Oleh: Ananta Hagabean, SE., MBA., CFP., CRP (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas YARSI)
Latar belakang dan tujuan berinvestasi
Banyak orang berusaha untuk meningkatkan pendapatan mereka dari berbagai sumber yang memungkinkan, untuk tujuan ini, salah satu yang menarik dilakukan adalah dengan melakukan investasi.
Investasi dianggap sebagai kegiatan luar biasa yang menarik setiap orang untuk melakukannya yang tidak dibatasi oleh latar belakang keluarga, profesi, pendidikan, dan kedudukan status ekonomi.
Menurut DBS Indonesia, Berinvestasi secara rutin merupakan salah satu cara mempersiapkan masa depan yang efektif. Fungsi investasi lebih dari sekedar menabung, karena dari kegiatan tersebut, seseorang dapat memperoleh keuntungan secara pasif. Peningkatan aset yang terjadi secara terus-menerus akan membantu mempersiapkan finansial di masa depan.
Namun, lingkungan pasar keuangan telah banyak mengalami perubahan. Ini menjadi pekerjaan yang lebih menantang untuk melakukan kegiatan investasi, karena banyaknya produk dan alat investasi disamping persyaratan dan peraturan investasi.
Selanjutnya, kebutuhan untuk membandingkan beragam instrumen investasi, menentukan jumlah investasi, kapan dan di mana harus berinvestasi, serta dimana dan darimana seseorang dapat memperoleh pendanaan, semua hal tersebut mengarah pada kompleksitas yang lebih besar atas keputusan investasi yang kita lakukan.
Laporan atas transaksi keuangan yang mencurigakan
Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), 2024 bahwa laporan atas transaksi keuangan yang mencurigakan (LTKM) semakin meningkat. Investasi bodong merupakan salah satu bagian dari transaksi yang mencurigakan tesebut disebabkan transaksi yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan kaidah dasar investasi.
Pada tahun 2022 jumlah transaksi mencurigakan dari perusahaan efek sebesar 719 transaksi, hal ini mengalami kenaikan yang sangat drastis lebih dari 2x lipat pada tahun 2024 yaitu sebesar 1.549 transaksi. Selain itu, transaksi yang mencurigakan pada industri manajer investasi mengalami kenaikan yang paling signifikan diantara jenis industri yang lain, mengalami kenaikan 812% dari tahun 2022 sebesar 58 transaksi menjadi 529 transaksi pada juni 2024.
Dua kelompok industri ini yaitu perusahaan efek dan manajer investasi merupakan industri yang sangat erat kaitannya dengan investasi, sehingga kenaikan pada industri ini menunjukkan bahwa investasi bodong di Indonesia berada pada fase yang cukup serius dan sangat memprihatinkan akibat kenaikan yang signifikan dari dua industri ini.
Ditambah lagi, berdasarkan data distribusi penerimaan LTKM per tindak pidana asal pada tahun 2024 kebanyakan digunakan pada tindak pidana perjudian, yaitu sebesar 31.3%, yang kemudian disusul dengan pidana penipuan 25,2%. Hal ini menimbulkan lingkaran maksiat yang sangat luar biasa dampaknya, bermula dari investasi bodong dan didistribuskan ke kegiatan tindak pidana perjudian dan juga penipuan.
Apa itu Investasi Bodong?
Dengan semakin maraknya kegiatan investasi maka semakin banyak pula jenis-jenis investasi yang dapat merugikan bagi orang yang berinvestasi. Hal ini dapat terjadi karena rendahnya pemahaman masyarakat tentang kegiatan investasi yang dilakukannya. Investasi yang dapat merugikan tersebut biasanya disebut dengan investasi illegal investasi bodong.
Dari tahun ke tahun jumlah korban investasi bodong semakin bertambah dan mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Semakin bertambahnya jumlah korban ini mengakibatkan nila kerugian yang semakin bertambah. Berdasarkan data dari OJK, Pada tahun 2014 jumlah kerugian akibat investasi bodong ini berkisar Rp. 240 Milliar, dan mengalami kenaikan signifikan di tahun 2016 menjadi Rp. 5.4 Triliun.
Lonjakan kenaikan kerugian terjadi pada tahun 2022, mengalami kenaikan lebih dari 500x lipat dari tahun 2014 dengan total kerugian sebesar Rp. 120,79 Triliun.
