spot_img
BerandaEkonomiDOB Dinilai Mampu Mengatasi Beragam Persoalan Di Tanah Papua

DOB Dinilai Mampu Mengatasi Beragam Persoalan Di Tanah Papua

DOB Dinilai Mampu Mengatasi Beragam Persoalan Di Tanah Papua

Oleh : Maria Suhiap

Penambahan DOB (Daerah Otonomi Baru) dinilai akan mengatasi berbagai persoalan di Papua. Pertama, wilayah dalam satu provinsi menyempit, dan sangat menguntungkan karena bisa memudahkan administrasi masyarakat. Kedua, akan ada tambahan dana APBD untuk pembangunan infrastruktur, sehingga bisa memudahkan mobilitas dan memakmurkan masyarakat di Bumi Cendrawasih.

Saat ini ada 4 DOB di Papua yakni Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Empat DOB baru mampu mempercepat pembangunan di Indonesia Timur, khususnya Papua.

Tanggal 11 November 2022, 3 provinsi baru telah berdiri di Papua. Para penjabat gubernur juga sudah dilantik, yakni Ribka Haluk sebagai penjabat Gubernur Papua Tengah, Apolo Sapanfo sebagai penjabat Gubernur di Papua Selatan, dan Nikolaus K sebagai penjabat di Provinsi Papua Pegunungan Tengah. Kemudian ada M. Musa’ad sebagai penjabat Gubernur Papua Barat Daya dan provinsi ini disahkan pada Desember 2022.

Tokoh pemuda Papua Roy Roberth Kalami menyatakan bahwa kehadiran DOB Kabupaten Malamoi dapat menjawab persoalan perbatasan antara Kabupaten Sorong sebagai kabupaten induk dengan beberapa kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Sorong.

Roy menambahkan, kehadiran Kabupaten Malamoi selain untuk menjawab keterisolasian masyarakat kita masih berada di daerah terpencil atau pedalaman dengan dibukanya akses infrastruktur jalan menuju kota.
Infrastruktur dibangun dengan gencar di Papua sejak ada otonomi khusus. Kantor imigrasi di perbatasan direnovasi agar layak, bersih, dan tidak lagi kumuh seperti dulu. Kehidupan di wilayah Papua juga makin makmur karena harga BBM turun drastis jadi hanya 10.000 rupiah per liter, dari yang sebelumnya mencapai 100.000, sejak ada kebijakan BBM 1 harga.
infrastruktur-infrastruktur baru akan dibangun di Papua demi kemajuan wilayah tersebut. Jika ada provinsi baru maka otomatis diadakan pembangunan. Pertama-tama tentu yang dibangun adalah jalan raya, terutama yang menuju ibu kota provinsi. Masyarakat bisa menikmati jalan beraspal yang mulus dan bisa dilewati dengan sepeda motor.
Jika makin banyak jalan beraspal di Papua maka karena mempermudah mobilitas masyarakat. Infrastruktur yang satu ini memang sangat dibutuhkan karena rakyat Papua selama ini kesulitan dalam bergerak karena kondisi geografis di Bumi Cendrawasih yang terlalu sulit jika dilewati dengan kendaraan bermotor. Namun jika ada jalan raya maka akan mempersingkat waktu tempuh dan menghemat bahan bakar.
Infrastruktur berupa jalan raya merupakan manfaat utama dari penambahan DOB dan fungsi lainnya adalah untuk menaikkan kondisi perekonomian warga. Kemudahan mobilitas adalah kunci karena untuk pengiriman barang-barang dagangan jadi lebih cepat. Selain itu, barang-barang itu dikirim via jalur darat, bukan udara yang biaya kirimnya sangat mahal.
Dunia bisnis di Papua juga akan makin cerah karena kemudahan dalam membeli maupun mengirim barang. Makin cepat perputaran dagangan maka makin bagus karena akan menggerakkan roda perekonomian di Bumi Cendrawasih. Selain itu, jika ongkos pengiriman lewat darat, maka harga barang juga bisa ditekan.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan bahwa pemerataan pembangunan menjadi faktor utama dibentuknya daerah pemekaran di ujung timur Indonesia.
Tito Karnavian menambahkan, Papua memiliki wilayah yang luas hampir 3 hingga 4 kali Pulau Jawa dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta. Luas wilayahnya menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam mempercepat pembangunan.
Pembangunan di Papua memang perlu ditingkatkan agar merata. Jadi, tak hanya kota besar seperti Jayapura atau Merauke yang mendapatkan infrastruktur bagus. Namun juga wilayah lain seperti Nabire, Yahukimo, dll. Pemerataan pembangunan sangat diperlukan agar masyarakatnya makin maju.
Pemerataan pembangunan sangat penting dan dengan dana APBN serta otsus, akan dibangun infrastruktur baru. Infrastruktur berupa jalan raya merupakan manfaat utama dari penambahan DOB dan fungsi lainnya adalah untuk menaikkan kondisi perekonomian warga.
Sementara itu, tokoh pemuda Papua Charles Kossay menyatakan bahwa penambahan DOB akan membawa dampak positif di Bumi Cendrawasih, yakni peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur. Dalam artian, penekanannya memang di infrastruktur, karena itu memang yang sangat dibutuhkan oleh Papua.
Logikanya, jika ada provinsi-provinsi baru di Papua maka akan dibangun jalan raya dan infrastruktur berupa gedung-gedung. Mulai dari Kantor Gubernur, Gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), Puskesmas, dan bangunan-bangunan lain. Semua dibangun dengan dana APBD yang memang diperuntukkan bagi masyarakat.
Bangunan yang berstatus fasilitas umum seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum sangat dibutuhkan oleh masyarakat Papua karena mereka butuh akses kesehatan yang lebih dekat. Jika ada yang kecelakaan atau sakit parah maka akan lebih cepat mendapatkan pertolongan. Selain itu, para ibu bisa melahirkan dengan selamat dan segera mendapat pertolongan dari bidan, karena jarak dari rumahnya ke Rumah Sakit lebih dekat.
Penambahan DOB dinilai mampu mengatasi beragam persoalan di Papua. Ketika ada DOB maka ada penambahan dana APBD, yang berguna untuk pembangunan di Bumi Cendrawasih. Pembangunan infrastruktur dilakukan dengan masif demi kelancaran mobilitas warga Papua.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali