Pembangunan Papua Melibatkan Masyarakat Lokal
Oleh : Moses Waker
Pembangunan di Papua terus dilanjutkan agar ada pemerataan di Indonesia barat maupun timur. Dalam membangun Papua, masyarakat lokal selalu dilibatkan. Mereka diizinkan membangun daerahnya sendiri dan berkontribusi, agar Papua lekas maju.
Aturan ini tertera dalam UU Otsus dan disetujui oleh seluruh warga di Bumi Cendrawasih.
Pemerintah sedang gencar membangun Papua dan banyak proyek prestisius yang dimulai sejak tahun 2019.
Pembangunan jembatan, jalanan, dan infrastruktur lain akan membawa kesejahteraan bagi seluruh warga Papua. Mereka bisa menikmati fasilitas tersebut dan bisnisnya dilancarkan, berkat dukungan dari infrastruktur yang memadai.
Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa kehadiran provinsi baru di Papua sebagai sebuah strategi dorongan kuat, yang bisa menggerakkan pembangunan kesejahteraan masyarakat asli Papua. Salah satunya, melalui inovasi-inovasi baru. Harus ada cara baru yang bersifat terobosan. Jangan berjalan biasa-biasa saja dalam mengelola pembangunan Papua.
Wapres melanjutkan, harus ada yang merumuskan komoditas unggulan yang spesifik dari setiap kabupaten di Papua Selatan dan provinsi lain. Desain konektivitas wilayah yang terpadu.
Utamakan peran serta masyarakat asli Papua.
Dalam artian, wapres ingin agar masyarakat asli Papua berperan dalam pembangunan di Bumi Cendrawasih. Mereka didorong untuk terlibat dalam kemajuan di Papua agar bersama-sama dengan pemerintah membuat Papua makin modern. Warga lokal wajib dilibatkan karena lebih memahami bagaimana cara memajukan wilayahnya sendiri.
Masyarakat Papua dilibatkan dalam pembangunan daerahnya karena merekalah tuan rumahnya. Jangan sampai program yang dibuat oleh pemerintah seperti Otonomi Khusus (Otsus) dan program-program lainnya tidak berhasil karena tidak mendapat dukungan dari warga Papua. Mereka mendukung otsus dan program lain karena sadar bahwa ini bagus untuk kemajuan masyarakat di Bumi Cendrawasih.
Kemudian, warga lokal Papua dilibatkan dalam pembangunannya sendiri karena itu adalah sebuah keharusan. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri. Mereka wajib ikut membangun daerahnya, dengan bantuan dana APBD dari pemerintah.
Untuk terlibat dalam pembangunan Papua, dalam UU Otsus disebutkan bahwa pemimpin di Papua harus Orang Asli Papua (OAP). Oleh karena itu gubernur, wakil gubernur, wali kota, bupati, dan wakilnya adalah orang Papua. Dengan cara ini maka mereka lebih terlibat dalam pembangunan di Bumi Cendrawasih.
Pemilihan pemimpin yang OAP bukan rasis atau pilih-pilih. Namun ada beberapa alasan. Pertama, jika pemimpinnya orang Papua akan lebih mudah mendekati rakyatnya karena bahasa daerahnya sama. Faktor bahasa penting karena ada sebagian warga yang tak terlalu fasih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
Kedua, pemimpin yang orang Papua memiliki pemahaman tinggi, bagaimana cara membangun daerahnya sendiri. Ia sehari-hari sudah melihat apa saja fasilitas atau infrastruktur yang kurang di wilayahnya. Dengan begitu ia memprioritaskan pembangunan fasilitas tersebut, yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
Fasilitas yang terus dibangun di Papua adalah aliran listrik dan seluruh wilayah di Bumi Cendrawasih akan memilikinya berkat proyek elektrifikasi. Kesejahteraan warga Papua juga akan meningkat berkat proyek elektrifikasi. Jika seluruh wilayah di sana sudah dialiri listrik, maka rakyat bisa membuka toko hingga malam hari dan membuka bisnis lain yang tentu membutuhkan listrik. Tidak ada lagi wilayah yang tanpa listrik di Indonesia, bukan lagi seperti di negeri antah berantah.
Pembangunan di wilayah Papua seperti proyek gedung, jembatan, bandara juga membutuhkan banyak karyawan agar lekas selesai. Hal ini menjadi kesempatan bagus bagi para pekerja asli Papua untuk bekerja di sana. Jika gedung perkantoran itu sudah jadi, maka mereka juga bisa jadi karyawan, asalkan memenuhi syarat usia dan minimal pendidikan.
Sementara itu, Otis Rio dari Masyarakat Peduli Papua juga menyatakan bahwa rakyat Papua bangga jadi bagian dari Indonesia, karena berkat Presiden Jokowi ada banyak pembangunan di sana. Presiden sangat peduli pada Bumi Cendrawasih. Bahkan dari era Presiden Soekarno sampai sekarang, hanya Jokowi sebagai Presiden yang paling sering mengunjungi Papua.
Otis juga mengapresiasi UU Otsus karena memberi kesempatan bagi OAP untuk menjadi pemimpin di Papua. Dengan jadi gubernur atau walikota maka mereka bisa melaksanakan tugas dari pemerintah untuk terus memajukan seluruh wilayah di Bumi Cendrawasih.
Pembangunan yang diprakarasi Presiden Jokowi sangat membantu, karena progam untuk memodernkan Papua tak hanya dengan membuat infrastruktur. Namun juga ada beasiswa otonomi khusus yang memajukan anak-anak Papua, agar mereka bisa mengenyam pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi.
Pembangunan Papua tak hanya dikerjakan oleh pekerja dari luar pulau, namun juga melibatkan masyarakat lokal. Banyaknya proyek pembangunan dikerjakan oleh orang-orang asli Papua. Kemudian, para pemimpin di Bumi Cendrawasih juga warga asli Papua, agar lebih mengerti apa saja yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Papua dibangun oleh rakyatnya dengan penuh semangat agar lebih maju.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Makassar