Kerugian Akibat Investasi Bodong tersebut setara dengan peruntukan bangun 12.600 Sekolah hingga 1.260 km jalan tol di Indonesia. Kondisi ini harus benar-benar diperhatikan secara serius khususnya pemangku kebijakan.
Selain itu, semua pihak harus tetap waspada, khususnya generasi Z yang sangat rentan dengan dengan ajakan dan dorongan serta kemajuan teknologi yang sangat cepat membuat hal yang terkadang illegal menjadi terlihat legal.
Ciri-ciri investasi bodong
Animo masyarakat yang tinggi terhadap investasi ternyata dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan kejahatan. Jika tak berhati-hati, investor bisa terjerumus ke dalam investasi bodong. Investasi bodong adalah investasi yang dilakukan pada bisnis yang tidak ada atau palsu, sehingga uang yang ditanamkan investor akan hilang begitu saja.
Menurut HSBC Indonesia, terdapat 5 ciri-ciri investasi bodong yang umumnya ada ditengah-tengah masyarakat dan perlu dikenali dan juga dihindari, yaitu:
Keuntungan yang tidak masuk akal
Sebelum melakukan kegiatan investasi, biasanya manajer investasi akan menyampaikan prediksi imbal hasil (return) dari investasi yang dilakukan, misalnya, jika berinvestasi sebesar Rp10 juta return yang dijanjikan sekitar 15% per tahun.
Berarti dalam setahun akan mendapatkan total Rp11,5 juta. Dalam investasi bodong biasanya menjanjikan return yang lebih besar dari biasanya biasanya 30% atau bahkan 200%, return dibuat cukup tinggi agar supaya investor tertarik untuk berpartisipasi dalam instrument investasi tersebut.
Tidak memiliki izin yang jelas
Setiap kegiatan di sektor keuangan, termasuk investasi, harus memiliki izin yang jelas dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Investasi bodong biasanya tidak memiliki izin ini karena investasi tersebut tidak mampu membuktikan keabsahan investasi pada OJK. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi perlu untuk selalu melakukan check and recheck terkait legalitas ini.
Tidak memiliki prospektus yang jelas dan lengkap
Prospektus merupakan dokumen yang memuat informasi lengkap tentang produk investasi yang ditawarkan, seperti informasi tujuan investasi, kebijakan, batasan, manfaat, hingga risiko investasi yang akan Anda lakukan di dalamnya, termasuk informasi penting seperti siapa manajer investasi dan bagaimana track record-nya. Investasi yang baik biasanya memiliki prospektus yang jelas dan mudah difahami baik untuk pemula atau juga untuk investor besar.
Sistem pencairan dana tidak clear
Investasi bodong biasanya tidak memiliki sistem pencairan dana yang mudah dan jelas. Sistem pencairan dananya tidak jelas ini menjadi indikasi kuat bahwa investasi tersebut adalah jenis investasi bodong dan sebaiknya untuk berhati-hati dan tidak melakukan investasi pada produk investasi tersebut.
Manajer investasi tidak tersertifikasi
Produk investasi yang aman biasanya memiliki manajer investasi yang telah tersertifikasi dan memiliki izin resmi dari OJK. Investasi bodong kebanyakan tidak memiliki manajer investasi dengan sertifikasi dan kebanyakan hanya mengaku sudah punya sertifikasi namun tidak bisa dibuktikan.
Jenis-Jenis Investasi Bodong Yang Marak di Indonesia
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong pertumbuhan investasi yang semakin pesat pula. Hal ini tak luput juga memunculkan jenis-jenis investasi bodong. Keanekaragaman invetasi bodong ini menyebabkan para investor kebingungan dan bahkan mengalami kesulitan terkait dengan jenis investasi yang legal dan tidak legal. Berikut di bawah ini beberapa jenis investasi bodong yang beredar ditengah-tengah masyarakat di Indonesia berdasarkan artikel DJKN Kementerian Keuangan Republik Indonesia tahun 2022.
