Realisasi Program Kerja Jokowi Memicu Kepercayaan Rakyat
Oleh : Made Raditya
Angka kepuasan rakyat terhadap Presiden Jokowi mengalami peningkatan akibat realisasi berbagai program kerjanya. Dukungan penuh dan kepercayaan masyarakat tersebut diharapkan dapat menjadi modal Pemerintah untuk terus optimal memajukan Indonesia.
Sejak tahun 2014 kita berada di era pemerintahan Presiden Jokowi. Ketika beliau dipilih untuk kedua kalinya, maka itu adalah bukti nyata bahwa rakyat sangat mendukungnya.
Masyarakat jelas memilih lagi karena baru kali ini ada presiden yang benar-benar merakyat dan memperhatikan nasib wong cilik, bahkan rela berkali-kali datang ke Papua untuk memeratakan pembangunan di luar Jawa.
Pada survey yang diadakan oleh Litbang Kompas, masyarakat mempercayai pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dengan tingkat kepuasannya sebesar 73,9%.
Angka ini lebih besar dari tahun lalu dan amat bagus karena menunjukkan bahwa semua orang merasa nyaman di era pemerintahan beliau.
Tokoh pemuda Karman BM menyatakan bahwa kepuasan rakyat terhadap Presiden Jokowi dipicu oleh realisasi kerja yang optimal. Dalam artian, kinerja Presiden Jokowi sejak tahun 2014 sangat maksimal, sesuai dengan motto beliau: kerja, kerja, dan kerja. Beliau telah bekerja sangat keras untuk memajukan Indonesia.
Apalagi di tengah pandemi, di mana banyak masalah baru bermunculan. Namun Presiden Jokowi tetap tenang dan menyelesaikannya satu per satu serta bekerja keras agar badai corona segera berlalu.
Realisasi kerja yang optimal berarti rencana kerja tidak hanya ada di atas layar komputer atau di atas kertas, tetapi benar-benar dijalankan. Misalnya, adalah program reformasi birokrasi yang digaungkan sejak tahun 2014. Birokrasi ditata ulang agar memudahkan masyarakat dan meminimalisir adanya pungli serta potensi KKN, sekecil apapun.
Reformasi birokrasi juga didukung oleh UU Omnibus Law Cipta Kerja yang memudahkan perizinan dan mengubahnya menjadi sistem online. Ketika ada perizinan yang dipercepat maka tidak akan ada lagi katebelece atau penyogokan seperti di era orde baru.
Program lain yang diimplementasikan secara optimal adalah pemberian berbagai bantuan kepada masyarakat, khususnya saat pandemi. Rakyat mendapatkan bantuan sosial baik secara tunai atau berupa paket sembako. Pengusaha UMKM mendapatkan bantuan modal dan keringanan cicilan ke Bank. Mereka juga mendapatkan kesempatan besar karena wajib digandeng oleh Kementerian dan Dinas sebagai mitra, sehingga bisa bertahan saat pandemi.
Bantuan juga diberikan berupa program lain, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebagai BPJS yang 100% gratis. Sehingga diharap semua WNI mendapatkan fasilitas kesehatan dan obat yang memadai. Juga ada Kartu Prakerja sehingga para pengangguran tidak hanya mendapatkan bantuan uang, tetapi juga workshop untuk menambah skill, sehingga mereka bisa memulai usaha sendiri.
Program Presiden Jokowi yang juga berhasil adalah proyek pembangunan ekonomi nasional. Proyek ini jalan terus walau di masa pandemi, karena efeknya akan terasa sampai puluhan tahun ke depan. Benar saja, makin banyak investor yang mau masuk ke Indonesia, bahkan di luar Jawa, karena mereka mensyaratkan infrastruktur yang bagus, dan jalan serta fasilitas tersebut adalah hasil dari proyek pembangunan ekonomi nasional.
Realisasi kerja yang optimal membuat kepercayaan masyarakat makin meningkat. Mereka sadar bahwa bisa saja ada yang kaget dengan program-program di pemerintahan Presiden Jokowi. Akan tetapi langsung paham apa maksudnya, karena dari realisasi program tersebut, terbukti berhasil dan bisa dinikmati dalam jangka panjang.
Ketika kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi meningkat maka ini sangat bagus, karena makin banyak yang mendukung program-program pemerintah. Mereka menurut saat wajib punya kartu BPJS, vaksinasi, dan program lainnya. Jika warga negara mendukung pemerintahannya maka proses pembangunan akan berhasil.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute