spot_img
BerandaEkonomiGelar WWF 2024 di Bali, Indonesia Kembali Buktikan Diri...

Gelar WWF 2024 di Bali, Indonesia Kembali Buktikan Diri di Kancah Internasional

Gelar WWF 2024 di Bali, Indonesia Kembali Buktikan Diri di Kancah Internasional

Oleh : Rully Ibrahim

Indonesia memegang mandat sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024. Pemilihan tuan rumah penyelenggara acara tersebut dilakukan melalui Sidang Umum World Water Council (WWC) pada 19 Maret 2022 di Dakar, Senegal. Dalam pertemuan WWF ke-9 tersebut, Indonesia berhasil meraih 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) WWC.

Agenda WWF akan dilaksanakan di Bali, pada 18 – 24 Mei 2024 dengan mengusung tema Water for Shared Prosperity. WWF ke-10 mengusung enam sub-tema utama, antara lain ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi; pembiayaan air berkelanjutan; dan pengetahuan dan inovasi.

WWF sendiri merupakan sebuah forum terbesar di dunia yang fokus membahas terkait isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu tersebut. Melalui Dewan Air Dunia, forum ini akan membahas kemajuan dan penyelesaian masalah air yang akan melibatkan pemerintah, para ilmiah, teknis, maupun advokasi.

Penyelenggaraan WWF ini melibatkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai ketua pelaksana, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai wakil ketua, dan Pemerintah Provinsi Bali serta kementerian dan Lembaga negara terkait. Sebagai tuan rumah, Indonesia kembali membuktikan diri di kancah internasional, mampu menjadi nahkoda dalam menemukan solusi konkret atas berbagai permasalahan air global saat ini, khususnya memastikan ketersediaan serta pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan.

Suksesnya beragam penyelenggaraan internasional yang diketuai Indonesia, mengangkat nama dan citra Indonesia di mata dunia. Presidensi G20 dan Keketuaan Indonesia dalam ASEAN pada 2023, serta kesuksesan gelaran KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 menjadi beberapa bukti bahwa Indonesia sangat serius dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian, bukan hanya dalam negeri saja, namun untuk kepentingan seluruh masyarakat dunia.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meminta jajarannya mempersiapkan dengan baik ketersediaan infrastruktur untuk mendukung gelaran WWF ke-10. Disebutkan, akan ada puluhan ribu orang hadir dalam acara tersebut.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Ketua Panitia Nasional 10th WWF 2024, Luhut B. Pandjaitan memastikan penyelenggaraan WWF ke-10, di Nusa Dua, Bali, 18-24 Mei 2024 bakal sukses dan menjadi event internasional terakhir pemerintahan Presiden Jokowi. Luhut berharap Indonesia tidak hanya melangsungkan acara dengan baik, namun juga memberikan hasil serta dampak yang konkret dan maksimal. Luhut menekankan kembali bahwa selain sukses dari sisi penyelenggaraan, perhelatan tersebut juga diharapkan memberikan warisan (legacy) dan concrete deliverables bagi Indonesia dan dunia global.

Dalam pelaksanaan WWF ke-10, akan dilaksanakan juga dua acara penting, yakni Pertemuan Kepala Negara Kerja Sama Hutan Tropis Indonesia-Brasil-Republik Demokratik Kongo (IBC), serta Peluncuran G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) termasuk sekretariatnya. Luhut menyatakan, Indonesia harus bisa mengajak Kongo meninjau industri di Indonesia, bukan hanya WWF saja. Kemudian untuk peluncuran G20 Bali GBFA termasuk sekretariat ini, Indonesia harus belajar dari bagaimana membangun Sekretariat AIS Forum mulai dari nol hingga sesukses sekarang. Dari hal itu, akan menunjukkan bahwa Indonesia dan khususnya Bali, memiliki budaya serta lingkungan yang bersih dan aman.

Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia mengundang 44 kepala negara/pemerintahan untuk menghadiri WWF 2024 di Bali. Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali mengatakan Indonesia juga mengundang empat pimpinan organisasi internasional dan 168 menteri. Forum ini diharapkan dihadiri oleh 50.000 peserta dari berbagai negara.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti menjelaskan, ada tiga kriteria utama yang menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia untuk mengundang sejumlah negara hadir dalam penyelenggaraan WWF ke-10. Pertama, yaitu negara yang memiliki kerja sama di bidang air dengan Indonesia. Kriteria ini disebutkan menjadi prioritas. Kedua, adalah negara-negara yang sering mengangkat isu air di forum internasional. Ketiga, yaitu negara-negara yang memiliki hubungan diplomasi strategis dengan Indonesia.

Sebagai tuan rumah Forum Air Dunia ke-10, Indonesia telah melakukan berbagai persiapan, di antaranya kick-off meeting sekaligus pertemuan konsultasi dengan para pemangku kepentingan pada Februari 2023, yang dihadiri 1.400 peserta dari 58 negara, dan pertemuan konsultasi kedua pada Oktober lalu. Indonesia juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan internasional tentang air untuk mempromosikan forum ini kepada masyarakat global.

Sejumlah kegiatan yang berskala internasional telah menjadi momentum untuk menunjukkan peran aktif Indonesia di kancah internasional, sekaligus sebagai implementasi wujud wajah politik luar negeri Indonesia, yakni memainkan peran penting kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia.

)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Lingkungan Hidup