Investasi Online/Robot Trading
Modus kejahatan juga mulai mengikuti perkembangan zaman seiring perkembangan teknologi. Investasi bodong yang dilakukan secara online adalah contohnya dimana jenis penipuan sangat sering terjadi di internet. Para pelaku biasanya menggunakan iklan di media sosial untuk mencari atau menarik korban dengan iklan yang mengandung kata-kata ajakan untuk berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat dan diarahkan untuk masuk dan menyetor uang ke laman website palsu.
Website tersebut akan hilang dan tidak dapat diakses setelah semuanya selesai serta pelaku dan uang yang dikirim korban juga akan hilang.
Koperasi Bodong
koperasi simpan pinjam telah sering digunakan untuk menutupi investasi bodoh baru-baru ini. Dalam kasus ini, para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan diberikan bunga besar setiap bulan, sementara anggota yang sudah bergabung akan diminta untuk mendorong orang lain untuk menyimpan uangnya di koperasi, kemudian mereka akan mendapatkan bonus. Hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis Multi-Level Marketing (MLM).
Arisan Bodong
Modus penipuan ini mirip dengan arisan biasa, di mana kelompok orang melakukan arisan dan mengumpulkan sejumlah uang dari anggotanya. Pelaku menggunakan media sosial untuk menawarkan arisan kepada calon korban.
Di sini, para korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang dan dijanjikan akan mendapatkan keuntungan besar setiap kali mereka menang. Namun, ini tidak akan terjadi karena pelaku akan menghilang dan uang yang telah mereka transfer tidak akan kembali lagi.
Tips Investasi yang aman bagi generasi Z
Pahami tujuan investasi
Dalam memulai investasi sebaiknya tujuan ditetapkan diawal. Banyak hal yang bisa jadi tujuan termasuk diantaranya adalah untuk mendapatkan pendapatan pasif, biaya pendidikan, biaya rumah dan mobil, biaya kesehatan dan lain sebagainya. Hal ini akan menjadi pendorong kita dalam berinvestasi, sehingga kita akan lebih hati-hati dan lebih termotivasi dalam menjalankan kegiatan investasi tersebut.
Tentukan batas dan strategi investasi
Menetapkan batas menjadi hal yang cukup penting dalam berinvestasi. Hal ini akan menjadi pengingat dan pendorong agak kita tidak terlalu berlebihan dan juga tidak terlalu kendor ketika melakukan kegiatan investasi. Selanjutnya strategi invetasi juga penting, hal ini akan mendorong langkah-langkah konkrit yang dilakukan serta instumen investasi apa yang akan dipilih.
Kenali profil risiko (risk profile)
Terdapat 3 jenis profil risiko yang umum, yaitu tipe agresif (risk taker), type medium (risk moderate), dan type konservatif (risk averse). Tentunya ketiga jenis risiko ini tidak ada yang dominan.
Pemilihan jenis risiko ini akan mendorong stategi investasi yang akan kita lakukan dalam berinvestasi
Melek aspek legalitas dan regulator
Bagian ini cukup penting dilakukan, khususnya dalam memilih instumen investasi serta manajer investasi. Seorang investor harus memahami aspek legal ini sebelum melakukan kegiatan investasi.
Melek produk (literasi produk)
Pemahaman akan produk investasi menjadi bagian yang cukup penting dalam berinvetasi. Setiap jenis investasi memiliki karakteristik masing-masing serta memiliki tinggal imbal hasil (return) dan tangkat risiko (risk) masing-masing.
Seorang investor harus memiliki kemampuan dalam hal mengenal dan menganalisa produk-produk investasi, sehingga ketika terjun kedalam industri investasi kemungkinan terjerat investasi bodong dapat dihindarkan.
Kemajuan teknologi saat ini dapat diarahkan ke hal yang positif serta bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung kegiatan investasi yang lebih terstruktur dan terarah. Bagi generasi Z, diharapkan jangan memulai investasi karena hanya terbawa tren atau FOMO namun lebih fokus pada strategi investasi jangka panjang dengan konsisten.
HSBC Indonesia (2023). Kenali 5 Ciri-Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari. https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/pws-2.0-content/hsbc-advance/articles/ciri-investasi-bodong.html
laporan atas transaksi keuangan yang mencurigakan (LTKM) (2024). Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Republik Indonesia. https://www.ppatk.go.id/
Otoritas Jasa Keuangan,(2024). Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal tahun 2014-2022