spot_img
BerandaEkonomiMasyarakat Diimbau Lebih Waspada Persebaran Berita Hoaks Menjelang Pemilu...

Masyarakat Diimbau Lebih Waspada Persebaran Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024

Masyarakat Diimbau Lebih Waspada Persebaran Berita Hoaks Menjelang Pemilu 2024

Masyarakat diimbau harus bisa lebih menjaga kewaspadaan mereka terkait dengan adanya persebaran berita hoaks yang banyak sekali beredar di dunia maya dan media sosial, utamanya adalah menjelang perhelatan Pemilu 2024.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko mengimbau kepada masyarakat supaya tidak mudah terpengaruh apalagi sampai menyebarkan berita hoaks terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.

Menurutnya, ketika masyarakat mampu tidak mudah termakan oleh hoaks, maka akan mampu menciptakan situasi yang kondusif menjelang pesta demokrasi tersebut.

Dirinya bahkan menambahkan bahwa seluruh pihak harus mampu untuk mengantisipasi adanya hoaks, termasuk lebih memperhatikan beberapa hal dengan cermat dan hati-hati agar tidak memunculkan terjadinya polemik.

Pasalnya, adanya perselisihan mengenai proses Pemilu, Edy mencontohkan, seperti ketika adanya orang yang sudah meninggal namun masih masuk ke dalam daftar pemilih, bisa saja berpotensi menjadi bahan membuat hoaks.

“Ini bisa jadi bahan membuat hoaks, yang bahkan bisa menimbulkan amarah,” katanya.

Sementara itu, Polres Malang juga terus berupaya untuk melakukan sejumlah langkah demi bisa mengantisipasi persebaran hoaks.

Kepala Seksi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik menyatakan bahwa pihaknya terus mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.

Banyak imbauan dilakukan, salah satunya adalah dengan secara langsung dari Kamtibmas ataupun juga melalui flyer yang disebarkan di medsos.

“Maupun melalui flyer yang disebar di media sosial,” katanya.

Lebih lanjut, IPTU Ahmad Taufik memberikan salah satu tips agar masyarakat bisa menghindari berita hoaks.

Cara tersebut adalah dengan memastikan foto yang disertakan apakah memang menggunakan foto asli dan foto terkini.

Pasalnya, memang banyak kasus dijumpai para penyebar berita bohong menggunakan foto atau gambar tertentu yang sudah diedit untuk memprovokasi para penontonnya.

IPTU Taufik kemudian mengemukakan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan situs yang menyediakan layanan pencarian untuk mengecek keaslian foto, seperti memanfaatkan layanan Google Images.

Dengan menggunakan Google Images, maka masyarakat akan mampu membandingkan foto yang mereka dapatkan dari medsos dan juga gambar-gambar serupa untuk dilakukan pengecekan.

“Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan,” kata dia menambahkan.