spot_img
BerandaUncategorizedPertemuan BIMP-EAGA Tekankan Pentingnya Pembangunan Ekonomi Sub-Kawasan

Pertemuan BIMP-EAGA Tekankan Pentingnya Pembangunan Ekonomi Sub-Kawasan

Pertemuan BIMP-EAGA Tekankan Pentingnya Pembangunan Ekonomi Sub-Kawasan

Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023).

Pertemuan BIMP-EAGA merupakan pertemuan ketiga Presiden RI yang dilakukan pada hari ini dimana sebelumnya telah terlaksana pertemuan KTT ASEAN Retreat dan pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai pentingnya memastikan bahwa para Pemimpin Negara akan menerima laporan yang konsisten serta merefleksikan kinerja BIMP-EAGA dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di sub-kawasan.

Pertemuan tersebut juga mendiskusikan beberapa konsep dokumen yang akan dilaporkan kepada Kepala Negara yaitu BIMP-EAGA Minister’s Report to Leaders. Laporan ini memuat capaian kerja sama dalam lima pilar prioritas, yaitu food basket, connectivity, tourism, environment, dan socio-cultural education pillar.

Pemimpin BIMP-EAGA PM Malaysia Anwar Ibrahim juga mengesahkan Joint Leaders’ Statement atau Pernyataan Bersama yang berisikan arahan Kepala Negara untuk mencapai BIMP-EAGA Vision 2025.

Dalam pernyataan bersama, BIMP-EAGA mendorong penguatan kolaborasi BIMP-EAGA dengan negara-negara mitra seperti Korea Selatan, Jepang, dan Australia, serta dengan ADB yang selama ini telah menjadi /strategic partner dalam mendukung kegiatan BIMP-EAGA.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, BIMP-EAGA memiliki peran penting dalam menginisiasi pertumbuhan ekonomi kawasan.

”BIMP-EAGA sebagai building block ASEAN berperan penting dalam mencapai agenda integrasi regional. Mekanisme kerjasama dengan pendekatan proyek dapat dijadikan studi kasus inisiatif-inisiatif ASEAN,” ujar Edi Prio Pambudi.