AMANAH Lahirkan Desainer Muda Harumkan Nama Daerah ke Kancah Dunia
Oleh : Cut Mutia
Program Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) melahirkan desainer muda yang telah harumkan nama daerah mereka yakni Aceh di kancah dunia.
Melalui acara Muslim Fashion Fest (Muffest) 2024 para desainer yang berasal dari Aceh dengan bangganya memamerkan karya mereka. Hal ini juga tak terlepas dari bantuan dan dukungan dari program AMANAH yang telah memberikan fasilitas untuk memenuhi seluruh kebutuhan mereka.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Aceh adalah bukti nyata salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi kreatif dan fesyen.
Unsur-unsur budaya Aceh juga dipadu-padankan dengan sentuhan tren fesyen modern yang membuat karya tersebut sangat luar biasa.
Salah satu yang desainer yang membuat Sandiaga kagum yakni karya Malahayati koleksi desainer Khairatul, kemudian Bumo Aceh koleksi Amira Vanisa, dan Mukhlisin koleksi Ruja Meukeutop. Ketiga karya tersebut desainnya sangat out of the box.
Melalui AMANAH, anak muda Aceh memiliki modal awal untuk menjadi provinsi pusat fesyen Muslim nasional bahkan global. Pasalnya, desain yang menampilkan sentuhan tradisional dan modern ini dinilai dapat melestarikan warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya di kancah dunia.
Terlebih, Aceh sendiri nantinya akan menjadi salah satu penyelenggara PON XXI di tanggal 8-20 September 2024 mendatang. Dalam kesempatan emas ini diharapkan pelaku ekonomi kreatif memanfaatkan peluang dengan sebaik mungkin. Sehingga saat perhelatan PON XXI berlangsung Aceh dapat menunjukkan hasil karyanya terbaiknya.
Sandiaga Uno berharap ke depannya AMANAH bisa menjadi brand collective yang bisa mengangkat anak muda Aceh untuk meningkatkan dan menekuni bidang ekonomi kreatif, sehjngga dapat terafiliasi ke pasar nasional bahkan kancah dunia.
Cut Junischa Designer Aceh yang turut serta dalam Muffest 2024 menyampaikan perasaan senang dan bangganya karena berkesempatan dapat menampilkan karya desain dirinya. Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada AMANAH atas kesempatan tersebut.
Lebih lanjut, Cut menjelaskan karyanya yang berjudul Kemala Cahaya. Dirinya terinspirasi dari nama prajurit wanita pada saat masa Sultan Iskandar Muda. Pada masa tersebut, Aceh dahulunya tidak membeda-bedakan gender. Karyanya yang bertajuk Kemala Cahaya ini mengangkat kembali nilai-nilai emansipasi wanita.
Acara yang digelar di Istora Senayan Jakarta pada 8 hingga 11 Agustus 2024 itu menghadirkan kurang lebih 12 desainer muda yang dibawa oleh AMANAH secara khusus untuk menampilkan karyanya dan mengikuti peragaan busana di Muffest 2024.
Selain dirinya, ada juga beberapa desainer yang berasal dari Aceh yakni, Yayang Revia, Amira Vanisa, Asmayanti, Nabila Fatin Jannata, Najwa Anjani, Muchlisin, Khairul Fajri Yahya, Tasya Aureliya, Khairatul Masyhurah, Zikra Ulfa, dan Azzahra Fadhilah.
Koleksi busana para desainer dari Negeri Rencong tersebut diberikan tema bertajuk “The Reign of Sultan: The Great Story of Aceh”. Penamaan tema ini terinspirasi dari masa kejayaan Kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda yang menjadi salah satu era paling berpengaruh serta dihormati sepanjang sejarah.
Bahkan, karya desainer binaan AMANAH tersebut mendapatkan apresiasi tertinggi dari berbagai pihak festival tersebut. Tentunya pencapaian ini menjadi acuan untuk generasi muda agar terus berkarya dan mereka dapat mengikuti program AMANAH untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Memang benar, kekayaan budaya Aceh ini dapat memikat siapa saja yang melihatnya. Koleksi busana yang dipaparkan terlihat anggun dan cantik. Perjalanan waktu ditunjukkan melalui karyanya melalui tiga kata yakni Militer, Trade, Islamic Revolution.
Bukan hanya desainer saja, model binaan AMANAH Youth Top Models juga turut tampil diantaranya yakni Ibnu Nusyi, Syafira Mustaqilla, Deo Saad, dan Syarifah Raihan. Mereka bersyukur dan bangga lantaran bisa tampil di kancah nasional.
Syarifah Raihan anak muda berusia 21 tahun yang merupakan model binaan AMANAH menyatakan rasa syukurnya bisa ke Jakarta untuk tampil di acara besar tersebut. Pasalnya, selain menambah pengalaman, di acara ini nantinya ia bisa menjadi modal atau batu loncatan untuknya di dunia modeling.
Disamping itu, desainer lainnya yakni Muchlisin menyebut bahwa program AMANAH ini nantinya harus bisa lebih banyak menjaring potensi anak muda Aceh. Bukan hanya fashion saja, melainkan dibidang yang lain.
Seperti yang diketahui, MUFFEST+ 2024 Road to IN2MF merupakan perhelatan modest fashion terbesar di Indonesia yang digelar kesembilan kalinya oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersinergi dengan Bank Indonesia dan Gemalindo Kreasi Indonesia.
Acara ini juga menghadirkan pameran dagang, talkshow inspiratif, hingga pagelaran busana lebih dari 175 brand untuk memasarkan keunggulan produk modest fashion, dan gaya hidup halal Indonesia.
Adanya acara tersebut menunjukkan bahwa AMANAH menjadi jembatan bagi anak-anak muda Aceh untuk mengembangkan kreatifitasnya, baik di bidang ekonomi kreatif, fesyen maupun bidang-bidang lainnya yang berdampak positif serta mengharumkan nama Aceh hingga ke kancah dunia.
)* Penulis adalah mahasiswa Aceh tinggal di Jakarta