Kunjungan Wamenaker ke PT GNI Bukti Kondisi Normal dan Keamanan Terjamin
Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI). Kunjungan Wamenaker tersebut memiliki makna bahwa pemerintah memiliki perhatian terhadap ketenagakerjaan dan kondisi di PT GNI sudah normal dan aktivitas pekerjaan di perusahaan itu sudah seperti sedia kala.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mendelegasikan Wamenaker Afriansyah Noor turun langsung ke lapangan pasca insiden di PT GNI di Morowali Utara. Afriansyah mendapat tugas menindaklanjuti kesepakatan antara manajemen PT GNI dengan para pekerja. Wamenaker telah tiba di Morowali Utara kamis 19/1/2023.
Sementara itu, Komandan Kodim Morowali dan Morowali Utara Letkol Inf Constantinus Rusmanto mengatakan bahwa situasi keamanan di dalam area usaha maupun seputaran industri pengolahan nikel PT. Gunbuster Nickle Industry (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, sudah kondusif dan terlihat semua aktivitas para pekerja baik TKA mapun TKI dan masyarakat setempat telah normal seperti biasanya sehari – hari.
Suasana di PT.GNI yang sudah kondusif dan normal penting diinformasikan kepada masyarakat supaya jangan ada lagi yang khawatir dan takut apalagi berencana meninggalkan tempat bekerja, keamanan sudah terjamin dengan baik,” kata Dandim Letkol Inf Constantinus Rusmanto.
Pada tempat berbeda, Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Herry Santoso telah memastikan operasional perusahaan dan aktivitas masyarakat di Morowali Utara sudah kembali normal.
Polri sudah menambah personel pengamanan di dalam PT. GNI dan siap mengerahkan tambahan personel dari luar Sulteng bila masih diperlukan. Dengan begitu, kondisi di Morowali Utara dan PT.GNI dipastikan telah normal dan masyarakatnya juga telah menjalankan kegiatannya sehari – hari dengan rasa aman dan nyaman, ujar Wakapolda Sulteng.
Hal senada disampaikan Manager HRGA PT.GNI Muknis Basri Assegaf, menurutnya dengan kesigapan aparat ketika itu sehingga dapat secara cepat mengendalikan situasi, dan saat ini kondisinya sudah kembali normal dan para pekerja baik TKA maupun TKI telah menjalankan pekerjaannya secara rutin kembali.
Situasi dan kondisi di PT. GNI sudah normal dan aktivitas operasional para pekerja sudah seperti sediakala, mereka sudah secara harmonis melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab, mereka sudah berbaur semua baik TKA maupun TKInya, ungkap Muknis Basri Assegaf.
Sementara untuk diketahui, PT. GNI adalah salah satu bagian dari proyek strategis nasional Indonesia di bidang hilirasi minerba, yang menginvestasikan dananya sekitar 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp40 triliun untuk membangun smelter pegolahan nikel menjadi feronikel dan berbagai produk barang jadi berbahan baku nikel.
Perusahaan ini akan membangun 14+1 jalur produksi dengan kapasitas 1,9 juta ton ferronikel pertahun, dan kini sudah beroperasi satu smelter dan dua masih dalam proses konstruksi yang menyerap sekitar 11 ribu tenaga kerja Indonesia dan 1.300 TKA. Selain itu akan dibangun pula pembangkit listrik berkapasitas 1.115 MW dan dermaga penumpukan material yang dapat menampung tongkang berukuran 9×5000 DWt DAN KAPAL BERTONASE 2X50.000 dwt. Semua Proyek ini diperkirakan akan menyerap sekitar 20.000 orang tenaga kerja dan 90 persen diambil dari tenaga kerja Indonesia dimana yang diprioritaskan masyarakat Morowali.