Aparat Keamanan Komitmen Jaga Keamanan di Puncak Jaya, Warga Diminta Beraktivitas Normal
Oleh: Devaryo Valarie
Situasi di Puncak Jaya, Papua Tengah, sempat memanas setelah tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas ditembak dan memancing aksi pembakaran enam unit mobil milik TNI-Polri. Namun, aparat keamanan kini memastikan kondisi terkini di Puncak Jaya sudah kondusif.
Mereka juga tetap berkomitmen menjaga keamanan di wilayah Papua khususunya Puncak Jaya, Papua Tengah. Untuk itu, warga tidak perlu khawatir untuk beraktivitas normal seperti biasanya.
Kerusuhan terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, setelah tiga orang anggota OPM dilaporkan meninggal dunia karena ditembak aparat keamanan pada 16 Juli 2024. Tiga orang yang meninggal akibat luka tembak itu adalah Sonda Wanimbo (33), Yotenus Wonda (41), dan Dominus Wonda (36).
Akibat kerusuhan itu, sebanyak empat orang mengalami luka-luka dan seorang warga meninggal dunia, yaitu Abdulah Jaelani (30) yang terluka akibat benda tajam. Empat orang yang luka itu termasuk Danyon 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawan yang terkena lemparan batu pada bagian kepala. Korban luka lainnya Arief (45) terkena panah di punggung, Safrudin (44) terkena lemparan batu pada bagian bibir atas sebelah kiri, dan Surati/ Bude Nina (53) terluka akibat benda tajam.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Puncak Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kuswara mengatakan bahwa tim gabungan dari Brimob Kepolisian Daerah Papua dan Satgas Damai Cartenz tiba di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, guna membantu memulihkan keamanan di wilayah tersebut. Secara keseluruhan situasi keamanan relatif kondusif dan anggota tetap bersiaga. Aparat keamanan juga gencar memberikan imbauan kepada warga setempat untuk menjaga situasi kondusif di Puncak Jaya.
Senada, Kapendam XVII Cendrawasih, Letnan Kolonel Inf Candra Kurniawan, mengatakan saat ini situasi telah kondusif dan aman. Masyarakat sekitar telah beraktivitas dengan normal dan kios-kios mulai buka. Ketiga pria yang tertembak disinyalir bagian dari OPM itu tidak lepas ditemukannya sepucuk pistol dan bintang kejora dari salah satu korban.
Insiden di Puncak Jaya, Papua Tengah itu berawal saat aparat mendeteksi adanya keberadaan salah satu OPM Teranus Enumbi bersama beberapa anggotanya memasuki pemukiman warga di kampung Karubate, Distrik Muara dengan membawa senjata api. Oleh karenanya, dengan respon cepat aparat keamanan Satgas Yonif RK 753/AVT melakukan penindakan terhadap gerombolan OPM tersebut. Saat akan ditangkap, OPM melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan berusaha menembak aparat TNI sehingga langsung dilumpuhkan. Teranus Enumbi berhasil melarikan diri.
OPM Teranus Enumbi ini dikenal kejam dan sadis karena sering menyerang, menembak dan membunuh masyarakat sipil maupun aparat keamanan. Teranus Enumbi sendiri telah masuk dalam DPO Kepolisian terkait tindak pidana penyerangan aparat keamanan pada tahun 2018.
Kodam XVII Cendrawasih merilis beberapa kasus yang melibatkan Teranus yaitu pada 19 Juni 2024 melakukan penyerangan dan menembak tukang ojek atas nama Husen (39), kemudian pada 31 Mei 2024 menyerang dan menembak warga sipil atas nama Prasetyo (33), lalu 30 Mei 2024 melakukan penyerangan dan menembak tukang ojek atas nama Jainul (44) dan terakhir pada 19 Maret 2024 melakukan penyerangan dan menembak serta membacok 2 aparat keamanan atas nama Sertu Ismunandar dan Serka Salim.
Letnan Kolonel Inf Candra Kurniawan menegaskan bahwa aparat TNI/Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya dari gangguan OPM.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Puncak Jaya. Dr. H. Tumiran, S.Sos,. M. AP mengatakan situasi Mulia, Puncak Jaya sudah kondusif. Pasca kericuhan sebagian warga sempat mengungsi ke Polres maupun Kodim, akan tetapi Kamis sore pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Kejadian yang terjadi di Puncak Jaya sudah dilaporkan ke Kemendagari maupun Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk, pada Rabu sore.
Tumiran pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di kota Mulia, maupun di luar kota Mulia untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Mari kita bersama-sama ciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Puncak Jaya.
Aparat keamanan khususnya di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah tidak akan tinggal diam membiarkan aksi OPM merajalela dengan membuat kerusuhan dan menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak. Upaya tersebut perlu mendapat dukungan dari warga sekitar agar situasi di Papua tetap kondusif. Seluruh warga harus bijaksana merespon informasi atau isu yang sedang berkembang di lingkungannya. Jangan sampai warga mudah terprovokasi OPM sehingga menyulut emosi untuk menimbulkan kegaduhan di kalangan publik.
OPM sangat pantas ditindak tegas dari Bumi Cenderawasih karena sudah sangat banyak menimbulkan kerugian bagi negara dan menghilangkan nyawa warga yang tidak berdosa. Meskipun situasi sempat tidak kondusif, masyarakat tidak perlu takut atau khawatir untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sebab, pemerintah dan aparat keamanan terus berkomitmen menjamin keamanan dan keselamatan warga khususnya di Tanah Papua.
)* Penulis merupakan mahasiswi asal Papua di Surabaya