spot_img
BerandaUMKMBegini Cara Petani milenial dongkrak ekonomi sektor pertanian dengan...

Begini Cara Petani milenial dongkrak ekonomi sektor pertanian dengan inovasi teknologi


Jumat, 18 Maret 2022 pukul 09.00 – 11.00 WIB oleh Bakti Kominfo dan DPR RI mengajadakan Creativetalks Pojok Literasi dengan tema Petani milenial dongkrak ekonomi sektor pertanian dengan inovasi teknologi . Acara webinar ini diisi oleh beberapa narasumber dan pemateri. Acara ini diawali dengan sambutan oleh Bapak Usman Kansong, S.Sos, M.Si selaku Dirjen informasi dan komunikasi publik kementrian KOMINFO yang diwakilakan oleh Ibu Septriana Tangkary, SE,MM selaku Direktur informasi dan komunikasi perekonomian dan maritim kementrian KOMINFO. Dalam pemaparan materi yang disampaikan target dari SDGs Indonesia yaitu
• Pada tahun 2030 menggandakan produktivitas pertanian dan pendapatan produsen makanan skala kecil
• Pada tahun 2030 menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutdan dan menerapkan praktek pertanian tangguh
• Pada tahun 2020, mengelola keragaman genetik benih, tanaman budidaya dan hewan ternak dan peliharaan dan spesies liar terkait
• Mengadopsi langkah langkah untuk menjamin berfungsinya pasar komoditas pangan serta turunanya dengan tepat.
Adapun kondisi pertanian saat ini adalah hanya 8% petani berusia 20 – 39 tahun sementara 91% petani berusia diatas 40 tahun sehingga akan memberikan dampak besar bagi perkembangan disektor pertanian Indonesia. Maka dari itu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengingkatkan kualitas pertanian adalah meresmikan kampus PEPI untuk mempercepat pembangunan SDM yang terlatih, terampil dalam industri.
Dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Bapak Alimin Abdullah selaku Komisi 1 DPR RI, dalam pemaran materi yang disampaikan beliau sangat berharap keseriusan pemerintah dalam menanggapi permasalahan disektor pertanian karena negara kita mampu menghidupi dan menjadi sumber daya alam yang dapat meningkatkan perekonomian namun dengan adanya sikap kurang bijaksana yang dilakukan oleh pemerintah maka antusias masyarakat di sektor pertanian menurun.
Setelah itu dilanjutkan oleh pemateri kedua Ibu Khaerun Nissa, M.Si diawali dengan menyampaikan materi terkait permasalahan dalam sektor pertanian yaitu
• Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman
• Cuaca di Indonesia yang sudah mulai sulit diprediksi
• Minimalnya minat masyarakat untuk menjadi petani
• Kurangnya pemanfaatan teknologi dan informasi di sektor pertanian
Sehingga dalam menanggapi permasalahan yang terjadi dapat melibatkan pengetahuan teknologi dalam pengolahanya seperti perawatan lahan ataupun pangan tumbuhan dan juga sistem penjualan melalui ecommers dapat berjalan lebih efektif dan efisiensi penjualan product.
Berdasarkan pemaparan materi tersebut maka dapat disimpulkan menurut Bapak Alimin Abdullah bahwa penyelesaian masalah pertanian harus dilakukan oleh seluruh pihak yang berwajib tidak hanya mengandalkan petani saja dalam artinya pemerintah tidak hanya mendengar keluhan tetapi mendengarkan dan melakukan tindakan untuk membantu petani menyelesaikan masalah agar tidak terkesan janji manis dan membuat masyarakat tidak lagi percaya dengan pemerintah. Sementara kesimpulan oleh Ibu Khaerun Nissa diperlukan kolaborasi antara teknologi infomasi dan pertanian agar semua bisa terselesaikan dengan baik.