Kebiadaban Berlanjut, KST Papua Tembak Pesawat Wings Air Saat Mendarat di Dekai
Oleh: Loa Murib
Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua menembak pesawat Wings Air saat mendarat di Dekai. Dengan aksi tersebut menandakan bahwa kebiadaban yang mereka lakukan terus saja berlanjut.
Pesawat Wings Air dilaporkan ditembak oleh gerombolan separatis Bumi Cenderawasih pada Sabtu tanggal 17 Februari 2024. Penembakan itu terjadi saat pesawat tersebut hendak mendarat di Bandar Udara (Bandara) Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yahukimo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Heru Hidayanto membenarkan peristiwa penambakan terhadap pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan PK-WJT itu.
Kemudian, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa pesawat bertipe ATR 700 itu ditembak saat bersiap hendak mendarat dari Runway 25 menuju ke ujung kali Brasa.
Sebagaimana dilaporkan, bahwa pesawat tersebut terkena tembakan oleh KST Papua di sisi sebelah kiri sehingga menembus ke dalam badan pesawat. Aparat keamanan memastikan bahwa sama sekali tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun terdapat satu orang penumpang atas nama Pratu Ongen mengalami luka lecet akibat terkena pecahan dinding pesawat.
Untuk saat ini, aparat keamanan dari Operasi Damai Cartenz 2024 bersama dengan personel Brigade Mobile (Brimob) Yon D dan Polres Yahukimo terus melakukan proses penyelidikan atas aksi penembakan yang dilakukan KST Papua itu, termasuk juga melakukan penyisiran wilayah di Area Kali Brasa ujung Bandara, yang mana diduga sebagai lokasi penembak berada.
Olah kejadian perkara (TKP) pun telah dilakukan aparat keamanan dan juga proses meminta keterangan dari awak pesawat telah dilakukan. Untuk menindaklanjuti bagaimana aksi biadab dari gerombolan teroris itu, aparat keamanan juga terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait lainnta serta mengejar para pelaku penembakan.
Untuk saat ini, tidak ada penebalan pasukan yang dikirimkan ke Bumi Cenderawasih karena jumlah dari personel aparat keamanan di sana sudah mencukupi untuk melakukan pengejaran dan pengusutan kasus ini sampai tuntas.
Adanya kasus penembakan KST Papua pada pesawat Wings Air itu langsung menjadi sebuah atensi khusus dan segera langsung diupayakan pengidentifikasian para pelaku oleh aparat keamanan. Demi terus menjaga keamanan pada sektor penerbangan, khususnya di Bumi Cenderawasih, aparat pun juga akan mengungkapkan seluruh motif dari pelaku.
Lebih lanjut, imbauan disampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya orang asli Papua (OAP) untuk tetap bisa bersikap tenang dan tidak mudah terpancing akan adanya berbagai macam isu yang muncul sehingga semakin membuat kepanikan di publik.
Diharapkan pula kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap mampu menjaga situasi dan kondisi di wilayah mereka agar tetap berjalan dengan damai selama proses penyelidikan dilangsungkan oleh aparat keamanan demi mengungkap dan mengusut tuntas kasus itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Mathius Fakhiri mengatakan bahwa personel aparat keamanan pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah melakukan pengejaran terhadap Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua pelaku penembakan pesawat Wings Air itu.
Insiden sendiri berawal dari terdengarnya bunyi tembakan yang ternyata telah mengenai sisi sebelah kiri badan pesawat sehingga mengakibatkan seorang penumpang yang duduk di kursi nomor 19 A mengalami luka.
Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa motif dari penembakan yang dilakukan oleh KST Papua pada pesawat Wings Air itu tidak terkait sama sekali dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Melainkan, motif yang dilakukan atas insiden penembakan pesawat itu menurutnya memang murni upaya gangguan sebagaimana yang selama ini terus dilakukan oleh gerombolan separatis tersebut, yang mana mereka memang kerap melancarkan aksi biadabnya.
Untuk tembakan yang dilakukan sendiri merupakan tembakan tidak terarah karena anggota KST Papua selaku penembak cukup banyak melepaskan tembakan dan ternyata hanya satu peluru saja yang mengenai badan pesawat.
Bukan hanya menembak pesawat Wings Air saja, namun ternyata sebelumnya KST Papua juga terus menggencarkan tindak biadab mereka dengan menembak pesawat milik maskapai penerbangan Asean Air di lapangan terbang Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Kejadian pun kurang lebih sama, yakni pesawat Asean Aie dengan kode penerbangan PK-LTF itu ditembak saat hendak mendarat di lapangan terbang Beoga, namun beruntungnya dalam aksi penembakan tersebut juga sama sekali tidak menimbulkan korban jiwa.
Dengan bagaimana kebiadaban yang terus saja dilakukan oleh KST Papua belakangan ini, yakni sudah ada dua kali penembakan pesawat dan yang terbaru menimpa Wings Air saat mendarat di Dekai, tentunya seluruh pihak harus mampu terus memberikan dukungan penuh kepada upaya aparat keamanan agar para pelaku segera ditemukan dan akan ditindak hukum dengan sangat tegas.
*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya