Apresiasi Progres Pembangunan Infrastruktur untuk ASEAN Summit 2023
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis
Seluruh masyarakat patut untuk memberikan apresiasi setinggi mungkin pada bagaimana progres pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah RI dalam mempersiapkan segala kelancaran dan kenyamanan penyelenggaraan ASEAN Summit 2023.
Menjadi sebuah kehormatan yang sungguh sangat luar biasa bagi Indonesia karena mampu menjadi Ketua pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada tahun 2023 ini. Keketuaan Indonesia dalam acara tersebut akan menjadikan ASEAN menjadi kawasan yang terus relevan bagi dunia dan bahkan mampu membuat kawasan ASEAN juga menjadi pusat bagi pertumbuhan.
Diketahui bahwa Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth pada perhelatan KTT ASEAN ke-42 tersebut. Kemudian, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ASEAN memang harus menjadi sebuah kawasan yang stabil dan damai, bukan hanya itu, namun juga harus mampu untuk menjadi jangkar bagi stabilitas dunia.
Lebih lanjut, ASEAN juga harus mampu untuk terus konsisten dalam menegakkan hukum internasional dan tidak menjadi proksi bagi siapapun. Kawasan ASEAN harus mampu menjadi sebuah kawasan yang memiliki martabat tinggi serta terus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo menginginkan ASEAN harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Di sisi lain, peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.
Target ke depan bagi ASEAN di tahun 2045 adalah harus mampu menjadi kawasan yang jauh lebih adaptif, responsif dan juga memiliki daya saing yang tinggi. Seluruh hal tersebut memang harus terus diperjuangkan dengan cara yakni ASEAN mampu secara konsisten dengan semangat kerja sama yang tinggi menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya.
Dengan adanya keketuaan Indonesia pada perhelatan KTT ASEAN ke-42 tahun 2023 ini, kemudian banyak sekali hal yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah RI dalam menyambut seluruh tamu delegasi yang akan datang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan peningkatan dan pembangunan jalan baru dari Labuan Bajo menuju Tanamori di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dukungan tersebut bertujuan untuk memperlancar konektivitas Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo sekaligus mendukung pelaksanaan ASEAN Summit.
Mengenai hal itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa peningkatan aksesibilitas serta konektivitas pada jaringan infrastruktur jalan hingga jembatan memang harus terus dilakukan untuk bisa memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan serta kenyamanan bagi para pengguna jalan.
Pasalnya, tidak bisa dipungkiri bahwa menurutnya ketika akses jalan bisa dupayakan menjadi semakin baik, maka juga secara otomatis akan mampu menunjang peningkatan perekonomian masyarakat di kawasan sekitar tersebut dan juga termasuk mampu membangkitkan sektor pariwisata.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Agustinus Junianto mengatakan, lingkup pekerjaan meliputi pembangunan Jalan Ruas Labuan Bajo – Sp. Nalis – Sp. Kenari – Tanamori sepanjang 25 km dan empat jembatan dengan total panjang 175 meter.
Pembangunan Jalan Labuan Bajo – Tanamori ini terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Labuan Bajo – Sp. Nalis sepanjang 6,15 km, Sp. Nalis – Sp. Kenari sepanjang 6,50 km, Sp. Kenari –Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka – Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golomori sepanjang 3 km.
Kemudian, empat jembatan yang juga dibangun dan ditingkatkan meliputi Jembatan Nanganae sepanjang 60 meter, Jembatan Wae Mburak sepanjang 35 meter, Jembatan Wae Kenari sepanjang 40 meter, dan Jembatan Soknar sepanjang 40 meter.
Agustinus Julianto menyatakan bahwa pada saat ini, seluruh infrastruktur yang dipersiapkan oleh Pemerintah RI dalam menyambut perhelatan KTT ASEAN sudah pada tahap penyelesaian dengan pekerjaan yang tersisa, yakni pada peningkatan jalan menuju ke Desa Golomori sepanjang 3 (tiga) km serta melakukan perapihan di empat segmen lainnya. Seluruh penyempurnaan tersebut ditujukan agar bisa digunakan sebagai jalan akses bagi para tamu ASEAN Summit 2023.
Dengan adanya jalan ini, perjalanan dari Labuan Bajo menuju Tana Mori dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 30 menit serta memperbanyak aksesibilitas wisatawan ke destinasi wisata di Labuan Bajo. Tentunya dengan adanya peningkatan konektivitas di Labuan Bajo hingga ke Tanamori maka akan mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat, khususnya juga mampu membuka akses bagi jalan terisolir menuju ke kawasan Golomori.
Seluruh pembangunan infrastruktur telah diupayakan oleh Pemerintah RI dengan sangat maksimal demi menyambut perhelatan KTT ASEAN Summit 2023. Hal tersebut bertujuan untuk membuat perhelatan menjadi lancar dan nyaman, termasuk juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, sehingga memang patut untuk diberikan apresiasi setinggi mungkin.
)* Penulis adalah alumni Antropologi Unair