Publik Nilai Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 Paling Toleran
Oleh : Abimanyu Narendra
Publik menilai bahwa sosok Ganjar Pranowo sebagai figur Calon Presiden (Capres) pada tahun 2024 mendatang yang paling memiliki dan terus menunjukkan contoh konkret dari bagaimana melaksanakan toleransi dan nilai kebhinnekaan di Tanah Air.
Survei terbaru yang dilakukan oleh Populi Center telah memetakan bagaimana akseptabilitas yang dimiliki oleh 3 (tiga) bakal calon presiden (Bacapres) yang akan turut berkontestasi dalam gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2024 mendatang di mata publik. Ketiga Bacapres yang disurvei tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Pada survei akseptabilitas atau bagaimana penilaian karakter hingga sifat oleh masyarakat kepada ketiga nama Capres tersebut, ternyata bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo dianggap oleh publik menjadi sosok atau figur yang paling ramah kepada rakyat, kemudian dirinya juga dinilai menjadi sosok yang paling kekinian hingga paling memiliki dan menjunjung tinggi toleransi di Indonesia.
Diketahui data survei tersebut menunjukkan kalau masyarakat di Tanah Air menilai bahwa Ganjar memang menjadi tokoh Capres 2024 yang paling ramah karena dirinya memang sering sekali untuk terjun ke rakyat secara langsung dan menyapa masyarakatnya hingga membuat masyarakat pun menjadi dekat dengan dirinya bahkan tidak merasa memiliki gap yang terlalu jauh.
Terlihat bahwa pada indikator akseptabilitas di poin keramahan, terbukti bahwa Bcapres yang telah resmi diusung oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP tersebut memiliki nilai hingga sebanyak 48,3% (persen), yang mana menjadi angka tertinggi dan kemudian disusul oleh Anies Baswedan dengan angka 29,6% (persen) dan terakhir, Prabowo Subianto dengan hanya 14,1% (persen).
Sementara itu, untuk indikator akseptabilitas mengenai bagaimana figur para Bacapres itu dinilai oleh masyarakat apakah merupakan sosok yang kekinian dan mampu menjawab tantangan di jaman serba teknologi digital seperti sekarang ini, masyarakat juga memiliki harapan besar kepada Ganjar Pranowo dengan perolehan angka hingga mencapai 39,8% (persen).
Indikator akseptabilitas lain, yakni bagaimana masyarakat menilai sosok para Bacapres yang paling toleran atau paling mampu untuk menghargai adanya perbedaan, juga jatuh kepada pria yang identik dengan rambut putihnya tersebut, yakni ditunjukkan dengan angka survei hingga sebesar 38,4% (persen) disusul oleh Prabowo Subianto dengan angka 25,8% (persen) dan Anies Baswedan yang hanya 22,1% (persen) saja.
Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa salah satu indikator paling penting dari penilaian akan sikap atau sifat yang dimiliki oleh calon pemimpin Indonesia di masa mendatang adalah hendaknya masyarakat mampu melihat dan terus memilih pemimpin yang memang mempunyai nilai toleransi paling tinggi.
Hal tersebut dikarenakan sejatinya bangsa Indonesia sendiri merupakan sebuah bangsa yang memiliki tingkat kemajemukan sangat tinggi pula, sehingga dengan angka diversitas yang sangat tinggi tersebut, membuat wajibnya Presiden Tanah Air mendatang harus merupakan sosok yang mampu untuk terus memberikan contoh atau keteladanan perihal bertoleransi di Tanah Air.
Karena dengan adanya diversitas yang tinggi itu, bukan tidak mungkin masyarakat sendiri juga akan menjadi mudah untuk terpecah belah atau mengalami gesekan secara horizontal, terlebih ketika sudah membahas mengenai isu-isu sensitif seperti pembicaraan terkait dengan isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).
Justru jangan sampai dengan adanya kontestasi politik dan pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang, malah digunakan sebagai ajang untuk semakin memprovokasi dan menimbulkan polarisasi dengan banyaknya kampanye negatif menggunakan isu SARA di media sosial dan ruang digital.
Salah satu contoh konkret dari bagaimana sosok Ganjar Pranowo adalah merupakan figur yang sangat toleran tersebut ditunjukkan engan bagaimana aksinya tatkala menyapa sebanyak 32 biksu yang melakukan Thudong atau prosesi jalan kaki dari Thailand menuju ke Candi Borobudur di Magelang pada hari Selasa, tanggal 30 Mei 2023 lalu.
Pada waktu itu, Capres yang diusung oleh PDIP ini langsung menghampiri para biksu yang sedang melakukan istirahat di salah satu musholla Soto Kudus Tempuran, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Bahkan, bukan hanya sekedar disapa saja, namun para biksu dari Thailand tersebut disambut dan juga dijamu olehnya.
Dalam kegiatan tersebut, kemudian Ganjar menyatakan bahwa dengan kehadiran para biksu yang sedang melakukan Thudong ke Jawa Tengah (Jateng) itu juga disambut dengan sangat antusias oleh warga, yang mana merupakan sebuah cerminan atau refleksi nyata dari wujud kebhinnekaan bangsa Indonesia.
Memang terdapat beberapa indikator penting dari menilai sifat atau karakter dari calon pemimpin yang dianggap mampu dan paling ideal untuk bisa memimpin bangsa Indonesia ke depannya. Sebentar lagi, dengan adanya momentum Pemilu pada 2024, tentunya publik harus benar-benar melakukan pilihan mereka secara tepat, yakni salah satunya adalah bisa memilih pemimpin yang terus menjunjung nilai toleransi karena Indonesia sendiri memiliki tingkat diversitas yang tinggi. Dalam hal ini, sosok Ganjar Pranowo dinilai oleh masyarakat sebagai calon presiden yang paling toleran jika dibandingkan dengan nama lainnya.
)* Penulis adalah kontributor Jendela Baca Institute