Ciptakan Kedamaian di Papua, Aparat Keamanan Kuasai Markas KST di Maybrat
Oleh : Salmon Kadepa
Aparat keamanan berhasil menguasai markas Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua Komando Daerah Pertahanan (Kodap) IV / Sorong Raya pimpinan Manfred Fatem yang berada di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Maybrat. Dengan adanya pengambilalihan tempat persembunyian gerombolan separatis tersebut, merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh aparat keamanan untuk menciptakan kedamaian di Tanah Papua.
Komandan Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Dansatgas Yonif) 133 / Yudha Sakti, Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Andhika Ganessakti mengatakan bahwa markas KST itu telah berhasil dikuasai oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penguasaan tersebut bermula ketika Tim Satgas Yonif 133 / YS awalnya sedang melakukan patroli di dalam hutan sejak 21 Januari 2024 lalu.
Memang sejak hari Minggu, aparat keamanan menggencarkan patroli di wilayah hutan Maybrat, yang mana dalam patroli tersebut diterjunkan sebanyak 2 tim mobile Sakti yang dipimpin oleh Sersan Satu (Sertu) Dega Jandri Folanda dan juga Sersan Dua (Serda) Dimas Nuhali Pardosi.
Kemudian dari adanya patroli itu, aparat keamanan menemukan suatu tempat persembunyian dari gerombolan separatis yang selama ini banyak melakukan tindakan keji dan biadab mereka di Bumi Cenderawasih. Maka dari itu, sesegera mungkin Tim Satgas langsung berupaya untuk melakukan penguasaan dan pendudukan pada markas tersebut.
Dalam upaya penyergapan yang dilakukan, TNI tidak menemukan anggota KST sama sekali, maka dari itu, aparat keamanan langsung mengambil langkah selanjutnya dengan menghancurkan markas tersebut serta menyita sejumlah barang bukti yang sempat digunakan oleh gerombolan separatis itu dalam melancarkan aksi mereka.
Terlebih dahulu, aparat keamanan melakukan penangkapan kepada sebanyak dua orang warga yang diduga sampai saat ini masih aktif menjadi simpatisan KST Papua. kedua warga itu diamankan di Kampung Aisa, Distrik Aifat Timur Jauh, Maybrat pada hari yang sama, yakni Kamis, 25 Januari 2024 sebagaimana penguasaan masrkas KST.
Kedua orang warga yang berhasil diamankan itu ternyata memiliki peranan untuk mengantarkan sejumlah logistik kepada KST Papua. kini keduanya melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat keamanan.
Diketahui bahwa dalam operasi pendudukan markas KST di Maybrat tersebut, aparat keamanan berhasil mengamankan dan menyita barang bukti berupa satu helai bendera Bintang Kejora, kemudian enam butir amunisi dengan kaliber 5,56 mm, satu buah teleskop, satu buah solarcell, beberapa senter, dua lembar kartu KIS, tiga buah charger handphone, satu buah lensa kamera, satu buah handphone, beberapa busur beserta anak panahnya, makanan hingga beberapa jenis obat-obatan.
Sampai saat ini, pasukan aparat keamanan pun masih berada di dalam hutan itu untuk melakukan eksfiltrasi sehingga lebih memastikan akan keamanan masyarakat sekitar dari adanya ancaman atau potensi serangan yang bisa saja dilakukan oleh pihak KST Papua pimpinan Manfred Fatem.
Aksi yang dilakukan secara senyap dari para pasukan elite aparat keamanan RI tersebut tentunya patut diapresiasi dengan sangat tinggi, pasalnya mereka terbukti berhasil menguasai markas dari KST yang selama ini sangat membahayakan masyarakat orang asli Papua (OAP) di sekitar Maybrat.
Dengan adanya keberhasilan akan penguasaan dan pendudukan markas KST Papua, semakin melengkapi prestasi yang selama ini terus diukit oleh Satuan Tugas Batalyon Infanteri 133 / Yudha Sakti. Maka dari itu, seluruh personel aparat keamanan dari Satgas tersebut menjadi semakin ternama di Indonesia.
Sebagai informasi, bahwa Yonif 133 / YS sendiri merupakan satuan yang memang berada di bawah komando dari Komando Resort Militer (Korem) 032 / Wirabraja. Mereka merupakan satu dari lima Batalyon Infanteri yang berada di Kodam I Bukit Barisan, yang mana merupakan satuan tempur infanteri elite.
Saat ini, Yonif 133 / YS sendiri dipimpin oleh Perwira Menengah (Pamen) dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol). Sejarah pun mencatatkan bahwa mereka pernah terjun di dalam beberapa kali penugasan penting di Tanah Air, salah satunya yakni pada tahun 2004 silam, tatkala mereka terjun ke dalam operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Karena sukses dalam melakukan misinya di Aceh, kemudian membuat pasukan elite aparat keamanan itu kembali dipercaya sebagai salah satu satuan dalam Operasi PAM di Maluku pada tahun 2010. Prestasi yang mereka miliki juga tercatat secara tingkat nasional bahkan hingga internasional.
Batalyon Infanteri 133 / Yudha Sakti itu dikenal pula karena memiliki Tim Dragonboat yang kuat dan juga disegani bahkan pada level mancanegara. Tidak jarang pula Tim Dragonboat bertanding hingga di kancah nasional sampai internasional untuk membela kesatuan Indonesia.
Berkomitmen kuat untuk terus menciptakan kedamaian di Tanah Papua, pasukan elite aparat keamanan RI berhasil menguasai markas persembunyian dari KST Papua pimpinan Manfred Fatam yang terletak di dalam hutan belantara di Maybrat. Bukan hanya itu, namun aparat keamanan pun melakukan penangkapan pada dua oknum warga sebagai simpatisan aktif gerombolan separatis dan juga melakukan penyitaan pada sejumlah barang bukti di markas itu.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Bandung