesia Emas 2045, keberlanjutan pembangunan penting untuk diwujudkan, karena akan mendatangkan percepatan investasi.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Muzani juga menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan dan kinerja luar biasa selama 10 tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Sejauh ini, Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, terutama di bawah pemerintahan Presiden RI ketujuh tersebut. Beberapa perkembangan terjadi pada bidang infrastruktur pembangunan, perekonomian, hukum, dan penuntasan berbagai program kemakmuran rakyat.
Apresiasi tinggi terus berdatangan dari berbagai pihak terkait capaian kinerja yang sangat luar biasa selama 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, terutama pada peningkatan signifikan di bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan demi kesejahteraan seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Dalam 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mencapai berbagai kemajuan signifikan, terutama di bidang ekonomi dan infrastruktur. Keberlanjutan pembangunan, termasuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Apresiasi dan dukungan terhadap pencapaian ini menunjukkan pengakuan atas kontribusi besar dalam membangun negara yang lebih maju dan berkeadilan.
)* Penulis adalah mahasiswa Bandung tinggal di Jakarta