spot_img
BerandaEkonomiIndonesia sebagai Tujuan Investasi Paling Stabil Diantara Negara G20

Indonesia sebagai Tujuan Investasi Paling Stabil Diantara Negara G20

Indonesia sebagai Tujuan Investasi Paling Stabil Diantara Negara G20


Oleh : Bagus Kurnia 

Pemerintah terus berupaya membangun ekosistem investasi yang sehat. Oleh sebab itu, Indonesia saat ini diyakini menjadi tujuan berinvestasi para investor asing lantaran dinilai menjadi negara yang paling stabil bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara anggota G20 lainnya.


Sempat terjadi gejolak ekonomi di dunia, tatkala negara besar sekelas Amerika Serikat saja harus mengalami inflasi hingga terus meninggi sampai menembus 9,1 persen dan menjadi angka terburuk mereka.

Bukan hanya itu, bahkan inflasi yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut terjadi dua kuartal beruntun, sehingga secara teknis bisa dikatakan bahwa mereka telah mengalami resesi.


Dengan adanya hal itu, sontak perekonomian global langsung menjadi tidak stabil, ditambah dengan adanya konflik Rusia dan Ukraina yang bahkan sampai saat ini saja masih belum benar-benar berhenti sehingga sempat membuat beberapa pasokan pangan dunia ikut terhambat dan terjadilah ancaman krisis pangan global.


Namun dengan segala gejolak tersebut, nyatanya justu kondisi fundamental perekonomian di Indonesia masih sangat stabil. Data menunjukkan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2022 saja mampu menembus prediksi dari para pakar sehingga menunjukkan kalau sebenarnya Bangsa ini masih sangat berpotensi.

Maka dari itu para investor asing pun terus melirik Tanah Air sebagai tujuan berinvestasi mereka.


Untuk mendukung momentum tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengajak calon wisudawan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pengusaha untuk turut mendukung Indonesia menjadi tujuan investasi dunia.
Bahlil meminta kepada para calon wisudawan UGM tersebut untuk turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan menjadi pengusaha, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja. Bukan tanpa alasan, menurutnya Indonesia sendiri sudah menjadi salah satu negara tujuan investasi yang paling stabil jika dibandingkan dengan negara anggota G20 lainnya. Maka dari itu jika Bangsa ini kurang siap mengisi hal tersebut, menurutnya maka justru posisi menguntungkan itu akan digeser oleh negara lain.
Perlu diketahui bahwa realisasi investasi Indonesia pada tahun 2021 lalu tercatat mencapai Rp 901 triliun, yang mana hal itu sudah melebihi target yang sudah ditetapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo kepada Kementerian Investasi/BKPM dengan hanya mencapai Rp 900 triliun. Dengan adanya realisasi itu, pada tahun yang sama, Tanah Air mampu menyerap 1.207.893 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Kemudian pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan kedua tahun 2022 ini tercatat tumbuh hingga sebesar 5,44 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 lalu. Menurut Bahlil, data itu menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia yang cukup terkendali di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang memang masih belum benar-benar berakhir, ditambah dengan segala gejolak perekonomian global yang juga sempat disinggung saat ini.
Indonesia telah bertahan dari adanya krisis ekonomi global atau ekonomi dunia. Indonesia terus menciptakan keamanan dan sehatnya akan iklim ekonomi dan invetasi. Untuk saat ini bahkan Indonesia ditunjuk sebagai salah satu penggerak perekonomian di kawasan Asia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memang menjadi tujuan investasi yang sangat tepat oleh para investor asing, lantaran mereka melihat adanya potensi yang sangat besar untuk bisa mendapatkan keuntungan. Beberapa faktor yang terus saja menjadi daya tarik Indonesia di mata para penanam modal tersebut, adalah sumber daya alam yang sangat berlimpah, mulai dari sumber daya minyak bumi, sumber daya hasil tambang, maupun sumber gas alamnya. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar yang menjadi salah satu sorotan di dunia karena memiliki letak yang sangat strategis.
Selanjutnya, secara demografis sendiri, Indonesia akan mengalami pergeseran bentuk struktur yang nantinya akan terjadi lonjakan jumlah penduduk dan tenaga kerja yang memiliki dan didominasi usia yang produktif yang lebih terampil dan juga siap dalam kegiatan bekerja. Hal tersebut akan sangat menjanjikan untuk dunia ekonomi karena usia produktif sangatlah dibutuhkan demi bisa menjadi garda terdepan perputaran perekonomian negara.
Hal lain adalah karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki peran aktif dalam membangun hubungan bilateral maupun internasional. Hal yang paling penting yaitu bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara yang ada di Asia Tenggara yang aktif dalam perkumpulan negara G-20. Hal tersebut karena Indonesia selalu berupaya dan berperan untuk dan dalam menyampaikan kepentingan negara yang berkembang di dunia.
Menteri Bahlil pun menegaskan bahwa dengan banyaknya dominasi investasi asing yang masuk ke Indonesia, tentu merupakan sebuah bentuk kepercayaan para investor terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo karena mampu mempertahankan stabilitas kondisi politik Tanah Air yang juga berimbas pada ketahanan kondisi ekonomi hingga mengenai perizinan investasi di Indonesia yang semakin dipermudah.
Meski di dalam perkumpulan G20 sendiri terdiri dari beberapa negara, yang mana diantaranya juga tergolong sebagai negara maju, namun nyatanya justru para investor asing masih sangat menjadikan Indonesia sebagai favorit tujuan mereka jika hendak menanamkan modal lantaran dinilai paling stabil diantara negara G20 lainnya.


)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute