spot_img
BerandaEkonomiCegah Kemacetan Setelah Libur Lebaran, Masyarakat Diimbau Gunakan Transjakarta

Cegah Kemacetan Setelah Libur Lebaran, Masyarakat Diimbau Gunakan Transjakarta

Cegah Kemacetan Setelah Libur Lebaran, Masyarakat Diimbau Gunakan Transjakarta

Oleh : Maya Naura Lingga

Guna bisa mencegah terjadinya kemacetan termasuk setelah libur pada hari Raya Lebaran 2023 ini, maka masyarakat memang hendaknya terus menggunakan transportasi umum ketika hendak bepergian daripada harus terus mengutamakan penggunaan kendaraan pribadi.

Masyarakat di DKI Jakarta sendiri hendaknya memilih armada Transjakarta sebagai sarana transportasi mereka, karena kemacetan merupakan salah satu masalah utama di Ibu Kota selama ini.

Penumpang bus Transjakarta menilai bahwa penggunaan transportasi umum tersebut memang ternyata cukup efektif untuk bisa mencegah atau mengurangi angka kemacetan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta. Diketahui bahwa meski memang penumpang yang menaiki armada Transjakarta tidak bisa dikatakan sedikit, namun upaya armada tersebut untuk benar-benar bisa menguraikan kemacetan di Ibu Kota patut diapresiasi.

Bagaimana tidak, pasalnya upaya dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sendiri dalam menguraikan dan menekan angka kemacetan di Ibu Kota terus dilakukan, salah satunya adalah dengan pengaturan jadwal interval kedatangan bus dengan cepat dan tepat dalam menjemput seluruh penumpang, sehingga kemacetan tidak terjadi meski memang jumlah penumpangnya cukup banyak.
Sejauh ini, memang sudah banyak diakui oleh masyarakat sendiri bahwa menggunakan armada transportasi publik merupakan sebuah opsi yang lebih baik untuk bisa mengurangi adanya kemacetan. Khususnya, memang persoalan tersebut selama ini terus terjadi dan harus segera bisa dicarikan solusi konkretnya di Ibu Kota DKI Jakarta.
Maka dari itu, salah satu solusi konkret untuk bisa menguraikan kemacetan yang terjadi adalah dengan mengimbau seluruh masyarakat agar bisa mengutamakan penggunaan transportasi umum ketika hendak bepergian atau melakukan mobilitas, terlebih dengan memanfaatkan Bus Transjakarta.
Para penumpang dari Transjakarta sendiri selama ini terus memberikan apresiasi yang sangat tinggi pada bagaimana armada tersebut beroperasi, terutama dalam menyediakan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Tidak bisa dipungkiri, bahwa PT Transportasi Jakarta sendiri terus berbenah dan terus meningkatkan kualitas pelayanan mereka, termasuk juga pada pemberian fasilitas yang mencukupi sehingga pengalaman dari penumpang tatkala menjajaki atau menaiki armada tersebut dalam bepergian bisa menjadi baik.
Sehingga, dengan seluruh pelayanan serta pemberian fasilitas yang sangat mumpuni tersebut, sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi dari masyarakat untuk jauh lebih memilih menggunakan moda transportasi pribadi ketimbang memanfaatkan transportasi publik seperti Transjakarta.
Terlebih, memang sejauh ini penggunaan Bus Transjakarta sendiri sudah diakui oleh banyak pihak mampu menjadi solusi atas kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta akibat banyaknya masyarakat yang selama ini masih terus menggunakan kendaraan pribadi mereka.
Keamanan dan kenyamanan dari para penumpang pun juga terus diutamakan dan dijamin, dengan menciptakan situasi yang nyaman di dalam armada bus, salah satunya adalah kesediaan AC untuk mendinginkan suhu di dalam armada.
Sementara itu, dalam upaya untuk bisa mengantisipasi adanya kemacetan yang memang selama ini kerap terjadi di beberapa titik di DKI Jakarta, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta pada tahun 2023 ini akan menambah sebanyak 120 busa listrik untuk digunakan sebagai armada Transjakarta.
Terkait dengan upaya untuk bisa terus mengantisipasi kemacetan, utamanya adalah selama Hari Libur Lebaran hingga setelah perayaan Lebaran 2023, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menegaskan bahwa upaya penambahan armada dengan menggunakan bus listrik memang terus diintegrasikan, termasuk juga upaya untuk terus melakukan penambahan kualitas dalam pelayanan angkutan umum.
Pada tahun 2023 ini saja, dirinya menambahkan bahwa DKI Jakarta sudah menganggarkan sekitar kurang lebih sebanyak 120 bus listrik tambahan, yang mana hal tersebut meningkat dari tahun sebelumnya dengan target 100 bus.
Menurut Syafrin dengan adanya tambahan 120 bus listrik ini, total akhir tahun pihaknya berharap akan ada operasional sekitar 220 bus listrik yang menjadi armada Transjakarta. Tentu selain integrasi untuk angkot menjadi mikrotrans.
Dirinya menuturkan bahwa sejauh ini terjadi peningkatan grafik kemacetan di beberapa titik di DKI Jakarta, seperti di Utara. Maka dari itu, untuk bisa mengantisipasinya, diberlakukan penambahan armada bus. Pasalnya, memang terdapat pekerjaan pembangunan harbour road toll II dan ada pula manajemen rekayasa lalu lintas untuk jalan RE Martadinata yang tadinya 4 jalur 2 arah menjadi 2 jalur 1 arah.
Dengan menyempitnya jalur tersebut, tentu terjadi kepadatan pada kendaraan karena memang cukup panjang, yakni dari kawasan JIS ke arah barat dikooptasi menjadi 2 lajur. Maka dari itu, ada beberapa ruas jalan dan lebar jalur yang menjadi tidak optimal.
Penggunaan transportasi umum seperti bus Transjakarta memang harusnya bisa dilakukan oleh masyarakat di Ibukota DKI Jakarta, khususnya ketika hendak bepergian. Maka dari itu, mereka hendaknya terus menggencarkan penggunaan armada Transjakarta daripada memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi guna bisa mencegah terjadinya kemacetan yang merupakan salah satu momok utama dan permasalahan di Jakarta selama ini.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara