spot_img
BerandaUncategorizedApresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Tumbangkan Petinggi KST Papua

Apresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Tumbangkan Petinggi KST Papua

Apresiasi Keberhasilan Aparat Keamanan Tumbangkan Petinggi KST Papua

Oleh : Veronica Lokbere

Apresiasi sangat tinggi patut diberikan kepada seluruh aparat keamanan di Indonesia. Pasalnya, mereka berhasil untuk menumbangkan para petinggi Kelompok Seperatis dan Teroris (KST) Papua demi terus menjaga keutuhan NKRI.

Capaian sangat luar biasa kembali dicatatkan oleh pasukan aparat keamanan Republik Indonesia (RI), pasukan gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) telah berhasil menumbangkan komandan batalion KST Papua, yakni Emepben Gwijangge.

Bahkan bisa dikatakan, dengan tumbangnya petinggi dari kelompok separatis tersebut, maka kini KST Papua mulai meradang. Seperti diketahui bahwa Emepben Gwijangge merupakan seseorang yang dipercaya untuk memimpin pertempuran. Emepben Gwijangge tewas setelah terlibat baku tembak dengan aparat keamanan beberapa hari lalu.

Sebagai informasi, Emepben Gwijangge merupakan saudara dari Wisurul Gwijangge yang juga salah satu komandan dari batalion KST Papua, yang lebih dulu ditumbangkan oleh aparat keamanan personel gabungan saat kontak senjata di Mugiman pada tanggal 15 April 2023 lalu.

Seperti diberitakan pada hari Senin, tanggal 8 Mei 2023 kemarin, disebutkan bahwa saat ini KST Papua sedang dilanda dengan kegamangan. Pasalnya satu persatu dari kelompok militan yang mereka miliki, tumbang di tangan para pasukan elite aparat keamanan dari TNI, Polri dan BIN.

Tidak hanya berhasil menumbangkan komandan batalion dari KST Papua saja, kerja keras yang terus dilakukan oleh aparat keamanan demi bisa mengembalikan kedamaian di Bumi Cenderawasih juga terus terlihat secara nyata, karena juga terjadi penangkapan terhadap donatur yang telah menyumbangkan suplai persenjataan serta beberapa jaringannya.
Saat ini kondisi dari para gerombolan KST Papua diketahui sedang dilanda kepanikan dan mereka sampai merekayasa kematian dari 2 (dua) orang komandan batalionnya. Hal tersebut dilakukan oleh mereka untuk bisa meredam kepanikan dari seluruh anggotanya yang hingga saat ini masih terus bersiaga di dalam hutan.
Tidak hanya sekedar menutupi atau merekayasa kematian dua petingginya saja, mereka menyebarkan berita bohong bahwa pasukan mereka adalah sebuah pasukan yang kuat, dengan terus menghembuskan isu bahwa terdapat sebanyak 36 anggota dari aparat keamanan yang telah berhasil mereka habisi sebagai akibat dari kematian 2 (dua) orang petinggi tersebut.
Kebohongan juga terus dilakukan dengan membuat narasi bahwa seolah pihak KST Papua telah berhasil mengambil seluruh perlengkapan persenjataan dari aparat keamanan personel gabungan itu.
Padahal, fakta di lapangan justru terjadi sebaliknya, bahwa aparat keamanan dari TNI, Polri dan BIN telah berhasil menumbangkan para petinggi mereka, menangkap para donatur mereka serta membongkar jaringan mereka. Termasuk aparat keamanan berhasil mengamankan beberapa kelompok yang diduga menjadi simpatisan KST serta berhasil mengamankan sebanyak 20 senjata api milik pasukan Egianus Kogoya.
Meski pasukan aparat keamanan telah berhasil menumbangkan para petinggi dari KST Papua, perjuangan untuk terus mengembalikan stabilitas dan kedamaian di Bumi Cenderawasih masih belum usai. Aparat gabungan dari TNI, Polri dan BIN masih terus bersiaga dan melakukan pengepungan di beberapa wilayah yang menjadi target operasi, khususnya di wilayah yang sangat rawan bagi terjadinya kontak senjata.
Penumpasan dari KST Papua sudah sepatutnya dilakukan secara total. Maka dari itu, TNI mesti bisa dilibatkan secara penuh melalui komando secara langsung yang diberikan oleh Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. Komando ini untuk semua unsur tersebut memang seharusnya layak dilakukan karena dengan adanya hal tersebut, maka upaya dan keterlibatan aparat keamanan dalam memberantas KST Papua bisa dilakukan lebih maksimal, termasuk juga tanpa menafikan bagaimana peran penting dari Polri melalui Brimob dan Detasemen Khusus (Densus) 88.
Jelas sekali bahwa keberadaan KST di Tanah Papua menjadi sebuah ancaman yang sangat nyata bagi keutuhan dan stabilitas nasional. Maka dari itu sudah sewajarnya dilakukan perlawanan yang benar-benar maksimal pula untuk bisa menghadapi para gerombolan teroris ini.
Dengan telah ditumbangkannya para petinggi KST Papua oleh aparat keamanan, maka perjuangan dan kerja nyata mereka jelas membawa dampak dan angin segar bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Bumi Cenderawasih sendiri. Untuk itu, apresiasi sangat tinggi patut diberikan atas bagaimana kerja keras tanpa henti yang terus dilakukan oleh aparat keamanan demi menjaga NKRI.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta